Perjuangan Atlet Jetski Raih Emas dan Perunggu SEA Games 2025

Selain emas, tim jetski Indonesia juga berhasil meraih perunggu, atas nama Aqsa Sutan Aswar. Dia harus puas meraih perunggu di nomor Runabout Stock.

Seharusnya Aqsa berpeluang meraih emas di nomor ini. Sayang, mesin jetski yang dinaikinya mati sebanyak dua kali, menyebabkan poinnya jeblok.

Masalah performa tim jetski Indonesia di SEA Games 2025 ini, terutama yang dialami Aqsa, adalah masalah yang cukup serius. Sebab, peluang emas harus terhenti karena masalah eksternal berupa mesin yang mati.

Rupanya, matinya jetski yang digunakan Aqsa tak lepas dari kondisi jetski yang merupakan barang sewaan di Pattaya. Mereka tidak menggunakan jetski balap milik sendiri yang dikirim ke Thailand.

Hal ini menyebabkan tim kehilangan kontrol penuh atas performa jetski yang digunakan. Semua ini terjadi karena tidak adanya dukungan dana dari pemerintah, terutama Kemenpora. Dana pelatnas pun harus keluar dari kocek sendiri.

Meski harus merogoh kocek sendiri untuk pelatnas jetski, Ketua Umum Indonesia Jetsport Boating Association (IJBA) Saiful Sutan Aswar atau karib disapa Fully Aswar, mengaku itu bukanlah sebuah masalah.

Dengan segala keterbatasan yang ada, jetski masih mampu menyumbang emas dan perunggu bagi tim Indonesia di SEA Games 2025. Meski begitu, dia berharap pemerintah ke depan tak pilih kasih lagi.

"Dengan segala keterbatasan yang ada, kami masih mampu meraih emas untuk Indonesia, semoga saja ke depannya pemerintah tidak lagi pilih kasih dalam mengelola pengembangan prestasi olahraga Indonesia" ujar Fully Aswar dalam keterangan resmi.

Perjuangan tim jetski Indonesia dalam upaya mengharumkan Merah Putih di SEA Games 2025 patut diacungi jempol. Meski berat karena tak dibantu pemerintah, mereka tetap mampu meraih emas dan perunggu.