10 Point Guard Terbaik NBA Musim Ini, Pendulang Poin bagi Timnya!

Mike Conley adalah salah satu pilar penting bagi Utah Jazz. Berkat kombinasinya dengan Rudy Gobert dan Donovan Mitchell, timnya saat ini bertengger di peringkat pertama wilayah barat. Bahkan, mereka berhasil mengangkangi favorit juara, seperti Los Angeles Lakers dan Los Angeles Clippers.

Meskipun Conley bukan pemain terbaik di timnya, kontribusinya bagi permainan Utah Jazz tak perlu diragukan lagi. Dengan rataan 16,2 poin dan 5,7 assist, ia menjadi pengatur serangan andal bagi tim. Selain itu, kemampuan bertahannya yang bagus juga menjadi nilai lebih baginya.

Sejak kemunculannya di NBA, De'Aaron Fox memang digadang-gadang menjadi salah satu point guard terbaik. Musim ini pun ia semakin menunjukkan kelasnya. Sayangnya, itu tidak berbanding lurus dengan prestasi Sacramento Kings yang masih berjuang masuk zona playoff.

Meskipun begitu, Fox masih menjadi pemain terbaik, sekaligus pendulang angka bagi timnya. Musim ini ia telah mencetak lima kali 30 poin dan pencapaian tertingginya adalah 43 poin saat menghadapi New Orleans Pelicans.

Jamal Murray mulai dikenal ketika musim lalu berhasil membawa Denver Nuggets ke partai final wilayah barat. Dalam perjalanan ke final, timnya berhasil comeback dua kali setelah tertinggal 3-1 melawan Utah Jazz dan Los Angeles Clippers sebelum takluk oleh Los Angeles Lakers di final wilayah barat. 

Musim ini Murray mampu menjawab ekspetasi yang diberikan kepadanya setelah penampilannya musim lalu. Ia tampil konsisten di tiap penampilan. Berduet dengan Nikola Jokic, Denver Nuggets menjadi salah satu kandidat juara musim ini.

Young tampil gemilang musim ini dengan rataan 26,8 poin dan 9,5 assist per game. Dengan performa itu, sebenarnya ia layak masuk all star musim ini. Hal yang membuatnya tidak masuk adalah hasil yang diperoleh Hawks musim ini tidak terlalu impresif.

Selain itu, kekurangan dari Trae adalah defense-nya yang tidak terlalu bagus. Namun, dengan masih banyak pertandingan musim ini, bukan tak mungkin ia akan membawa Hawks melangkah lebih jauh.

Dengan tubuh jangkungnya, sebenarnya Ben Simmons lebih cocok untuk bermain sebagai forward. Namun, penampilannya sebagai point guard pun tak mengecewakan. Ia menjadikan 76ers pemuncak klasemen wilayah timur saat ini. Berduet dengan Joel Embiid, mereka membuat tim lawan seakan berhadapan dengan sepasang menara.

Kelebihan dari Simmons adalah kemampuan bertahannya yang sangat baik. Dengan jangkauan tangan yang panjang, tak jarang ia memblok ataupun mencuri bola dari musuh. Bahkan, ia adalah salah satu kandidat kuat peraih Defensive Player of The Year musim ini.

Banyak yang menganggap bahwa Paul sudah habis, terlebih di usianya yang menginjak 35 tahun. Namun, ia membuktikan bahwa ia masih bisa bersaing di NBA. Seperti saat musim lalu saat ia berhasil membawa Thunder masuk playoff, sekarang ia melakukannya bersama Suns. Kini, Suns menjadi tim papan atas di wilayah barat, sedangkan Thunder di papan bawah setelah ditinggal Paul.

Meskipun kemampuannya tak sebaik dulu, ia selalu punya peran penting bagi timnya. Ia menjadi pemimpin bagi timnya yang diisi para pemain muda. Masuknya Paul dalam NBA all star pun juga semakin membuktikan bahwa ia masih layak menjadi salah satu yang terbaik di posisinya.

Damian Lillard adalah pemain yang dijagokan meraih MVP musim ini. Dengan rataan 29,8 poin dan 8 assist tiap game, ia menjadi salah satu pencetak skor terbaik di musim ini. Ia juga kerap mencetak poin lebih dari 30, bahkan 40 di beberapa pertandinagn.

Namun, seperti musim-musim sebelumnya, kemampuan offense yang bagus tak diimbangi dengan performa defense yang baik pula. Hal itu menjadikan Blazers selalu gagal ketika sudah masuk babak playoff.

Luka Doncic sempat menjadi perdebatan ketika ia terpilih sebagai starter NBA all star daripada Damian Lillard meskipun sama-sama menjadi pemain terbaik timnya. Posisi Blazers yang berada di atas Mavs membuat banyak orang menjagokan Lillard di posisi starter. Namun, secara performa, Doncic tak kalah bagusnya. Ia mencetak 28,5 poin per game musim ini.

Hal yang membuat Mavs kesulitan musim ini adalah absennya Porzingis di beberapa pertandingan akibat cedera. Ketika mereka berdua bisa bermain, Mavericks menjadi salah satu ancaman musim ini.

Tak lengkap jika tak menyebut Stephen Curry dalam daftar ini. Meskipun Warriors tak menjadi tim yang mendominasi NBA lagi setelah ditinggal Kevin Durant dan cederanya Klay Thompson, prestasi Steph tak perlu diragukan lagi. Musim ini ia mencetak rataan 29.9 poin. Selain itu, Curry juga masih menjadi raja tembakan tiga angka.

Sayangnya, timnya saat ini masih berjuang untuk masuk zona playoff. Banyak ditinggal pemain pilarnya, Curry seolah-olah mengangkat timnya sendirian. Kita lihat saja apakah ia mampu membawa Warriors perkasa lagi.

Musim ini James Harden bertukan posisi dengan Kyrie Irving setelah musim-musim sebelumnya ia berposisi sebagai shooting guard. kehadiran Harden di Nets seolah menjadikan mereka tim terkuat di NBA saat ini setelah sebelumnya ada Durant dan Irving. Ditambah lagi mereka telah mendatangkan Blake Griffin dan LaMarcus Aldridge sebagai tambahan kekuatan di area frontcourt.

Performa Harden bisa dibilang menjadi yang paling gemilang musim ini. Ia mencetak beberapa kali triple double. Harden juga menjadi pencetak assist terbanyak di NBA hingga saat ini. Hal tersebut menjadikan Nets yang terdepan dalam sisi offense musim ini.

Itulah beberapa point guard terbaik di NBA musim ini. Kemampuan mencetak skor dan penguasaan bola yang hebat menjadikan mereka salah satu posisi terbaik saat ini. Kita lihat saja, siapa dari mereka yang akan membawa timnya juara di akhir musim nanti.