Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wamenpora, Taufik Hidayat di Kantor Kemenpora, Senin (14/4/2025). (IDN Times/Tino).
Wamenpora, Taufik Hidayat di Kantor Kemenpora, Senin (14/4/2025). (IDN Times/Tino).

Intinya sih...

  • Taufik Hidayat memberikan ultimatum kepada para atlet Pelatnas yang tidak memberikan prestasi, bisa didegradasi.

  • Gelar juara menjadi target utama, bukan sekadar menaikkan ranking pemain menurut Taufik Hidayat.

  • Taufik enggan menyebut sektor mana yang disasar, tapi hanya ada dua gelar juara dari PBSI dalam enam bulan terakhir.

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, mengingatkan kepada seluruh pebulu tangkis Indonesia yang menghuni Pelatnas Cipayung untuk meningkatkan performanya di paruh kedua musim 2025. Taufik menyatakan ancaman degradasi terhadap mereka yang tak bisa menampilkan performa terbaik, menjadi hal nyata, bukan sekadar ultimatum.

Catatan bulu tangkis Indonesia memang bobrok dalam semester pertama 2025. Mereka tak bisa meraih gelar dari turnamen yang berada di BWF Super 500 ke atas. Tentunya, hal tersebut menjadi ironi karena Indonesia merupakan raksasa bulu tangkis.

1. Degradasi bukan cuma wacana

Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat (IDN Times/Margith Damanik)

Dalam kurun waktu enam bulan terakhir, tercatat hanya dua sektor yang memberikan gelar untuk Indonesia, yakni ganda putri via Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti di Thailand Masters, serta Jafar Hidayatullah/Felish Pasaribu di Taiwan Open.

Sisanya, atlet-atlet Indonesia tak berkutik kala mentas di Super 500, Super 750, dan Super 1.000. Capaian terbaik hanya ditorehkan Bagas Maulana/Leo Rolly Carnando yang jadi runner-up All England 2025.

"Soalnya juga yang di bawah kan banyak juga yang menunggu memang mau masuk di dalam Pelatnas PBSI. Jadi ya tidak menunggu sampai akhir tahun mesti ada promosi dan degradasi kayak dulu. Saya rasa itu bagus," ujar Taufik.

2. Yang penting gelar, bukan ranking

Wakil Ketua I PP PBSI, Taufik Hidayat di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur (IDN Times/Margith Damanik)

Secara detail, PBSI memang belum melakukan evaluasi terhadap atlet, namun baru pelatih dan elemen di Bidang Pembinaan Prestasi. Lewat momen itu, Taufik mengingatkan ke para pelatih dan Binpres jika raihan gelar merupakan hal utama, bukan ranking.

"Jangan hanya mengejar ranking. Tetap, yang diinginkan masyarakat itu kan juaranya. Juara itu gak ada lah kata orang, juara dua. Juara itu cuma satu,” kata Taufik.

3. Sektor yang mana yang disasar?

Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat di Kantor Kemenpora (IDN TImes/Tino Satrio)

Taufik enggan menyebutkan sektor mana saja yang mendapat catatan merah soal prestasi. Baginya, semua sektor harus dievaluasi demi kepentingan yang lebih besar di masa mendatang.

"Ada lima sektor memang. Tapi kami kan lihat yang mana gitu loh. Yang memang sudah lama gak ada prestasi. Kami sudah kasih kesempatan dari Januari, sudah sesuai dan gak masuk target," kata Taufik.

Editorial Team