pembalap Repsol Honda Marc Marquez (motogp.com)
Rentetan hasil kurang mengesankan selama delapan seri balap MotoGP 2023 semakin menambah panjang puasa kemenangan Marc Marquez. Terakhir kali Marc Marquez finis terdepan adalah GP Emilia Romagna 2021. Kondisi semacam ini tak pelak mengundang kegusaran dalam diri Marc Marquez.
Berulang kali Marc Marquez memberi pandangannya terhadap perkembangan RC213. Motor tersebut dinilai kurang bisa bersaing dengan motor pabrikan lain, seperti Desmosedici milik Ducati atau RC16 dari KTM. Keresahan Marc Marquez terhadap RC213V inilah yang memantik isu dirinya akan meninggalkan tim lebih cepat dari durasi kontrak yang disepakati, yaitu hingga akhir 2024.
Situasi semakin panas menyusul pernyataan Alberto Puig, manajer tim Repsol Honda, beberapa waktu lalu. Ia menyatakan bahwa Honda bukanlah tipe perusahaan yang ingin menerima orang yang tidak senang berada di dalam tim tersebut. Sementara itu, Koji Watanabe menyebut bahwa Honda ingin tetap pertahankan Marc Marquez. Namun, keputusan itu tetap berada di tangan Marc Marquez sendiri.
“Tentu saja kami ingin pertahankan dia bersama kami. Tapi, pada akhirnya dia yang memutuskan. Jika dia memutuskan pergi, kami tak akan menahannya. Aku pikir kami harus menunjukkan peningkatan kepadanya jika kami ingin dia bertahan. Honda bukan hanya memintanya untuk lanjut,” jelas Watanabe dilansir Motorcycle Sports.