Kisah Ibu Defia yang Rela Naik KRL untuk Lihat Putrinya di Asian Games

Ibu Defia Rosmaniar pun harus beli tiket sendiri

Jakarta, IDN Times - Terbayarkan sudah upaya keras Kaswati yang rela jauh-jauh dari Leuwiliang, Bogor, menuju Jakarta Convention Center (JCC) pada Minggu (19/8) lalu untuk bisa menyaksikan penampilan Defia Rosmaniar di Asian Games. Sebab, putri kesayangannya itu berhasil mempersembahkan medali emas pertama bagi Indonesia. 

"Saya waktu itu nonton (penampilan Defia) sama adik ibu," ujar Kaswati di acara program Mata Najwa yang tayang pada Rabu malam (29/8). 

Untuk menuju ke lokasi, Kaswati dan adiknya menggunakan transportasi KRL. Ia pun membeli sendiri tiketnya untuk bisa memberikan semangat ke putri tercinta. 

"Waktu itu Defi belum sempat, tapi maunya yang penting gimana caranya bisa enjoy ketika bertanding. Tapi, alhamulilah waktu Defi bertanding di babak penyisihan, Mama udah dadah-dadah (melambaikan tangan) dari atas (bangku penonton)," kata Defi tersenyum. 

Lalu, apa rasanya mempersembahkan medali emas pertama untuk Indonesia? Dipersembahkan untuk siapa medali emas tersebut?

1. Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang membisiki Defia soal pencapaian medali emas

Kisah Ibu Defia yang Rela Naik KRL untuk Lihat Putrinya di Asian GamesINASGOC

Kepada publik, Defia mengisahkan ia jatuh cinta pada olah raga taekwondo sejak berhasil memenangkan medali perak di Kopassus Open. Sejak itu, ia ketagihan untuk bisa menang dan meraih gelar juara. 

Sementara, Asian Games 2018 merupakan Asian Games pertama yang ia ikuti. Ia mengatakan nomor poomsae yang ia menangi baru kali pertama dimainkan di Asian Games di Jakarta.

"Dan saya baru mempelajari jurus baru poomsae itu selama satu tahun terakhir," kata Defia. 

Ia mengatakan tidak menyadari kalau medali emas yang ia raih saat itu menjadi medali emas pertama bagi Indonesia. Ia mengetahui hal tersebut dari Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang ketika itu ikut menyaksikan. 

"Jadi, Bapak Presiden membisiki sambil bilang; 'terima kasih karena ini menjadi medali emas pertama', rasanya itu wow kaget banget," tutur Defia yang mengaku deg-degan ketika dikabari itu oleh Presiden. 

Baca Juga: Selain dari Menpora, Ini Hadiah Lain yang Diterima Defia Rosmaniar

2. Medali emas pertama di Asian Games dipersembahkan untuk mendiang almarhum Ayah

Kisah Ibu Defia yang Rela Naik KRL untuk Lihat Putrinya di Asian GamesINASGOC

Ketika dalam proses persiapan untuk bisa tanding di Asian Games, Defia justru diterpa kabar duka. Saat tengah pemusatan latihan di Korea Selatan, Defia mendapat kabar sang ayah meninggal dunia. 

"Jadi, saat 10 hari training camp di Korea, aku dapat kabar kalau ayah meninggal. Di situ aku langsung kaget, kenapa ketika aku sedang jauh tapi malah ditinggal ayah," kata Defia semalam. 

Ia pun meminta izin kepada pelatihnya agar bisa segera kembali ke Jakarta. Sayangnya, ia baru bisa mendapatkan tiket keesokan harinya. Sementara, jasad ayahnya sudah dimakamkan sejak di pagi hari. Defia pun hanya bisa menyaksikan pemakaman ayahnya melalui video call, karena baru tiba di rumah malam harinya. 

"Jadi, aku masih bisa melihat ayah dimakamkan itu melalui video call," tutur dia. 

Sang ayah, kata Defia, adalah sosok yang mendukungnya penuh untuk bisa berlatih Taekwondo. Sehingga, kemenangan dan medali emas pertama ia persembahkan untuk mendiang ayah tercinta. 

"Medali ini untuk ayah," katanya lagi. 

 

Baca Juga: Defia Rosmaniar Harap Taekwondo Indonesia Bisa Mendunia

3. Usai dapat medali, Defia dapat bonus Rp 1,5 miliar hingga apartemen di Bogor

Kisah Ibu Defia yang Rela Naik KRL untuk Lihat Putrinya di Asian Gamesinstagram.com/defiarosmaniar

Kemenangan Defia di ajang Asian Games 2018, berbuah bonus yang bertubi-tubi. Selain mendapatkan bonus Rp 1,5 miliar dari Kemenpora, Pemerintah Kota Bogor juga menjanjikan apartemen dan lapangan pekerjaan bagi Defia. 

"Selain mendapat apartemen, Defia boleh memilih di mana pun bekerja di Kota Bogor. Mau di BUMD, kalau di swasta pun akan kami carikan perusahannya," kata Walikota Bogor, Arya Bima yang ikut hadir di program tersebut semalam. 

Padahal, Kemenpora juga menawarkan agar Defia bisa menjadi PNS di kementerian tersebut. Namun, itu semua dikembalikan ke Defia. 

Lalu, apa komentar Defia soal bonus yang bertubi-tubi tersebut?

"Masalah bonus itu pilihan kedua, jadi yang utama bagi saya itu prestasi, karena kalau berprestasi secara otomatis bonus akan mengikuti," katanya bijak. 

Keren ya, guys?

Baca Juga: Penyumbang Emas Pertama untuk Indonesia, Ini 6 Fakta Defia Rosmaniar

Topik:

  • Sugeng Wahyudi

Berita Terkini Lainnya