Gelaran MotoGP Italia di Sirkuit Mugello pada Minggu (29/5/2022) meninggalkan kenangan manis bagi Fabio Quartararo dan tim Yamaha. Bagaimana tidak, pembalap andalan tim pabrikan garpu tala itu mampu mengamankan posisi podium di tengah gempuran para pembalap tuan rumah.
Para rider tim Ducati menguasai grid balap sejak awal balapan. Hebatnya, Quartararo tetap mampu bersaing hingga melewati garis finis di tempat ke-2.
Fabio Quartararo memulai balapan dari urutan ke-6. Ia berada di belakang para pembalap Ducati. Performa Ducati Desmosedici yang garang di lintasan lurus jadi hambatan bagi Yamaha YZR-M1 untuk bersaing di Sirkuit Mugello. Apalagi, lintasan lurus terpanjangnya mencapai 1,2 km.
Meski begitu, Quartararo tampil meyakinkan. Dari posisi startnya, ia langsung melesat ke barisan depan. Setelah melewati Johann Zarco, Francesco Bagnaia, dan Fabio Di Giannantonio, quartararo sudah berada di tempat ke-3 tepat di belakang Luca Marini dan Marco Bezzecchi pada awal balapan. Beberapa lap berikutnya, Quartararo merangsek ke posisi 2 setelah melewati Marini.
Quartararo sempat saling berebut tempat dengan Bagnaia yang mampu mengejar ke depan. Sayangnyanya, pembalap Ducati itu tampil dominan dan mampu memimpin jalannya balapan setelah menyalip Bezzecchi. Tak lama, giliran Quartararo yang melewati Bezzecchi dan menempati posisi ke-2 di belakang Bagnaia hingga akhir balapan.
Fabio Quartararo memang luar biasa saat balapan. Namun, jika dilihat performa balapnya sejak sesi latihan bebas, Quartararo hanya punya sedikit kemungkinan untuk mampu merebut podium di Sirkuit Mugello. Ritme balapnya tak lebih baik dari pembalap Ducati atau KTM.
Beruntungnya, Quartararo mampu tampil maksimal saat sesi kualifikasi. El Diablo pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk terus berada di barisan depan sejak awal balapan.
“Jujur saja, pada dasarnya itu adalah balapan terbaik dalam karierku. (Sebelum balapan), perasaanku tak enak sepanjang akhir pekan. Saat balapan aku membuat awalan yang luar biasa, yang terbaik. Lalu aku menyalip, kehilangan bagian depan, kehilangan bagian belakang, Ducati menyalip di lintasan lurus, lalu aku balas menyalip. Aku pikir itu balapan terbaik,” kata Quartararo dikutip The Race.
Fabio Quartararo kini memimpin klasemen sementara dengan nilai poin yang bertambah. Ia kini mengantongi 122 poin. Selisihnya dengan Bagnaia yang memenangi balapan dan berada di posisi ke-4 klasemen mencapai 41 poin. Quartararo tak bisa menyembunyikan rasa senangnya.
“Sebelum balapan aku berpikir, ’OK, aku tak terlalu berharap untuk podium’ karena aku tahu ritme balapku tak begitu baik. Sejujurnya, aku membalap dengan performa terbaikku hari ini,” kata Quartararo.
Tak hanya Fabio Quartararo yang begitu puas dengan pencapaiannya penghuni garasi balap Yamaha pun senang dengan prestasi ini. Meski pembalap andalannya hanya meraih podium ke-2, Lin Jarvis mengaku sangat semringah. Managing Director Yamaha Motor Racing itu sadar bahwa dengan segala tantangan yang berat di MotoGP Italia, Fabio Quartararo berhasil tampil maksimal.
“Sejujurnya, itu terasa seperti kami menang di Mugello selama dua tahun beruntun,” kata Lin Jarvis dikutip The Race.
Bagi Yamaha, raihan podium di MotoGP Italia jadi pencapaian yang luar biasa. Jika melihat performa semua pembalapnya, hanya Fabio Quartararo yang tampil mengesankan dan mampu mendulang poin. Pembalap Yamaha lain tercecer finis di bagian belakang.
Franco Morbidelli finis di posisi ke-17 tepat di belakang rookie Darryn Binder yang menuntaskan balapan di tempat ke-16. Andrea Dovizioso bahkan finis di posisi ke-20.
Performa motor Yamaha musim ini memang jauh di bawah motor pabrikan lainnya. Namun, performa balap seorang Fabio Quartararo mampu membawa Yamaha menaiki podium dan menjaga asa untuk mempertahankan gelar juara dunia. Pada seri berikutnya di Catalunya, bisakah El Diablo kembali merebut podium?