Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Sepeda Balap dan Sepeda Gunung, Mana yang Cocok Buatmu?

ilustrasi sepeda balap (pexels.com/markusspiske)
ilustrasi sepeda balap (pexels.com/markusspiske)
Intinya sih...
  • Sepeda balap untuk jalanan rata, sepeda gunung untuk medan berat
  • Ban sepeda balap tipis dan halus, sementara sepeda gunung memiliki ban lebar dengan kembangan yang menonjol
  • Sepeda balap menggunakan setang drop bar untuk posisi membungkuk, sementara sepeda gunung menggunakan flat bar untuk posisi tegak dan rileks
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dunia persepedaan tuh menawarkan banyak sekali pilihan, tapi bagi kebanyakan orang, pilihan pertama yang paling membingungkan adalah antara sepeda balap (road bike) dan sepeda gunung (mountain bike atau MTB). Keduanya sama-sama punya dua roda dan pedal, tapi di situlah kesamaan mereka berakhir.

Meskipun sama-sama berbentuk sepeda, keduanya dirancang untuk medan dan tujuan yang sama sekali berbeda. Memilih yang salah bisa membuat pengalaman bersepedamu jadi tidak nyaman, atau bahkan berbahaya. Biar kamu nggak salah beli, yuk kita bedah tuntas perbedaan mendasar antara sepeda balap dan sepeda gunung. Simak sampai tuntas, ya!

1. Punya kegunaan yang berbeda

ilustrasi sepeda gunung (pexels.com/JanKopriva)
ilustrasi sepeda gunung (pexels.com/JanKopriva)

Sepeda balap, sesuai namanya, dirancang khusus buat melaju kencang di jalanan beraspal yang mulus. Seluruh komponennya dibuat untuk mendukung kecepatan dan efisiensi di permukaan yang rata. Memaksa sepeda ini melewati jalanan berbatu atau tanah bukan hanya akan terasa sangat tidak nyaman, tapi juga berisiko tinggi merusak pelek dan bannya yang tipis.

Sebaliknya, sepeda gunung atau MTB adalah sang penakluk medan berat. Habitat aslinya adalah jalur-jalur off-road, mulai dari jalan setapak di hutan, trek tanah yang berlumpur, hingga turunan bukit yang berbatu. Rangkanya yang kokoh dan komponennya yang tahan banting memang diciptakan untuk "disiksa" di alam bebas.

2. Perbedaan spesifikasi ban

ilustrasi sepeda gunung (unsplash.com/AxelBrunst)
ilustrasi sepeda gunung (unsplash.com/AxelBrunst)

Perbedaan paling mencolok yang bisa kamu lihat langsung ada pada bannya. Sepeda balap menggunakan ban yang sangat tipis dan permukaannya halus nyaris botak. Desain ini bertujuan untuk meminimalkan area yang bersentuhan dengan aspal, sehingga gesekannya menjadi sangat kecil dan sepeda bisa melaju dengan super ringan.

Di sisi lain, sepeda gunung dilengkapi dengan ban yang jauh lebih lebar dan besar, dengan kembangan atau "gigi-gigi" yang menonjol. Kembangan kasar ini berfungsi layaknya sepatu bola di lapangan rumput, yaitu untuk "menggigit" dan mencengkeram permukaan yang tidak rata seperti tanah, lumpur, atau bebatuan agar tidak selip.

3. Posisi berkendara yang berbeda

ilustrasi sepeda balap (unsplash.com/AdityaWardhana)
ilustrasi sepeda balap (unsplash.com/AdityaWardhana)

Sepeda balap menggunakan setang khas yang melengkung ke bawah atau drop bar. Desain ini sengaja dibuat agar pengendara bisa mengambil posisi membungkuk. Tujuannya adalah untuk membuat tubuh menjadi lebih aerodinamis, sehingga bisa "membelah" angin dengan lebih efisien dan melaju sekencang mungkin di jalanan lurus.

Sebaliknya, sepeda gunung memakai setang yang lurus dan lebar atau flat bar. Bentuk setang ini menghasilkan posisi berkendara yang jauh lebih tegak dan rileks. Tujuannya bukan untuk kecepatan, melainkan untuk memberikan kontrol, stabilitas, dan keseimbangan maksimal saat melewati medan-medan yang tidak rata dan penuh rintangan.

4. Yang satu suspensi kaku, yang satu kaku

ilustrasi sepeda balap (pexels.com/MarkusSpiske)
ilustrasi sepeda balap (pexels.com/MarkusSpiske)

Sepeda balap sama sekali tidak memiliki suspensi. Seluruh rangkanya, termasuk garpu depan, dibuat sekaku mungkin. Tujuannya adalah agar tidak ada tenaga yang terbuang sia-sia. Setiap kayuhan pedalmu akan langsung tersalurkan menjadi kecepatan, tanpa ada energi yang hilang karena gerakan suspensi yang empuk.

Sebaliknya, suspensi adalah fitur wajib bagi sepeda gunung. Fungsinya adalah untuk meredam guncangan hebat saat melibas bebatuan dan akar pohon. Suspensi ini tidak hanya membuatmu lebih nyaman, tapi yang terpenting adalah untuk menjaga ban tetap menempel di tanah, memberimu kontrol dan stabilitas ekstra di medan yang sulit.

5. Transmisi (gear) yang berbeda

ilustrasi sepeda gunung (unsplash.com/RonaldodeOliveira)
ilustrasi sepeda gunung (unsplash.com/RonaldodeOliveira)

Rasio gigi pada sepeda balap dirancang untuk satu tujuan utama, yaitu buat kecepatan. Sepeda ini dilengkapi dengan banyak pilihan gigi "berat" yang memungkinkan pengendara untuk terus mengayuh dan menambah kecepatan saat melaju di jalan datar. Tujuannya adalah agar pedal tidak terasa "kosong" bahkan saat sudah melaju sangat kencang.

Di sisi lain, sepeda gunung lebih fokus untuk menaklukkan rintangan, terutama tanjakan curam. Oleh karena itu, ia punya banyak sekali pilihan gigi yang sangat "ringan". Gigi ringan ini sangat krusial untuk membantu pengendara agar tetap bisa mengayuh saat melewati jalur menanjak yang terjal dan licin di medan off-road tanpa harus turun dan mendorong sepedanya.

Pada akhirnya, tidak ada pilihan yang salah antara sepeda balap dan sepeda gunung, yang ada hanyalah pilihan yang paling sesuai kebutuhan kamu. Yang jelas kalau sudah beli salah satu, jangan sampai mangkrak dan akhirnya jarang dipakai, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Sport

See More

5 Pemain yang Mencetak Gol saat Debut di EPL Bersama Newcastle United

14 Sep 2025, 15:52 WIBSport