Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

2 Sirkuit di Belgia yang Pernah Menggelar MotoGP

ilustrasi balap MotoGP (pixabay.com/Gianfranco De Bei)

Belgia adalah salah satu negara paling awal masuk kalender MotoGP. Negara yang terletak di jantung Eropa ini sudah jadi tuan rumah ajang Grand Prix pada 1949. Selama 41 tahun berikutnya, Belgia rutin menggelar balapan.

Untuk urusan adu kecepatan, Belgia punya satu sirkuit andalan. Meski sudah tak digunakan, sampai sekarang sirkuit ini masih termasuk lintasan paling banyak menghelat MotoGP. Sementara itu, ada satu sirkuit lainnya yang berperan sebagai cadangan. Apa saja dua sirkuit MotoGP di Belgia itu? Yuk, simak ulasannya.

1. Sirkuit Spa-Francorchamps yang berkarakter cepat

Sirkuit Spa-Francorchamps merupakan lintasan legendaris di MotoGP. Dari tahun 1949 hingga 1990, sirkuit ikonik ini menjadi tuan rumah untuk 40 balapan Grand Prix. Hanya pada 1980 dan 1987 balapan tak digelar di trek yang terletak di Hutan Ardennes ini.

Dengan panjang 14,1 km, Sirkuit Spa-Francorchamps berkarakter kecepatan tinggi. Balapannya seru, tetapi sering membahayakan. Pada 1977, Barry Sheene yang mengendarai Suzuki di kelas 500cc memacu motornya hingga kecepatan 220,7 km/jam, rekor tercepat saat itu.

Demi alasan keselamatan, panjang lintasannya kemudian diperpendek menjadi 6,9 km. Pada akhirnya sirkuit ini dicoret dari kalender karena dianggap tak aman. Sektor terakhirnya dinilai terlalu berbahaya untuk motor prototipe berspesifikasi Grand Prix.

2. Beberapa pembalap cetak milestone di Sirkuit Spa-Francorchamps

Ada satu nama yang tampil begitu kuat di Sirkuit Spa-Francorchamps. Giacomo Agostini terekam sebagai pembalap kelas premier yang paling banyak menang di sini. Rider asal Italia yang memacu MV Agusta itu delapan kali beruntun jadi kampiun. Ia mendominasi musim balap 1966 hingga 1973.

Sirkuit Spa-Francorchamps juga jadi tempat berlangsungnya balapan ke-200 MotoGP. Milestone itu teradi pada 1970. Giacomo Agostini menang di kelas 500cc. Di kelas 125cc, legenda Spanyol Angel Nieto berstatus kampiun untuk pertama kalinya.

Bagi Freddie Spencer, Sirkuit Spa-Francorchamps pun spesial. Di sinilah rider asal Amerika Serikat itu merebut kemenangan pertamanya di kelas premier. Pada 1982, Spencer menang saat berusia 20 tahun 196 hari. Ia memegang rekor pemenang termuda sepanjang masa sebelum dipatahkan Marc Marquez pada 2013.

3. Sirkuit Zolder jadi lintasan cadangan saat Sirkuit Spa-Francorchamps renovasi

Sirkuit lain di Belgia yang pernah menggelar MotoGP adalah Sirkuit Zolder. Meski lintasannya lebih kecil dan berliku-liku, balapan Grand Prix dihelat di sini pada 1980. Sirkuit Zolder jadi alternatif lantaran Sirkuit Spa-Francorchamps sedang memperbaiki kualitas aspalnya.

Pembalap kelas 500cc yang menang di sini adalah Randy Mamola. Saat itu ia berusia 20 tahun dan 239 hari. Kompatriot Freedie Spencer ini masuk daftar pemenang termuda dalam sejarah.

4. Tak hanya sirkuit, Belgia juga punya pembalap dan tim andal

Saat ini Belgia sudah tak lagi berstatus tuan rumah MotoGP. Meski begitu, Belgia masih punya tim dan pembalap andal yang berkompetisi di ajang Grand Prix. Kualitasnya pun tak bisa dianggap remeh.

Bendera Belgia pernah berkibar di podium tertinggi saat Xavier Simeon menang di seri Moto2 Jerman musim 2015. Ia unggul dari Johann Zarco dan Alex Rins. Pada 2018, Simeon pernah berkarier di kelas MotoGP bersama tim Avintia Racing Ducati.

Untuk musim 2025, Barry Baltus jadi pembalap andalan Belgia. Ia berlaga di Moto2 dan sudah mengemas total tiga podium. Belgia juga punya tim tangguh di kelas intermediate. Marc VDS Racing Team pernah merengkuh titel juara dunia musim 2014, 2017, dan 2019.

Sirkuit Spa-Francorchamps dan Sirkuit Zolder adalah bagian penting dari sejarah MotoGP. Banyak momen spesial yang tercipta. Kendati kini tak ada sirkuitnya yang masuk kalender balap, Belgia tetap eksis lewat tim dan pembalapnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Hafizhuddin
EditorMuhammad Hafizhuddin
Follow Us