Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Max Verstappen saat menjalani balapan GP Azerbaijan 2024. (formula1.com)

Formula 1 2024 kini memasuki fase akhir. Tersisa enam seri balap yang harus dilakoni tim dan pembalap guna meraih hasil terbaik di kejuaraan. Apalagi, persaingan di klasemen pembalap dan konstruktor semakin sengit.

Jelang GP Amerika Serikat yang dihelat pada 18–20 Oktober 2024, Red Bull tak mengendurkan usaha dalam kontestasi gelar juara musim ini. Tim yang berbasis Milton Keynes, Inggris, itu bertekad bangkit setelah kehilangan posisi puncak di klasemen konstruktor. Red Bull tetap mewaspadai McLaren yang mengalami peningkatan performa pada beberapa seri terakhir.

1. Red Bull tertinggal 41 poin dari McLaren jelang GP Amerika Serikat 2024

Lando Norris (kiri) menyalip Max Verstappen saat balapan GP Belanda 2024. (formula1.com)

Red Bull tampil dengan performa oke pada fase awal Formula 1 2024. Mereka mengoleksi tujuh kemenangan yang semuanya diraih oleh Max Verstappen. Kemenangan tersebut diraih di GP Bahrain, Arab Saudi, Jepang, Cina, Emilia Romagna, Kanada, dan Spanyol.

Selepas GP Spanyol, Red Bull tak berhasil meneruskan tren positif. Bahkan, mereka harus kehilangan posisi puncak klasemen konstruktor sejak GP Azerbaijan. Kini, Red Bull tertinggal 41 poin dari McLaren. Ini menjadi kali pertama bagi McLaren memimpin klasemen konstruktor sejak terakhir kali pada 2014 di GP Australia.

Kondisi Red Bull di klasemen konstruktor setelah menjalani 18 seri balap musim ini berbanding terbalik dengan capaian musim lalu. Pada 2023, Red Bull berada di puncak klasemen di puncak klasemen dengan keunggulan 362 poin atas Mercedes usai GP Amerika Serikat. Sementara itu, McLaren menduduki peringkat keempat saat itu lewat koleksi 242 poin.

2. Christian Horner yakin Red Bull mengetahui aspek yang perlu ditingkatkan dari RB20

Editorial Team

Tonton lebih seru di