Resep dari Para Legenda NBA untuk Hentikan Luka Doncic

Tony Allen adalah salah satu mantan pemain NBA yang diakui kehebatannya dalam segi bertahan. Kobe Bryant bahkan menyebutnya sebagai salah satu pemain bertahan terbaik yang pernah ia hadapi. Nah, Allen pun memberikan pandangannya mengenai cara menghentikan Doncic.

Ada dua langkah utama yang akan Allen ambil, yaitu menjaga Doncic di area tangan kirinya, serta tidak membiarkan Doncic mengambil tiga langkah ke belakang. Dua hal ini memang jadi ciri permainan Doncic musim ini, dan salah satu yang sulit diatasi oleh lawan.

"Saya tidak akan membiarkannya melakukan itu (tiga angkah ke belakang). Saya akan selalu paksa dia untuk mendribel menggunakan tangan kanannya, karena justru tangan kirinya yang kerap bikin sensasi. Lalu, saya juga tidak akan membiarkannya melangkah tiga kali ke belakang," ujar Allen, dilansir ESPN FC.

Beda Allen, beda juga dengan Bowen. Mantan pemain NBA ini mengungkapkan bahwa untuk membuat Doncic tidak berfungsi, salah satu cara yang akan ia tempuh adalah menekan Doncis habis-habisan. Ia akan bikin Doncic tidak nyaman saat memegang bola.

"Saya bisa bermain dengan lebih mengandalkan fisik dan bikin ia kerja lebih keras. Itu setidaknya akan memberikan efek mental kepadanya, sehingga nantinya seiring laga berjalan, permainannya akan terus menurun. Sesuatu yang tidak nyaman, bukan?" ujar Bowen.

Bowen mengaku melakukan hal macam ini sebagai bentuk penghormatan terhadap talenta yang dimiliki Doncic. Alhasil, sebisa mungkin ia akan mengganggu Doncic sepanjang laga, tentunya dengan tetap berpedoman terhadap taktik dari pelatih.

"Ia (Doncic) begitu bagus sehingga saya ingin terus mengganggunya sepanjang pertandingan. Itu adalah bentuk respek saya terhadap bakat yang ia punya, toh, ia juga bikin saya jadi kerja lebih keras di pertandingan," ujar Bowen.

Cara lain dalam menjaga Doncic juga sudah dipikirkan oleh eks pemain Indiana Pacers dan Dallas Mavericks, Metta Sandiford-Artest. Ia mengungkapkan, untuk menjaga Doncic, hal awal yang akan ia coba adalah mengetes kekuatan kardionya terlebih dulu.

"Saya tentu akan mengetes kekuatan kardionya terlebih dulu," ujar Sandiford-Artest.

Dari situ, baru Sandiford-Artest akan mencoba beberapa hal lain, seperti melakukan screen atau mungkin mencegah Doncic melakukan dribel. Ia juga bisa saja membiarkan Doncic mencetak banyak angka di kuarter pertama, membaca permainan, lalu menghentikannya di kuarter selanjutnya.

Akan tetapi, Sandiford-Artest mengakui Doncic memang pemain bertalenta. Tidak cuma perkara skill, ia memiliki satu hal yang lazimnya dimiliki oleh sosok-sosok bertalenta di NBA lainnya, yaitu kemampuan untuk berpikir multidimensi.

"Caranya melihat dan juga merasakan laga, itu membuatnya (Luka Doncic) jadi sosok yang merepotkan untuk dijaga. Ia selalu berpikir selangkah lebih maju ke depan. Ia tidak berpikir satu dimensi, melainkan multidimensi," ujar Sandiford-Artest.