Valentino Rossi sudah pensiun, tetapi warisan kejayaannya masih ada di lintasan balap. Untuk musim 2022, ada empat pembalap lulusan VR46 Riders Academy yang berlaga di kelas MotoGP.
Mereka semua berjuang keras untuk memberikan performa terbaiknya. Setelah berlaga pada paruh pertama musim, siapa murid The Doctor yang paling berprestasi?
Saat ini, Francesco Bagnaia adalah murid Valentino Rossi yang paling berprestasi. Selama sebelas balapan, Bagnaia sudah mengoleksi 106 poin yang menempatkannya di peringkat ke-4 klasemen sementara.
Meski sudah 4 kali terjatuh sehingga tak menuntaskan balapan, Bagnaia mampu mencetak 3 kemenangan. Ia masih punya asa untuk menjadi juara dunia MotoGP musim 2022.
Selisihnya dengan Fabio Quartararo mencapai 66 poin. Walaupun tak akan mudah, Ia masih punya kesempatan untuk menyusul ketertinggalannya dalam sembilan balapan pada paruh kedua musim.
Marco Bezzecchi adalah rookie yang penuh sensasi musim ini. Pada balapan terakhir di Sirkuit Assen, Belanda, rider Mooney VR46 Racing Team itu merebut podium pertamanya di kelas MotoGP. Bezzecchi tampil apik selama balapan dan melewati garis finis sebagai runner-up.
Capaian itu cukup untuk mencetak total 55 poin dan menempatkan Bezzecchi di peringkat ke-14 klasemen sementara. Ia pun kini jadi kandidat kuat untuk merebut titel Rookie of The Year.
Musim 2022 adalah tahun kedua Luca Marini berlaga di kelas MotoGP. Sepanjang paruh pertama musim, adik tiri Valentino Rossi ini telah mengoleksi 52 poin dan bertengger di urutan ke-15 klasemen sementara.
Di antara pembalap tim Mooney VR46 Racing Team, tentu saja Marini bukan yang paling berprestasi. Ia belum sekalipun merebut podium di kelas premier. Hasil terbaiknya adalah finis di posisi ke-5 saat balapan di Sachsenring, Jerman.
Kendati demikian, Luca Marini adalah pembalap yang paling konsisten dalam balapan. Ia belum sekalipun DNF (did not finish) dalam 29 Grand Prix yang ia ikuti.
Franco Morbidelli belum kembali ke performa terbaiknya. Saat memperkuat tim satelit Yamaha pada musim 2020, Morbidelli adalah runner-up kejuaraan dunia MotoGP dengan 3 kemenangan. Sayangnya, cedera pada musim lalu membuatnya kehilangan momentum.
Meski sudah dinyatakan sembuh. Morbidelli kini menghadapi kendala baru. Ia belum sepenuhnya beradaptasi dengan YZR-M1 di tim pabrikan Yamaha. Performanya pada paruh pertama musim 2022 pun jeblok.
Dalam sebelas balapan yang telah dilombakan, pembalap Italia keturunan Brasil itu hanya mampu mengemas 25 poin, selisih yang nyaris 150 poin di belakang rekan setimnya, Fabio Quartararo. Franco Morbidelli terpuruk di peringkat ke-19 klasemen sementara.
MotoGP musim 2022 masih menyisakan sembilan balapan. Francesco Bagnaia, Marco Bezzecchi, Luca Marini, dan Franco Morbidelli tentu saja akan berusaha tampil lebih baik pada paruh kedua musim.
Bagnaia punya kesempatan merebut gelar juara dunia. Bezzecchi punya kans besar untuk jadi Rookie of the Year. Marini masih berburu untuk mengoleksi podium pertamanya di kelas MotoGP. Sedangkan Morbidelli berusaha tampil dengan performa terbaiknya di atas YZR-M1.
Valentino Rossi sudah tak berlaga di MotoGP. Meski begitu, warisannya terus ada di lintasan balap. Tak sekadar balapan, tetapi juga berprestasi.