Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret Joan Mir (kiri) dan Alex Rins (kanan) (motogp.com)

Musim 2022 menjadi musim terakhir Suzuki berlaga di MotoGP. Pabrikan asal Jepang itu bahkan memilih hengkang dari semua ajang balap motor.

Keputusan mereka tentu terjadi bukan tanpa alasan. Pasalnya, ada beberapa hal yang melatarbelakangi Suzuki memilih hengkang dari MotoGP pada akhir 2022 lalu.

1. Situasi ekonomi yang buruk

potret MotoGP Suzuki (motogp.com)

Pada awal 2022 lalu, Suzuki merilis sebuah pernyataan resmi mengenai alasan mereka hengkang dari MotoGP. Alasan itu ialah situasi ekonomi.

Situasi ekonomi yang buruk membuat Suzuki harus mengurangi semua biaya yang berkaitan dengan keperluan balapan. Itu juga menyebabkan kondisi finansial Suzuki terganggu.

“Sayangnya, situasi ekonomi saat ini dan kebutuhan untuk memusatkan upaya pada perubahan besar yang dihadapi dunia otomotif pada tahun-tahun ini, memaksa Suzuki untuk secara drastis menurunkan biaya terkait balap dan menggunakan semua sumber daya ekonomi dan manusianya dalam mengembangkan teknologi baru,” bunyi pernyataan resmi Suzuki melansir Cycle World.

2. Ingin meraih netralitas karbon

potret Joan Mir (kiri) dan Alex Rins (kanan) (motogp.com)

Direktur Suzuki di Inggris, Paul de Lusignan, mengatakan bahwa salah satu alasan Suzuki hengkang dari MotoGP ialah ingin meraih netralitas karbon. Pasalnya, Suzuki berniat mengembangkan produk motor yang minim emisi karbon.

“Saya pikir salah satu hal ketika Anda berbicara tentang meninggalkan MotoGP dan sumber daya yang tersedia adalah kami mencari tempat yang kami butuhkan dengan netralitas karbon. Jadi, investasi kami adalah tentang jenis motor itu dan apa yang dibutuhkan pada masa depan di jajaran Suzuki untuk mengikuti arah masyarakat dan undang-undang,” ucap Lusignan.

Manajer Pemasaran Suzuki untuk Eropa, Amerika Utara, dan Oceania, Nobuo Fujii, juga mengatakan hal serupa. Fujii mengatakan bahwa salah satu alasan Suzuki hengkang dari MotoGP ialah karena ingin meraih netralitas karbon.

“Salah satu alasannya adalah untuk berinvestasi kembali dalam netralitas karbon. Netralitas karbon bukan hanya elektrifikasi. Saat ini, Suzuki sedang mempertimbangkan berbagai kemungkinan, tergantung kapasitas mesin,” ucap Fujii.

3. Ingin mengembangkan produk motor dengan model terbaru

potret MotoGP Suzuki (motogp.com)

Alasan lain mengapa Suzuki memilih hengkang dari MotoGP ialah keinginan untuk mengembangkan produk motor dengan model-model baru. Hal itu dikonfirmasi oleh Direktur Suzuki di Inggris, Paul de Lusignan.

“Kami akan terus memberikan model baru ke pasar dan memamerkan hal-hal baru. Para teknisi yang memberikan kami pengetahuan ini dari balap motor semuanya akan terus bekerja di produksi,” ucap Lusignan melansir Motor Cycle Sports.

4. Masih memiliki kontrak dengan Dorna Sport hingga 2026

potret petinggi Dorna Sport (motogp.com)

Suzuki diketahui masih memiliki kontrak dengan Dorna Sport hingga 2026 mendatang. Sebagai informasi, Dorna Sport merupakan sebuah perusahaan yang memegang hak komersial kejuaraan MotoGP.

Meskipun begitu, saat ini, Dorna Sport telah menyetujui keinginan Suzuki untuk hengkang dari MotoGP. Kesepakatan tersebut juga telah ditandatangani oleh kedua belah pihak.

5. Gelar juara dunia MotoGP 2020 jadi yang terakhir

potret Joan Mir (twitter.com/MotoGP)

Pada 2020, Suzuki bersama Joan Mir berhasil meraih gelar juara dunia MotoGP ketujuh mereka. Namun, gelar juara dunia tersebut merupakan yang terakhir. Hal itu lantaran Suzuki tak berencana kembali berlaga di ajang MotoGP.

Lain halnya dengan yang terjadi pada 2011. Saat itu, Suzuki yang keluar dari MotoGP berencana untuk kembali. Hal itu pun terjadi pada 2015 silam, di mana Suzuki kembali berlaga di ajang MotoGP.

Hengkangnya Suzuki dari dunia balap motor menjadi kabar yang mengejutkan. Pasalnya, Suzuki telah berlaga di ajang balap motor, seperti MotoGP dan Motocross, dalam waktu yang cukup lama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team