Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Lomachenko vs Teofimo Lopez (forbes.com)

Jakarta, IDN Times - Keputusan mengejutkan diambil oleh petinju Ukraina, Vasiliy Lomachenko. Tawaran duel perebutan sabuk juara kelas ringan empat kategori, IBF, WBA, WBC, dan WBO, melawan sang juara, George Kambosos Jr, pada 5 Juni 2022 di Melbourne, Australia, ditolaknya.

Dilansir Boxing News 24, Lomachenko enggan bertarung di atas ring karena ingin fokus membela Ukraina dalam melawan tentara Rusia. Bagi Lomachenko, isu keamanan di Ukraina lebih penting ketimbang gelar tersebut.

1. Promotor kecewa

Lomachenko saat ini sedang melakoni wajib militer bersama Ukraina. Bersama sejumlah tokoh tinju papan atas Ukraina seperti Klitschko bersaudara, Lomachenko dengan tegas ingin memberikan tenaganya demi mengusir Rusia.

Keputusan Lomachenko tentunya bikin kecewa promotornya, Lou DiBella. Namun, dia memaklumi keputusan yang diambil oleh Lomachenko.

"Sebenarnya pertarungan sekarang lebih hebat ketimbang duel tinju lainnya. Kami sudah sepakat dengannya, sebelum invasi melanda. Kami ingin memberikannya kesempatan di lain waktu," ujar Lou dikutip ESPN.

2. Promotor cari lawan lain

Devin Haney vs Jojo Diaz (badlefthook.com)

Dengan begini, promotor harus mencari lawan lain buat Kambosos. Pilihan jatuh ke petinju Amerika Serikat, Devin Haney, yang sedang mengalami tren positif dengan mengalahkan Joseph Diaz dan Jorge Linarez.

"Pada akhirnya, kami harus menghargai keputusannya. Kambosos kini mau memastikan kami bisa mencapai kesepakatan, Lomachenko punya waktu berpikir," ujar Lou.

3. Lomachenko bikin malu petinggi tentara Rusia

Tentara Ukraina terlihat di samping kendaraan lapis baja yang hancur, yang menurut mereka milik tentara Rusia, di luar Kharkiv, Ukraina, Kamis (24/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Maksim Levin

Lomachenko bukan satu-satunya petinju yang turun berperang bersama tentara Ukraina. Satu petinju Ukraina aktif lainnya, Oleksandr Usyk, juga turun berperang.

Bahkan, kehadiran Lomachenko dan Usyk bisa membuat malu seorang petinggi militer Rusia, Astakhov Dmitry Mikhailovich.

"Mereka rela turun ke medan perang, angkat senjata. Mereka bilang 'kami tak panggil kalian ke sini' dan dari situ saya merasa malu datang ke Ukraina," kata Mikhailovich.

Editorial Team