Miris, 9 Atlet Berprestasi Ini Justru Hidup Susah Setelah Pensiun

Mulai dari narik becak, hingga buruh cuci

Sekitar 10 tahun yang lalu publik dikejutkan dengan berita kematian Rachman Kilikili, petinju yang pernah menjuarai berbagai event internasional, yang ditemukan tewas gantung diri. Dari kabar yang beredar, Rachman diduga stress akibat tidak kunjung mendapatkan pekerjaan setelah dirinya pensiun dari dunia tinju.

Menjadi juara dunia hingga bertabur gelar nampaknya tidak selalu menjanjikan masa depan yang cerah bagi sebagian para mantan atlet Indonesia. Mirisnya beberapa dari mereka justru harus membanting tulang demi bisa bertahan hidup, baik dengan bekerja serabutan hingga terpaksa menjual medali kesayangan.

Simak kisahnya berikut ini.

1. Denny Thios

Miris, 9 Atlet Berprestasi Ini Justru Hidup Susah Setelah Pensiunhttps://www.kompasiana.com

Namanya mungkin asing bagi sebagian orang. Ia merupakan mantan atlet angkat besi yang berhasil mengharumkan nama bangsa hingga ke tingkat dunia melalui prestasi yang dicetaknya. Ia pernah menjuarai kejuaraan dunia di Inggris dan Swedia, serta memecahkan tiga rekor dunia.

Kini, ia bekerja sebagai tukang las pada bengkel kecil yang dimilikinya di Makassar.

2. Wempi Wungau.

Miris, 9 Atlet Berprestasi Ini Justru Hidup Susah Setelah Pensiunhttp://yourbackareshield.blogspot.co.id

Wempi merupakan binaragawan yang telah memboyong beberapa medali emas di ajang Sea Games dari 1989 hingga 1997. Peraih medali perak ASEAN Games 2002 ini sempat menelan pil pahit karena janji-janji yang pernah diberikan saat ia masih menjadi atlit tidak pernah dipenuhi. Ia bahkan pernah ditipu oknum yang tega memotong uang hadiah hasil jerih payahnya selama menjadi atlit nasional.

Hingga kini, Wempi tidak memiliki pekerjaan tetap dan hanya bekerja atas belas kasihan orang-orang yang mengajaknya sebagai pengawal pribadi.

3. Leni Haini.

Miris, 9 Atlet Berprestasi Ini Justru Hidup Susah Setelah Pensiunhttps://today.line.me

Mantan atlet perahu naga ini berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan mempersembahkan medali emas pada Sea Games 1997, Sea Games 1999, Kejuaraan Dunia Perahu Naga Asia 1996, Kejuaraan Dunia di Hongkong, hingga Kejuaraan Asia di Taiwan 1998.

Setelah pensiun, ia kesulitan mencari pekerjaan karena hanya memiliki ijazah SD. Karena kondisi yang mendesak ia terpaksa menjalani kerja serabutan hingga kini menjadi buruh cuci.

4. Suharto.

Miris, 9 Atlet Berprestasi Ini Justru Hidup Susah Setelah Pensiunhttps://aflahul.wordpress.com

Di era 1970 – 1980an, balap sepeda Indonesia cukup disegani di kawasan Asia Tenggara. Suharto menjadi saksi sejarah masa kejayaan tersebut. Bersama ketiga rekannya, Ia berhasil merebut medali emas pada Sea Games 1979 di Malaysia untuk nomor “Team Time Trial” jarak 100 km. Di Sea Games 1977 ia juga berhasil memperoleh dua medali perak.

Hingga kini ia mengabadikan kenangan tersebut dengan menyimpan rapi seluruh medali, piagam penghargaan, hingga kliping koran berita kemenangannya pada sebuah kamar kos berukuran 2x3 meter. Suharto memutuskan berhenti menjadi atlet tahun 1981 karena alasan ekonomi.

Pada saat itu, atlet yang berprestasi tidak mendapatkan uang maupun bantuan, melainkan hanya mendapatkan piagam penghargaan. Berbagai profesi pernah dijalaninya, seperti menjadi kernet, jualan ayam, jualan ac bekas, dan hingga kini ia menjadi penarik becak.

