Memahami Rasa Rindu Klay Thompson Terhadap NBA
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Jika bicara tentang rindu yang menggunung, mungkin tak akan ada yang lebih memahami perasaan itu dibandingkan dengan Klay Thompson. Selama dua musim beruntun, NBA selalu menjauh dari genggamannya.
Thompson harus absen sepanjang gelaran musim 2019/20 akibat cedera ACL (anterior cruciate ligament) yang didapat saat menghadapi Toronto Raptors di laga NBA Finals 2019. Ia menghabiskan hari-harinya dengan menjalani rehabilitasi.
Sejatinya, harapan mencuat bagi Thompson untuk kembali pada musim 2020/21. Akan tetapi, pada saat menjalani latihan di Los Angeles, beberapa saat jelang NBA Draft 2020, Thompson terkena cedera Achilles. Ia harus menepi lagi.
Sama seperti musim sebelumnya, Thompson kembali menyibukkan diri dengan berbagai program rehabilitasi yang mesti dilakukan. Ketika menjalani program-program ini, rasa rindu menyeruak dalam sanubarinya. Ia ingin kembali bermain.
"Sayang, saya belum bisa bermain saat ini. Itu benar-benar menyakitkan, tetapi saya memang berencana main untuk waktu lama. Saya tidak ingin mengacaukan program rehabilitasi yang sedang saya jalani," ujar Thompson, dilansir ESPN FC.
1. Thompson sebut merasa baik-baik saja
Lama tidak terlihat di atas arena, beberapa waktu terakhir Thompson kerap terlihat di bench Golden State Warriors. Ia memberi semangat kepada rekan-rekannya yang bertanding. Terlihat raut wajahnya dipenuhi kebahagiaan. Ia pun mengaku bahwa dirinya baik-baik saja.
"Kabar saya baik. Bisa kembali ke gedung ini (Chase Center) merupakan hal yang menyenangkan. Namun, terkadang semuanya terasa membosankan. Program rehabilitasi cedera Achilles saya masih berlanjut. Saya senang berada di sini mendukung rekan setim saya," kata pemain berusia 30 tahun itu.
Editor’s picks
Baca Juga: Sosok Pembeda di Golden State Warriors Itu adalah Stephen Curry
2. Thompson mengenang rekor tembakan tiga poinnya
Thompson pun kembali mengingat masa keemasannya, momen ketika ia memecahkan rekor pada 2018. Saat itu, dalam laga lawan Chicago Bulls, Thompson sukses mencetak 14 tembakan tiga poin dalam satu pertandingan.
Namun, ia yakin rekornya ini bakal terpecahkan dalam waktu dekat.
"Ya, mungkin rekor saya ini akan terpecahkan oleh pemain lain dalam beberapa tahun ke depan. Bisa oleh Steph (Stephen Curry), atau Zach LaVine. Namun, asal tahu saja, bisa jadi mungkin saya sendiri yang memecahkan rekor itu," ujar Thompson.
3. Warriors masih bersaing di Wilayah Barat
Meski Thompson masih belum bisa bermain, Golden State Warriors tetap menjadi sebuah kekuatan yang patut diperhitungkan di Wilayah Barat. Saat ini, mereka menduduki peringkat 8 Wilayah Barat, di bawah Portland Trail Blazers dan Phoenix Suns.
Warriors masih harus menempuh jalan terjal untuk bersaing dengan tim-tim papan atas lain di Wilayah Barat, semisal Los Angeles Lakers, Los Angeles Clippers, bahkan Utah Jazz. Namun, dengan adanya Klay Thompson di bench, akan ada suntikan semangat baru yang menghiasi relung setiap pemain Warriors.