Bos Besar Ducati Masih Yakin Pembalapnya Bisa Rebut Gelar Juara MotoGP

Bagnaia masih punya banyak kesempatan menambah raihan poin

Bulan Agustus jadi periode yang penting bagi masa depan pabrikan Borgo Panigale. Pasalnya, di bulan itulah Ducati akan melihat performa mereka pada awal paruh kedua musim.

Pada, Minggu (7/8/2022), GP Inggris akan dihelat di Sirkuit Silverstone. Lalu, pada, Minggu (21/8/2022), akan berlangsung balapan di Sirkuit Red Bull Ring, Austria. Hasil dari dua balapan itu bisa mendekatkan atau malah menjauhkan Ducati dari harapan merebut gelar juara dunia MotoGP 2022.

Hal lain yang tak kalah penting adalah penentuan pembalap tim pabrikan. Usai jeda libur musim panas, Ducati akan memutuskan siapa yang akan menjadi rekan setim Francesco Bagnaia untuk tahun 2023.

1. Ducati masih bisa tampil apik pada paruh kedua musim

Bos Besar Ducati Masih Yakin Pembalapnya Bisa Rebut Gelar Juara MotoGPClaudio Domenicali (motogp.com)

Ducati ada dalam situasi yang paradoks. Secara total, dalam sebelas balapan, mereka mampu mengemas enam kemenangan. Pembalap Ducati yang musim ini berjumlah delapan orang di grid bisa merebut total delapan pole position.

Namun, yang jadi pemuncak dan runner-up klasemen sementara justru berasal dari pabrikan lain. Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) dan Aleix Espargaro (Aprilia Racing) menguasai tempat tertinggi. Selisih Bagnaia dan Quartararo mencapai 66 poin.

Kendati demikian, Claudio Domenicali yang merupakan CEO Ducati tetap percaya pada kemampuan tim balapnya. Ia yakin pada paruh kedua musim mereka akan tampil lebih maksimal.

“Tim kami kompak dan iklimnya positif,” kata Domenicali dikutip Corsedimoto.

2. Masalah pada paruh pertama musim adalah kurangnya konsistensi

Bos Besar Ducati Masih Yakin Pembalapnya Bisa Rebut Gelar Juara MotoGPJohann Zarco dan Francesco Bagnaia (motogp.com)

Menurut Claudio Domenicali, Ducati berbeda dengan pabrikan lain. Pabrikannya punya pembalap potensial dan tak mengandalkan pada satu orang. Sayangnya, dari sejumlah pembalap tersebut tak ada yang konsisten mencetak poin.

“Kami kehilangan pencetak gol. Di sisi lain, pabrikan lain mengandalkan proyek mereka pada satu pembalap andalan. Itu membuat mereka bergantung,” ujar Domenicali.

Baca Juga: Gonjang-ganjing Tim Pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia Malas Debat

3. Claudio Domenicali masih percaya pada kemampuan Francesco Bagnaia

Bos Besar Ducati Masih Yakin Pembalapnya Bisa Rebut Gelar Juara MotoGPFrancesco Bagnaia (motogp.com)

Bos Ducati tersebut percaya timnya masih punya harapan untuk menambah jumlah poin kejuaraan, terutama Francesco “Pecco” Bagnaia yang sudah merebut empat pole position dan tiga kemenangan. Domenicali menganggap Pecco hanya butuh konsistensi.

“Ia punya bakat dan determinasi. Sejauh ini ia hanya kehilangan kedewasaan dalam beberapa balapan. Itu adalah langkah terakhir untuk merebut gelar juara dunia. Akan tetapi, aku percaya, kekurangan poin tersebut dapat kami kejar,” kata Domenicali dilansir Corsedimoto.

4. Bagnaia harus lebih dewasa

Bos Besar Ducati Masih Yakin Pembalapnya Bisa Rebut Gelar Juara MotoGPFrancesco Bagnaia (motogp.com)

Francesco Bagnaia tak bisa konsisten pada paruh pertama musim. Dalam sebelas balapan, ia memang sudah memenangkan tiga Grand Prix. Namun, ia juga sudah empat kali did not finish (DNF).

Saat jeda liburan, Bagnaia malah terlibat masalah lain yang mencoreng nama baiknya. Ia sempat mengendarai mobil dalam kondisi mabuk sehingga mobilnya mengalami insiden kecelakaan di Ibiza, Spanyol. Beruntung tak ada yang terluka dalam insiden tersebut.

Meski membawa nama Ducati, pabrikan Italia itu tampaknya tak akan memberi sanksi yang memberatkan bagi Bagnaia. Rider berusia 25 tahun itu juga sudah mengakui kesalahannya.

“Gigi Dall’Igna sudah menghubunginya. Aku tak perlu turun tangan dalam masalah ini. Pecco langsung mengerti bahwa itu tindakan yang tak pantas dan ia telah mengatakannya di depan umum,” ujar Domenicali.

5. Rekan setim Bagnaia akan diumumkan setelah liburan musim panas

Bos Besar Ducati Masih Yakin Pembalapnya Bisa Rebut Gelar Juara MotoGPpotret Enea Bastianini, Jorge Martin, dan Jack Miller (motogp.com)

Mengenai siapa rekan setim Bagnaia untuk musim 2023, Ducati masih menimbang keputusan terbaik. Dua kandidat terkuat adalah Enea Bastianini dan Jorge Martin yang telah menunjukkan kualitasnya. Tahun 2021 lalu, Martin tampil trengginas. Musim 2022 ini, giliran Bastianini yang tampil buas.

Tak heran Ducati butuh banyak waktu untuk menentukan pilihannya. Namun, Domenicali memastkan bahwa keduanya akan tetap didukung secara total oleh Ducati.

“Biar aku jelaskan. Bastianini dan Martin akan mendapatkan Desmosedici yang resmi dengan semua pengembangan dan material terbaru. Jadi, itu seperti kami memiliki tiga pembalap. Perbedaannya, hanya satu yang memakai livery tim pabrikan, sementara lainnya di Pramac Racing,” kata Domenicali dikutip Corsedimoto.

MotoGP 2022 masih menyisakan sembilan Grand Prix. Semua pembalap Ducati, termasuk Francesco Bagnaia, masih punya kesempatan untuk terus menambah raihan poin. Pada akhir musim nanti, bisakah salah satu rider Ducati mengemas poin terbanyak?

Baca Juga: Jeda Paruh Musim Jadi Momentum Francesco Bagnaia Merenungkan Diri

Ryan Budiman Photo Verified Writer Ryan Budiman

Hola... jadipunya.id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya