Red Bull Masih Tertarik Bekerja Sama dengan Daniel Ricciardo

Red Bull bukanlah tim yang asing bagi Daniel Ricciardo. Ia terpilih menjadi anggota Red Bull Junior Team pada akhir 2007 setelah menuntaskan Formula Renault 2.0 Italia. Setelah itu, Ricciardo memulai debutnya di Formula 1 bersama HRT pada 2011 yang diawali dari balapan GP Inggris.

Setahun berselang, Ricciardo memperkuat Toro Rosso yang kini bernama RB. Ia berada di tim tersebut selama 2 musim sebelum akhirnya bergabung dengan Red Bull pada 2014. Ricciardo menghabiskan waktu selama 5 musim berada di tim tersebut hingga pindah ke Renault pada 2019.

Periode kedua Ricciardo di RB terjadi pada pertengahan 2023 setelah selama 2 musim memperkuat McLaren. Saat itu, ia mengisi kursi Nyck de Vries yang terdepak dari tim. Kebersamaan antara kedua pihak berlangsung hingga GP Singapura 2024 sampai akhirnya Red Bull memutuskan untuk mengganti Ricciardo dengan Liam Lawson.

Walau telah mendepak Daniel Ricciardo dari kursi balap di RB, Red Bull masih tertarik melanjutkan kerja sama dengan pembalap berusia 35 tahun itu pada waktu mendatang. Helmut Marko mengatakan Red Bull ingin mempertahankan Ricciardo guna terlibat dalam beberapa aktivitas. Meski demikian, penasihat Red Bull itu bilang Ricciardo belum memberi keputusan dan meminta waktu untuk memutuskan masa depannya.

“Kami telah berbincang dan jelas kami masih tertarik. Dia adalah salah satu pembalap Formula 1 paling populer, terutama di Amerika Serikat. Namun, dia butuh waktu untuk mempertimbangkan masa depannya. Aku pikir dia tidak akan masuk ke kategori balap lainnya,” kata Marko dilansir F1i.

“Di sisi lain, jika dia tidak lagi membalap secara aktif, akankah dia masih menginginkan kegiatan kehumasan ini? Ricciardo juga punya banyak uang di rekening dan aku ingin bilang ini adalah keputusan hidup baginya untuk memutuskan cara dia ingin membentuk masa depan,” lanjutnya.

Di sisi lain, Daniel Ricciardo mengesampingkan opsi menjadi pembalap cadangan selepas kehilangan kursi di RB. Ia juga memberi indikasi tak memburu posisi sebagai pembalap utama di tim papan bawah. Usia yang tak lagi muda menjadi salah satu faktor yang membuat Ricciardo enggan mengambil peran pembalap cadangan.

“Tahun lalu jelas masuk akal untuk tetap menjaga satu kaki di pintu dengan gambaran besarnya adalah mencoba dan kembali ke Red Bull. Aku rasa jika diriku melakukannya lagi, maka aku tak akan memulai ulang karierku,” ucap Ricciardo dikutip Motorsport.

“Aku juga berusia 35 tahun dan masih menunjukkan kecepatan yang telah aku punya sejak bertahun-tahun. Akan tetapi, jelas menjadi bukti bahwa makin susah untukku menunjukkannya pada tiap pekan balap,” sambungnya.

Daniel Ricciardo belum menentukan masa depannya. Walau begitu, Ricciardo punya kans melanjutkan karier di ajang balap selain Formula 1 atau tetap bersama Red Bull dengan menjalankan peran sebagai ambasador. Manakah opsi yang bakal dipilih Ricciardo? Menarik untuk dinantikan.