Pesan Menpora untuk Guru Olahraga Indonesia
Jakarta, IDN Times - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, menyebut guru olahraga sebagai garda terdepan dalam pembangunan olahraga nasional. Mereka punya peranan penting untuk ikut andil dalam melahirkan atlet potensial.
Hal tersebut diutarakan Dito dalam rapat kerja nasional (Rakernas) Ikatan Guru Olahraga Nasional (Igornas) 2024, Kamis (5/12/2024), bertemakan "Peningkatan Kompetensi Guru Olahraga Melalui Aktivitas Pengembangan Diri dalam Rangka mendukung Prestasi Olahraga dan Kualitas Pembelajaran."
"Pak Prabowo sangat menginginkan olahraga itu harus kuat dari hulunya. Hulu ini salah satu fondasi utamanya adalah fase pendidikan, di mana Igornas adalah salah satu organisasi yang menaungi seluruh guru olahraga," kata Dito.
1. Harus dongkrak semangat murid untuk berolahraga
Dito berharap para guru olahraga dapat mendongkrak semangat muridnya untuk berolahraga. Hal ini penting supaya generasi muda bisa lebih aktif dan tidak malas bergerak.
"Ini yang sangat penting perannya, bagaimana kolaborasi dari Kemenpora dan khususnya bersama dengan Kemendikdasmen dan Kemendiktisaintek untuk menggerakkan para guru, bagaimana meng-influence para muridnya untuk berolahraga," ujar Dito.
2. Guru olahraga punya peran vital dalam pembibitan atlet potensial
Menteri 34 tahun itu juga menyebut guru olahraga memiliki peran vital dalam menciptakan atlet potensial. Karena itu, Kemenpora akan memberikan pelatihan untuk menyiapkan materi pembelajaran yang menyesuaikan standar olahraga internasional.
"Karena kita ingin pemerataan pendidikan olahraga bisa terjadi di Indonesia. Dan kalau ini terjadi saya yakin bibit-bibit atlet ini akan makin besar dan juga fondasi dari generasi muda kita makin kuat. Apalagi nanti ditopang dengan program makan bergizi," beber Dito.
3. Pemerintah upayakan fasilitas olahraga di setiap sekolah
Pemerintah, menurut Dito, bakal mengupayakan penyediaan fasilitas olahraga di setiap sekolah. Kiat ini juga tercantum dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
"Ini yang dalam rapat Desain Besar Olahraga Nasional kita kemarin sudah dibahas, bagaimana bisa mencapai minimal di atas 50 persen. Agar generasi muda, siswa dan siswi sehat. Minimal sekolah harus memiliki lapangan, lapangannya apa nanti didiskusikan. Yang penting fasilitas olahraga," kata Dito.