Namun naas, di tahun 2011 ia terkena hernia sehingga tidak dapat beraktivitas. Untuk menahan nyeri, Suharto mengikat bagian perutnya dengan ban dalam sepeda. Sembari menahan rasa sakit, ia memberanikan diri meminta bantuan KONI Jatim untuk  menjalani operasi pengangkatan hernia. Pihak KONI Jatim bersedia untuk membantu biaya perawatan serta mengupayakan untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.

5. Hasan Lobubun.

Miris, 9 Atlet Berprestasi Ini Justru Hidup Susah Setelah Pensiunhttp://bangka.tribunnews.com

Nasib miris harus diterima mantan petinju asal Maluku ini. Mantan juara nasional kelas bantam junior tahun 1987 ini nyaris menjadi gelandangan di Jakarta karena tidak memiliki pekerjaan. Ia kini menjalani kehidupan sebagai pemulung dengan mengais rezeki dari tumpukan sampah dan barang bekas di Jakarta.

6. Ellyas Pical.

Miris, 9 Atlet Berprestasi Ini Justru Hidup Susah Setelah Pensiunhttps://www.kompasiana.com

Ellyas menjadi petinju legedaris Indonesia karena merupakan  orang Indonesia pertama yang berhasil merebut titel dunia, yakni Super Flyweight IBF pada tahun 1985. Setelah pensiun sebagai petinju, Ellyas bekerja sebagai satpam di sebuah diskotik. Namun ia beruntung karena nasib baik masih berpihak padanya. Berkat uluran tangan Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu, Adhyaksa Dault, ia dapat bekerja di kantor KONI.

7. Martha Kase.

Miris, 9 Atlet Berprestasi Ini Justru Hidup Susah Setelah Pensiunhttps://www.divertone.com

Untuk menjadi atlet lari professional, Martha memulainya sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Berbagai prestasi tingkat nasional dan internasional berhasil di capainya, termasuk SEA Games 1987. Namun kurangnya perhatian dari pemerintah, membuatnya bingung dalam untuk bertahan hidup selepas pensiun. Ia kini berjualan minuman botol untuk dapat menghidupi keluarganya.

8. Marina Segedi.

Miris, 9 Atlet Berprestasi Ini Justru Hidup Susah Setelah Pensiunhttp://harianriau.co

Marina merupakan atlet nasional cabang olahraga silat yang berhasil membawa medali emas dalam ajang Sea Games 1982 di Filipina. Kejayaan sebagai atlet tak lagi ia rasakan setelah memasuki  masa pensiun. Tuntutan ekonomi membuatnya harus bekerja sebagai sopir taksi.

Nasibnya terbilang beruntung di saat ia secara tidak sengaja bertemu dengan pegawai Kemenpora di tahun 2011, yang kemudian membantunya untuk mendapatkan tunjangan tempat tinggal dari Kemenpora.

9. Yuni Astuti.

Miris, 9 Atlet Berprestasi Ini Justru Hidup Susah Setelah Pensiunhttp://paramadinadino.blogspot.co.id

Yuni merupakan mantan pemain bulu tangkis yang berhasil menjuarai PON 1986 di Jakarta pada nomor ganda puteri. Setelah cukup lama berkiprah sebagai atlet bulu tangkis, Yuni harus pensiun dini akibat kecelakaan yang menyebabkan kaki kanannya lumpuh. 

Demi menyambung hidup, ia kini bekerja sebagai penyanyi kafe dan pengamen di berbagai terminal bis di Surabaya.

Prestasi olahraga dapat memberikan kesan yang baik bagi Indonesia di mata dunia. Maka sudah seharusnya negara memperhatikan kesejahteraan para atlit, khususnya yang sudah pensiun. Hingga kini pemerintah masih mengupayakan pengaturan kesejahtreraan para atlit ke dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Keolahragaan Nasional yang akan direvisi. Kedepannya diharapkan dapat menjamin kesejahteraan para atlit, baik yag masih aktif maupun yang telah pensiun.

Jaminan kesejahteraan yang baik juga merupakan salah satu upaya untuk dapat menghasilkan atlit-atlit yang tangguh, sehingga kedepannya Indonesia akan terus mencetak prestasi olahraga yang gemilang.

darajingga Photo Verified Writer darajingga

Underdog

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya