Jangan Hakimi Aprilia Manganang

Menpora Zainudin Amali meminta publik bersikap bijak

Jakarta, IDN Times - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Zainudin Amali, angkat bicara soal kasus perubahan gender yang dialami mantan pevoli nasional, Aprilia Manganang. Amali meminta publik agar tetap bijak dalam menyikapi kasus ini.

Bagi Amali, seharusnya Aprilia mendapat dukungan terhadap situasi yang dialaminya. Jangan pernah menghakimi Aprilia, ditegaskan oleh Amali.

"Sebab, yang bersangkutan juga tak sadar. Sehingga, apa yang sudah terjadi tak ada masalah," ujar Amali di kantornya kepada para pewarta, Rabu (10/3/2021) siang.

Baca Juga: Nasib Medali Internasional Aprilia Manganang Jadi Pertanyaan

1. Justru harus diapresiasi

Jangan Hakimi Aprilia ManganangIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Justru, Amali melayangkan apresiasi kepada Aprilia dan TNI Angkatan Darat. Sebab, keduanya menyikapi situasi ini dengan bijak.

Aprilia, seperti yang disebutkan KSAD TNI AD, Andika Perkasa, begitu lapang dada menerima hasil pemeriksaan dan melakoni correction surgery. Sementara, pihak TNI AD membantu penuh Aprilia dalam menentukan gendernya.

"Pasti ada pemeriksaan kalau mau jadi tentara. Itu detail, dibandingkan sebelumnya yang tak terlalu kompleks," terang Amali.

2. Soal medali tak usah heboh

Jangan Hakimi Aprilia Mangananginstagram.com/manganang92

Pun, terkait status medali Aprilia, menurut Amali, harus disikapi dengan bijak pula. Sebab, Aprilia tak mengaku sebagai wanita karena memang memiliki kelainan hipospadia sejak kecil.

"Tak bisa disalahkan. Dia bukan laki-laki mengaku perempuan. Karena, dia juga tak sadar. Saya kira, kami harus melihatnya sebagai satu hal yang tak disengaja," tegas Amali.

3. KOI sudah bicara

Jangan Hakimi Aprilia ManganangAprilia Manganang. instagram.com/apriliamanganang_

Terkait medali, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) sebenarnya masih menunggu sikap dari federasi SEA Games (SEAGF). Sebab, rata-rata medali internasional yang diraih Aprilia memang berasal dari sana.

SEAGF, disebutkan Sekretaris Jenderal KOI, Ferry Kono, juga tak akan mengambil langkah yang gegabah. Sebab, kasus ini perlu kajian yang dalam dan harus beracuan pada aturan dari federasi voli internasional (FIVB).

Memang sempat ada beberapa protes yang dilayangkan terhadap kehadiran Aprilia di ajang SEA Games. Seperti yang terjadi pada 2015 silam di Singapura, kala Filipina melayangkan keberatan terhadap pevoli kelahiran Sulawesi Utara itu.

Baca Juga: Aprilia Manganang Sudah Dipanggil Abang di Instagram

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya