Masa Depan Johann Zarco Ada di Tangannya Sendiri

2. Tak punya manajer, Johann Zarco berperan sebagai pembalap sekaligus negosiator

Johann Zarco (motogp.com)

Johann Zarco adalah satu-satunya pembalap MotoGP yang tak punya manajer. Ia mengurus masa depannya sendiri, termasuk masalah negosiasi dengan Ducati. Beruntungnya, Zarco punya hubungan yang baik dengan pabrikan Borgo Panigale.

“Kami punya hubungan yang sangat baik. Aku berbicara dengan mereka secara langsung, tanpa manajer. Aku punya ceritaku sendiri, aku cukup tua sekarang untuk berbicara langsung kepada mereka,” kata Zarco seperti dikutip Speedweek.

Baca Juga: Libas Enea Bastianini, Johann Zarco Pimpin Ducati ke Sirkuit Assen

3. Bekerja sama dengan Ducati adalah pilihan terbaik

Johann Zarco (motogp.com)

Pihak Ducati dan Johann Zarco sama-sama tahu bahwa hubungan mereka adalah simbiosis mutualisme. Zarco bisa membantu Ducati mengembangkan motornya, sementara Ducati menyediakan paket yang kompetitif baginya.

“Mereka tahu, aku pikir, mereka tahu bahwa dengan hasilku (selama balapan), bertahan bersama Ducati adalah pilihan paling baik. Kami ingin berjaya bersama,” ungkap Zarco dilansir Speedweek.

4. Tinggal menunggu waktu untuk teken kontrak

Johann Zarco (motogp.com)

Johann Zarco jadi pembalap yang disukai Paolo Campinoti, Team Principal Pramac Racing. Tak heran, ia seperti punya jaminan untuk setidaknya berada di tim Pramac musim depan.

“Itu sangat bagus aku bisa mengendarai motor pabrikan Ducati di tim Pramac. Aku akan terus bekerja sama dengan Ducati meskipun belum ada yang ditandatangani saat ini,” ujar Zarco sebelum gelaran MotoGP Belanda.

5. Jika tak di Pramac, Johann Zarco berharap bisa jadi tandem Francesco Bagnaia

Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini (motogp.com)

Salah satu pembalap Ducati yang sudah mengamankan tempat untuk musim depan adalah Francesco “Peco” Bagnaia. Pecco kini berada di tim pabrikan Ducati. Namun, belum ada kabar siapa yang akan menjadi tandemnya.

Pabrikan Borgo Panigale masih mempertimbangkan opsi antara Enea Bastianini dan Jorge Martin. Meski begitu, Zarco punya opininya sendiri tentang siapa yang bisa menjadi rekan setim Pecco Bagnaia.

“Ducati punya banyak pembalap di tim satelit. Mereka tak tahu akan menempatkan siapa sebagai rekan setim Pecco. Aku sudah berbicara dengan mereka. Jika mereka tak bisa memutuskan antara Enea dari Italia atau Jorge dari Spanyol, maka mereka harus memilih orang Prancis sebagai jalan tengahnya,” ungkap Zarco dikutip Speedweek.

Johann Zarco jadi pembalap Ducati dengan raihan poin tertinggi pada paruh pertama musim. Selisihnya dengan Pecco sekitar 8 poin, sedangkan dengan Enea selisih 9 poin. Pada paruh kedua nanti, mampukah Zarco mempertahankan keunggulannya di MotoGP?

Baca Juga: Johann Zarco Merasa Jadi Superstar di MotoGP Prancis