Profil Sirkuit Spa-Francorchamps, Trek Balap Terpanjang di Formula 1

Sirkuit Spa-Francorchamps merupakan salah satu sirkuit tertua di Formula 1. Sirkuit yang terletak di daerah Ardennes, Belgia, ini dibangun pada 1921. Sirkuit ini dirancang oleh dua desainer terkenal asal Belgia, Jules de Thier and Henri Langlois van Ophem. Keduanya mulai merancang Sirkuit Spa-Francorchamps pada 1920.   

Sirkuit Spa-Francorchamps dibangun di atas jalan publik yang menghubungkan Kota Francorchamps, Malmedy, dan Stavelot. Sirkuit ini dikelilingi oleh rentetan pegunungan dan bukit hijau. Selain itu, sirkuit ini juga dikelilingi oleh rumah-rumah khas pedesaan Belgia yang turut mempercantik pemandangan.

Usai rampung dibangun pada 1921, Sirkuit Spa-Francorchamps sebetulnya ingin langsung menjadi tuan rumah balap mobil. Sayangnya, niat tersebut urung terjadi karena saat itu fasilitas sirkuit belum sepenuhnya lengkap. Oleh karena itu, Sirkuit Spa-Francorchamps baru bisa menggelar balapan mobil pertamanya pada 1922. Namun, balapan yang digelar saat itu masih balapan non-Grand Prix.

Pada 1924, Sirkuit Spa-Francorchamps menggelar balapan ketahanan 24 jam Le Mans. Ini merupakan balapan non-Grand Prix ke-2 yang dihelat di sana. Baru pada 1925, Sirkuit Spa-Francorchamps resmi diizinkan untuk menghelat balapan Grand Prix. Balapan Grand Prix pertama yang dihelat saat itu adalah European Grand Prix, di mana ada tujuh mobil yang berpartisipasi. Alfa Romeo dan pembalapnya, Antonio Ascari, menjadi tim dan pembalap pertama yang memenangi balapan Grand Prix di sana.      

Seiring berjalannya waktu, Sirkuit Spa-Francorchamps terus mengalami perkembangan. Semua fasilitas mulai dibangun dan diperbaharui secara berkala. Oleh karena itu, pada 1950, Sirkuit Spa-Francorchamps resmi diizinkan untuk menggelar ajang balap paling prestisius di dunia, Formula 1.

Balapan Formula 1 pertama di Sirkuit Spa-Francorchamps pada 1950 dimenangkan oleh Juan Manuel Fangio. Kala itu, Fangio membalap untuk tim legendaris asal Italia, Alfa Romeo. Posisi ke-2 dihuni oleh rekan setimnya, Nino Farina. 

Sirkuit Spa-Francorchamps pernah mengalami kerusakan parah pada masa Perang Dunia II (1939–1945). Hal ini lantaran Belgia saat itu menjadi salah satu tempat pertempuran di Eropa. Francorchamps, kota di mana Sirkuit Spa-Francorchamps berada, menjadi salah satu kota di Belgia yang terdampak.

Imbas kerusakan yang timbul dari peristiwa Perang Dunia II, kompetisi balap mobil di Sirkuit Spa-Francorchamps pun harus dihentikan sementara. Baru pada 1947, Sirkuit tersebut kembali menggelar balapan. Sebab, saat itu, kerusakan sirkuit yang timbul imbas Perang Dunia II sudah rampung diperbaiki.

Sirkuit Spa-Francorchamps sendiri mempunyai panjang lintasan sebesar 7.004 kilometer. Panjang lintasan tersebut membuat Sirkuit Spa-Francorchamps masih menyandang predikat sirkuit dengan lintasan terpanjang di Formula 1 hingga saat ini. Di samping itu, sirkuit ini juga memiliki 19 tikungan yang dilengkapi 2 zona Drag Reduction System (DRS) untuk pembalap.

Lebih lanjut, Sirkuit Spa-Francorchamps juga merupakan salah satu sirkuit dengan lintasan lurus terpanjang di Formula 1. Sebab, lintasan lurus utama sirkuit ini, Kemmel Straight, punya panjang 1,05 kilometer. Lintasan lurus ini sering kali digunakan oleh pembalap sebagai tempat paling pas untuk menyalip pembalap lain.

Sirkuit Spa-Francorchamps juga sudah memakan banyak korban. Sepanjang 1971 hingga 1975, tercatat sudah ada delapan pembalap yang mengalami kecelakaan fatal hingga tewas di sana. Salah satu insiden di Sirkuit Spa-Francorchamps yang hingga kini masih membekas adalah insiden kecelakaan pembalap Formula 2, Antoine Hubert. Ia tewas imbas kecelakaan tragis yang membuat mobilnya rusak parah pada 2019.