Formula 1 musim 2023 masih baru akan digelar pada Maret tahun depan. GP Bahrain akan menjadi pembuka yang digelar pada 5 Maret 2023.
Walau seri perdana masih jauh, Max Verstappen rupanya punya prediksi seperti apa persaingan di ajang balap jet darat tersebut musim depan. Verstappen yakin pertarungan akan semakin sengit dan jarak pembalap satu dengan lainnya bakal lebih rapat.
Max Verstappen kembali menjadi juara dunia Formula 1 pada musim 2022. Meski sempat terseok dalam dua dari tiga seri awal, pembalap berkebangsaan Belanda itu mampu bangkit bersama Red Bull.
Hasilnya, Verstappen memastikan gelar juara berada kembali dalam genggamannya selepas finis sebagai pemenang dalam balapan GP Jepang. Sementara itu, Charles Leclerc yang jadi pesaing terdekatnya harus puas menyudahi balapan di Suzuka International Racing Course di posisi ketiga.
Pada akhir musim, Verstappen total mengemas 454 poin. Ia unggul 146 poin dari Leclerc yang bertengger sebagai runner-up klasemen pembalap.
Verstappen dan Red Bull sukses menancapkan dominasinya sepanjang musim 2022. Bahkan, Red Bull sukses kawin gelar dengan meraih titel juara dunia konstruktor selain sumbangan mahkota juara dunia dari Verstappen.
Berdasarkan data Motorsport Stats, kali terakhir Red Bull menyabet gelar juara dunia pembalap dan konstruktor adalah pada musim 2013. Saat itu, Sebastian Vettel merengkuh gelar juara dunia keempat dalam kariernya di Formula 1.
Verstappen sadar dirinya dan Red Bull mampu tampil dominan dibanding para pesaing sepanjang musim 2022. Akan tetapi, ia justru memprediksi bahwa dominasi pihaknya bakal digerus oleh tim-tim lain. Pasalnya, Verstappen yakin para tim di luar Red Bull kini sedang berbenah demi meraih hasil lebih baik pada musim depan.
"Aku pikir itu akan menjadi lebih dekat. Orang-orang lebih banyak memahami mobil-mobil tersebut. Dari waktu ke waktu, tim akan semakin dekat," ucap Verstappen dilansir Racing News 365.
Tingkat keketatan persaingan yang berpotensi terjadi musim depan disambut baik oleh Verstappen. Untuk itu, pembalap yang kini memakai nomor mobil 1 itu menyiapkan berbagai hal bersama tim agar tetap dalam performa terbaik.
"Dari sisi kami, itu menjadi akhir pekan yang sangat positif. Jadi, itu juga benar-benar menyemangati kami untuk tahun depan.
Kami juga tahu sekarang bahwa sepanjang musim dingin kami harus sangat mendorong serta mencoba mencari performa dan memahami ban lebih banyak lagi. Itu terjadi karena ban akan sedikit berubah tahun depan. Mari melihat bagaimana kami akan mengatur itu semua," tandas Verstappen.
Keberhasilan Verstappen merengkuh gelar juara dunia musim 2022 diikuti pula dengan sederet rekor yang dicatatkan pembalap berusia 25 tahun tersebut.
Melansir Motorsport.com, Verstappen menjadi pembalap yang paling sering menang dalam satu musim balap. Total, Super Max membukukan 15 kali kemenangan sepanjang musim 2022. Jumlah tersebut melampaui rekor yang dipegang oleh Michael Schumacher yang mengoleksi 13 kemenangan pada musim 2004.
Selain itu, Verstappen juga meraih rekor sebagai peraih poin terbanyak dalam semusim balap lewat perolehan 454 poin. Sebelumnya, Lewis Hamilton berada di daftar teratas rekor tersebut setelah meraup 413 poin pada musim 2019.
Keperkasaan Verstappen bakal mendapat ujian musim depan. Pasalnya, tim-tim pesaing Red Bull tentu akan berusaha merusak dominasi dirinya dan Red Bull demi gelar juara dunia pembalap dan juga konstruktor. Bisakah Super Max bersama Red Bull menjaga supremasi mereka musim depan?