Saran Buat PBSI: Evaluasi Semua Pelatih di Cipayung

- Candra Wijaya menyarankan PBSI untuk mengevaluasi para pelatih di Pelatnas Cipayung dan memberikan target spesifik kepada mereka
- Jika para pemain harus mengalami degradasi jika tidak mencapai target, hal serupa seharusnya diterapkan kepada para pelatih dengan kontrak maksimal dua sampai tiga tahun
- Candra berharap evaluasi menyeluruh dilakukan kepada para pelatih, termasuk dengan memberikan kontrak, meskipun dia sendiri tidak berperan sebagai pelatih di Pelatnas PBSI Cipayung
Jakarta, IDN Times - Legenda ganda putra Indonesia, Candra Wijaya, memberi masukan pada kepengurusan baru Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia. Candra meminta agar PBSI berani mengambil tindakan atas keberadaan pelatih di Pelatnas Cipayung.
Menurut Candra, sudah selayaknya para pelatih juga dievaluasi keberadaannya. Posisi pelatih, menurut Candra, harus disamakan dengan pemain yang mengikuti sistem promosi-degradasi selama bermarkas di Cipayung.
1. Kalau target tak tercapai, mundur

Candra menyarankan agar para pelatih yang kini melatih di Pelatnas Cipayung juga diberi target yang spesifik. Jika para pemain harus menelan pahitnya degradasi saat tak mampu mencapai target di Pelatnas, menurut Candra, hal serupa seharusnya bisa diterapkan kepada para pelatih.
"Pelatih-pelatih ini juga harus diberi target. Jika tidak tercapai targetnya, ya harus bersedia mundur dong, maksimal dua sampai tiga tahun," kata Candra, pada Senin (26/8/2024).
2. Pelatih butuh kontrak

Candra menegaskan, masukan ini dilontarkannya bukan karena ingin masuk dalam jajaran pelatih Pelatnas. Peraih medali emas Olimpiade 2000 Sydney ini berharap evaluasi menyeluruh dilakukan kepada para pelatih, termasuk dengan memberikan kontrak.
"Kita lihat, lima sampai 10 tahun pelatih-pelatih di sana yang pratama. Jadi harus dievaluasi. Ya, kontrak dua sampai tiga tahun lah maksimal," kata Candra.
3. Berperan sebagai mentor di Olimpiade 2024 Paris

Candra mungkin tidak berperan sebagai pelatih di Pelatnas PBSI Cipayung. Namun, dia juga ikut berkontribusi dalam perjalanan skuad bulu tangkis Indonesia di Olimpiade 2024 Paris lalu.
Sebab, dia dipercaya menjadi mentor untuk ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Namun, langkah Fajar/Rian harus terhenti di perempat final.