Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Royce Gracie dengan pakaian khas brazilian jiu jitsu. (Instagram.com/realroyce)

Ultimate Fighting Championship (UFC) memiliki banyak petarung hebat. Satu di antaranya adalah Royce Gracie. Petarung asal Brasil ini dikenal sebagai seorang legenda UFC.

Kemampuan bertarung dengan teknik jiu jitsunya sudah tidak perlu diragukan lagi. Seperti apa profil Royce Gracie yang merupakan satu-satunya petarung yang pernah mengalahkan empat lawan dalam sehari ini?

1. Royce Gracie lahir di lingkungan keluarga yang menekuni bela diri

Royce Gracie (kanan) bersama sang ayah, Helio Gracie. (instagram.com/realroyce)

Royce Gracie lahir pada 12 Desember 1966 di Rio de Janeiro, Brasil. Sembilan bersaudara ini memiliki seorang ayah yang merupakan guru bela diri. Ia adalah Helio Gracie, seorang guru sekaligus pencipta gracie jiu jitsu atau yang lebih dikenal dengan nama brazilian jiu jitsu. Walaupun seorang guru bela diri, Helio tidak pernah memaksa anak-anaknya untuk belajar jiu jitsu.

Royce memiliki bakat dan minat dalam olahraga bela diri. Ia mulai turun dalam sebuah kompetisi pada usia 8 tahun. Pada usia 16 tahun, Royce menerima sabuk birunya. Selang 2 tahun, ia sudah menerima sabuk hitam.

2. Royce Gracie berkarier sebagai petarung profesional di Amerika, raih empat gelar juara UFC

Royce Gracie (tengah, celana pendek putih) pada pertandingan terakhirnya di Bellator 149. (Instagram.com/realroyce)

Setelah menimba ilmu bersama sang ayah, Royce Gracie memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat pada usia 18 tahun. Ia bersama saudaranya, Rorion, mengajar jiu jitsu di luar garasinya selama 10 jam sehari. Mereka kemudian membuka sebuah akademi Gracie Jiu Jitsu di Torrance, California, Amerika Serikat.

Sebagai ahli bela diri, ia mencoba meniti karier sebagai petarung profesional. Royce mendapatkan kesempatan untuk menjajal UFC yang kala itu baru diadakan untuk pertama kali pada 1993. Ia menjadi juara setelah mengalahkan tiga petarung di UFC 1 yang bertajuk The Beginning tersebut.

Profil Royce makin bersinar setelah merebut gelar juara di UFC 1. Ia mendapat kesempatan berlaga secara rutin di UFC 2 hingga UFC 5. Selama berkarier di UFC, ia telah meraih empat gelar juara. Keempatnya ia raih di UFC 1: The Beginning, UFC 2: No Way Out, UFC 4: Revenge of the Warriors, dan UFC 5: Return of the Beast.

3. Royce Gracie tak hanya berlaga di UFC

Royce Gracie (kanan) bersama praktisi brazilian jiu jit su. (instagram.com/realroyce)

Selain sebagai petarung UFC, Royce Gracie juga menjadi petarung kejuaraan mixed martial arts (MMA) lainnya. Setelah meraih juara di UFC 5 pada 1995, ia kemudian menjajal PRIDE pada 2000. Royce mengikuti dua seri PRIDE, yaitu PRIDE Grand Prix 2000 dan PRIDE Shockwave 2003.

Dalam tiga pertandingan yang ia ikuti, Royce hanya berhasil menang sekali saat menghadapi Nobuhiko Takada pada babak pembuka PRIDE Grand PRix 2000. Ia kemudian harus mengakui keunggulan Kazushi Sakuraba pada babak final PRIDE Grand Prix 2000. Sedangkan, ketika berlaga di PRIDE Shockwave 2003, ia mendapatkan hasil seri saat menghadapi Hidehiko Yoshida.

Ajang MMA lainnya yang diikuti Royce Gracie adalah K-1 Dynamite!! USA pada 2007. Ia berhasil mengalahkan Kazushi Sakuraba, lawan yang pernah mengalahkannya pada babak final PRIDE Grand Prix 2000. Kemenangan ini sekaligus penanda Royce Gracie pensiun sebagai petarung MMA profesional.

4. Royce Gracie mampu mengalahkan empat lawan dalam semalam

Royce Gracie (kiri) saat sedang berlatih. (Instagram.com/realroyce)

Kehebatan seorang Royce Gracie tentu tidak perlu diragukan lagi. Hal ini bisa dilihat dari profil Royce Gracie yang telah bertanding di MMA profesional sebanyak 20 kali. Dari 20 pertandingan tersebut, ia mampu meraih 15 kemenangan, 3 imbang, dan 2 kekalahan.

Kehebatan lainnya yang tak dimiliki petarung UFC selain Royce Gracie hingga saat ini adalah, mampu mengalahkan empat petarung dalam semalam. Hal ini terjadi dalam gelaran UFC 2: No Way Out yang digelar di Fillmore Auditorium, Denver, Colorado, Amerika Serikat pada 11 Maret 1994. Laga ini diikuti 16 petarung, dengan Royce sebagai salah satu pesertanya.

Petarung yang pernah berkunjung ke Indonesia ini mampu mengalahkan tiga petarung, yaitu Minoki Ichihara, Jason DeLuci, dan Remco Pardoel sebelum berlaga pada babak final. Royce kemudian mengalahkan Patrick Smith pada babak final. Mantan petarung yang kini menjadi pelatih gracie jiu jitsu ini dinobatkan sebagai juara UFC 2.

5. Royce Gracie mengumumkan dirinya masuk Islam

Royce Gracie dengan pakaian khas brazilian jiu jitsu. (Instagram.com/realroyce)

Royce Gracie mengunggah sebuah unggahan yang menyatakan dukungannya kepada Israel di akun Instagramnya pada 19 Februari 2024. Dalam unggahan tersebut, legenda UFC ini mengungkapkan diri dengan lantang mendukung Israel untuk menumpas terorisme. "Saya bangga bisa berada di pihak yang sama dengan teman-teman, pelajar, dan beberapa praktisi yang berada di Israel," ungkapnya dalam unggahan tersebut.

Dalam sebuah wawancara bersama Eddie dan Sehik Oman di Deen Show , Royce Gracie memberikan klarifikasi atas unggahan tersebut. "Banyak yang salah mengartikan unggahan saya tersebut. Saya mendukung Israel dalam hal memerangi kelompok teroris yang melakukan serangan pada 7 Oktober 2023. Hal ini menyebabkan korban jiwa orang-orang yang tidak bersalah," ungkapnya dalam wawancara tersebut.

Secara mengejutkan, pada bagian akhir wawancara, Royce mengucapkan dua kalimat syahadat yang dipandu Sehik Oman. "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah," ucapnya dalam bahasa Inggris. "Kita berangkat bersama ke Mekkah," sambung Sheik Oman.  Hal ini menjadi penanda Royce telah menjadi penganut agama Islam.

Apa pun agamanya, profil Royce Gracie yang bersinar sebagai petarung UFC telah membuka jalan bagi petarung-petarung asal Brasil lainnya. Kini, Brasil tak hanya dikenal sebagai gudangnya pesepak bola terkenal dunia, tetapi juga dikenal sebagai pabrik petarung hebat UFC. Sebut saja nama Deiveson Figueiredo, Charles Oliveira, Dustin Poirier, Glover Teixeira, dan Amanda Nunes.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team