Disdik DKI Jakarta Ajak Sekolah untuk Mempelajari Esports
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mencoba memberikan pandangan baru terkait Esports. Ada sebuah hasil penelitian yang menunjukkan, aktivitas ini bisa meningkatkan kemampuan kognitif para pelajar.
Pekan lalu, Disdik DKI Jakarta mengundang guru SMA se-Provinsi DKI Jakarta untuk mendengarkan paparan penelitian dari Laboratorium Cognition, Affect, and Well-Being (CAW) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan RRQ MABAR.
Penelitian ini bertajuk 'Bermain Game Kompetitif Kembangkan Kepribadian Pelajar'. Berdasarkan penelitian ini, termyata Esports memiliki pengaruh yang positif bagi para pelajar.
1. Meningkatkan wawasan para pelajar
Guru SMA Negeri 74 DKI Jakarta yang ikut dalam pemaparan ini, Fahmi Firmansyah, menyebut Esports menjadi salah satu wadah bagi pelajar dalam membentuk karakter dan kemampuan diri. Ada perubahan yang dialami para pelajar yang main Esports
“Ada perubahan yang signifikan dan positif dari bermain esports bagi pelajar berupa soft skill, kerja sama, komunikasi yang sangat kami rasakan dari anak-anak yang bermain esports. Dan hal ini juga bisa menjadi wadah apresiasi dan prestasi bagi pelajar,” kata Fahmi di Jakarta, Senin (20/2/2023).
Baca Juga: Keren! Tim eSport UNM Dominasi Ajang End Year Campus Tournament
2. Esports bikin pelajar bisa atur emosi
Editor’s picks
Hasil riset itu juga menunjukkan, para pelajar yang bermain Esports memiliki kemampuan regulasi emosi yang lebih baik. Kemampuan regulasi emosi ini berperan untuk menghindari seseorang menjadi adiktif atau kecanduan.
“Competitive gamers menggunakan Esports sebagai wadah aktualisasi diri. Sebab, masa remaja adalah masa krusial pencarian jati diri yang membutuhkan aktualisasi untuk mengetahui minatnya apa,” ungkap Dyah Triarini Indirasari, salah satu periset utama CAW Lab yang juga dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
3. Riset melibatkan pelajar dari berbagai daerah
Riset 'Bermain Game Kompetitif Kembangkan Kepribadian Pelajar' ini melibatkan 130 siswa yang tidak hanya berasal dari DKI Jakarta. Ada juga siswa-siswa yang berasal dari Banten dan Jawa Barat.
Riset ini dilakukan untuk mengetahui fungsi kognitif dan psikologis secara komparatif. Para partisipan riset ini terbagi menjadi tiga kategori, yakni competitive gamers, casual gamers, dan non-gamers.
Penelitiannya menggunakan pendekatan kuantitatif seperti eksperimen dan kuesioner, serta pendekatan kualitatif seperti Diskusi Forum Grup (FGD). Hasilnya pelajar yang bermain Esports memiliki aspek kognitif dan psikologis yang lebih baik dibandingkan pemain gim kasual atau pelajar yang tidak bermain gim.
Baca Juga: Kala Livy Renata dan RRQ Kenboo Berbagi Cerita Dunia Esport Indonesia