Saran agar MotoGP Ramai: Ada Transfer, Promosi Degradasi

Jakarta, IDN Times - Sebuah saran radikal diembuskan untuk MotoGP. Ke depan, harus ada sistem bursa transfer, serta promosi degradasi pembalap, mirip sepak bola. Promosi degradasi itu diusulkan Crew Chief Fabio Di Giannantonio, Frankie Charcedi.
"Saya sangat yakin akan ini. Di olahraga lain, sepak bola contohnya, ada degradasi bagi tim peringkat terbawah dan promosi bagi tim peringkat teratas. Saya senang jika itu bisa diterapkan," ujar Charcedi, dilansir Crash.
1. Menarik ada promosi degradasi dari dan ke Moto2

Charcedi memberikan simulasi soal promosi dan degradasi ini. Misalnya, tiga pembalap teratas Moto2 musim 2024, naik ke MotoGP 2025. Pun dengan tiga pembalap terbawah MotoGP 2024, turun ke Moto2 2025.
"Misal, andaikan tiga pembalap teratas Moto2 musim ini promosi musim depan, itu sangat menarik. Tapi, ya, memang banyak politik yang terjadi dan itu yang kadang tidak menguntungkan beberapa pembalap," ujar Charcedi.
2. Siapa yang mengembuskan sistem bursa transfer?

Adapun sistem bursa transfer disuarakan oleh pembalap asal Prancis, Sylvain Guintoli. Dia mengatakan, usulan ini hadir setelah dia berdiskusi dengan mantan manajer tim Suzuki, Davide Brivio.
"Saya berbincang dengan Davide Brivio. Dia mengusulkan tentang bursa transfer bagi pembalap, seperti di sepak bola. Sungguh sebuah ide yang brilian, jadi ada tenggat waktu untuk transfer," ujar Guintoli.
3. MotoGP harus lebih menarik

Usulan bursa transfer dan promosi degradasi ini bertujuan untuk membuat MotoGP lebih menarik. Terbayang bagaimana ajang ini punya dua bursa transfer, musim panas dan musim dingin, seperti sepak bola.
Ditambah lagi, adanya promosi degradasi bagi pembalap sesuai performa. Hal ini akan memancing tingkat kekompetitifan di MotoGP yang dianggap sudah hilang seiring pensiunnya Valentino Rossi.