Profil Marleve Mainaky, Legenda Badminton Indonesia

• Nama lengkap: Marleve Mario Mainaky

• Tempat lahir: Ternate, Maluku Utara

• Tanggal lahir: 26 Maret 1976

• Tinggi badan: 178 cm

• Berat badan: 60 kg

• Kategori: Tunggal putra

• Prestasi kejuaraan: Thomas Cup, Asian Championships, SEA Games, Asian Games, dan sejumlah turnamen International Badminton Federation (IBF)

• Istri: Hellen Mainaky Paokie

• Anak: Alwyn, Alden, dan Aloysius

Marleve Mainaky lahir di keluarga yang terkenal sebagai atlet bulu tangkis Indonesia. Marleve merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara yang memilik orang tua bernama Jantje Rudolf Mainaky dan Venna Heuvelman.

Dari tujuh bersaudara itu, ada lima anak yang kemudian berkarier di dunia bulu tangkis. Mereka adalah Richard Leonard Mainaky, Rionny Frederik Lambertus Mainaky, Rexy Ronald Mainaky, Karel Leopold Mainaky, dan Marleve Mainaky sendiri. Mereka menjadi bagian dari Timnas bulu tangkis Indonesia pada 1990-an.

Marleve Mainaky menjadi salah satu andalan Indonesia di berbagai turnamen bulu tangkis dunia. Meski tak pernah meraih medali di Olimpiade, tapi Marleve punya catatan bagus di beberapa turnamen seperti SEA Games, Asian Games, dan Thomas Cup.

• 1980-an: Marleve memulai karier juniornya sejak akhir 1980-an dan menapaki karier internasional sebagai pebulu tangkis profesional pada awal 1990-an.

• 1993: Medali emas pertamanya di turnamen profesional adalah saat Marleve menjuarai Amor International pada 1993, salah satu turnamen di bawah IBF. Di tahun yang sama, ia juga meraih emas di US Open setelah mengalahkan rekan senegaranya, Fung Permadi.

• 1994: Marleve debut di turnamen besar pada Thomas Cup 1994. Namun, ia belum berhasil menyumbang medali bagi Timnas bulu tangkis Indonesia kala itu.

• 1995–2004: Selama periode ini, Marleve mengikuti sejumlah turnamen bulu tangkis dunia. Misalnya, Piala Hamburg, Indonesia Open, Malaysia International, Swiss Open, Final Grand Prix, hingga Pakistan Satellite. Pada periode ini, Marleve juga sukses membawa Indonesia menjuarai Thomas Cup 1998, 2000, dan 2002.

• 2013: Setelah memutuskan gantung raket sekitar 2004, Marleve memutuskan kembali lagi ke Timnas bulu tangkis Indonesia setelah sembilan tahun. Pada 2013, Marleve direkrut oleh PBSI sebagai asisten pelatih tunggal putra. Ia juga menjadi pencari bakat di PB Djarum.

• 2025: Marleve memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai asisten pelatih tunggal putra Timnas bulu tangkis Indonesia.

Berikut daftar prestasi Marleve Mainaky sepanjang kariernya sebagai pemain bulu tangkis:

Turnamen IBF

• 1993: Runner Up Polandia International

• 1993: Juara Amor International

• 1995: Runner Up Piala Hamburg

• 1997: Juara Malaysia International

• 2004: Runner Up Pakistan Satellite

Grand Prix Dunia IBF

• 1993: Juara US Open

• 1997: Runner Up Indonesia Open

• 1999: Runner Up Swiss Open

• 1999: Runner Up Final Grand Prix Dunia

• 2000: Runner Up Final Grand Prix Dunia

• 2001: Juara Indonesia Open

• 2002: Juara Swiss Open

SEA Games

• 2001: Peringkat ketiga tunggal putra

Asian Games

• 1994: Peringkat ketiga tunggal putra

• 1998: Runner Up tunggal putra

• 1999: Peringkat ketiga tunggal putra

• 2000: Peringkat ketiga tunggal putra

Thomas Cup

• 1998: Juara beregu putra

• 2000: Juara beregu putra

• 2002: Juara beregu putra

Kejuaraan Dunia Senior

• 2023: Juara tunggal putra usia 50+

• 2023: Juara ganda putra usia 50+

1. Siapa Marleve Mainaky?

Marleve Mainaky adalah mantan pemain bulu tangkis Indonesia asal Ternate, Maluku Utara yang berkarier di era 1990 hingga awal 2000-an. Marleve memiliki beberapa anggota keluarga yang sama-sama berkarier di dunia bulu tangkis. Ia juga memiliki sejumlah medali dari beberapa turnamen bergengsi seperti SEA Games, Asian Games, dan Thomas Cup.

2. Kapan Marleve Mainaky pensiun?

Tidak diketahui pasti kapan tanggal dan bulan Marleve Mainaky pensiun. Namun, diperkirakan sekitar 2004 atau setelah ia meraih medali perak di Pakistan Satellite.

3. Kenapa Marleve Mainaky mundur sebagai asisten pelatih PBSI?

Marleve Mainaky mundur sebagai asisten pelatih di pelatnas PBSI pada 2025 karena alasan pribadi.