Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sistem Baru 5x11 Bulu Tangkis yang Ternyata Menguntungkan

default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times - Wacana perubahan sistem skor 5x11 di bulu tangkis dunia sedang jadi bahan pembicaraan. Banyak yang penasaran, sebenarnya kenapa BWF mau mengubah sistem skor 3x21 yang sudah mulai melekat di benak publik.

Bukan kali ini saja sebenarnya wacana perubahan sistem skor menjadi 5x11. Pada 2018 lalu, wacana ini sempat mengemuka, namun Indonesia melalui Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menolaknya karena berbagai alasan.

Tapi, kondisi sekarang berubah. PBSI justru mendukung perubahan sistem skor menjadi 5x11 karena sudah terjadi perubahan situasi. PBSI menilai, ada keuntungan di balik sistem skor 5x11. Apa saja kira-kira?

1. Keuntungan sistem skor 5x11

default-image.png
Default Image IDN

Memang, sejak awal, BWF mau mempersingkat durasi pertandingan. Namun, dari alasan ini, bisa terjadi pula kenaikan tensi laga sejak awal.

Pengamat bulu tangkis, Broto Happy, setuju dengan pandangan tersebut. Broto Happy bahkan merasa sistem skor 5x11 bisa membuat laga menjadi lebih menarik dan bukan tak mungkin menyedot minat banyak sponsor.

"Harapannya, supaya bulu tangkis bisa lebih menarik lagi, terus durasi siaran langsung di TV lebih pendek. Sponsor juga mungkin makin tertarik untuk terlibat dalam bulu tangkis," ujar Broto Happy saat dihubungi IDN Times.

2. Untungnya jika sistem 5x11 diterapkan bagi para atlet

IDN Times/PBSI

Tak hanya untuk pihak di luar lapangan, sistem 5x11 juga disebut bisa menguntungkan bagi para atlet. Durasi pertandingan yang lebih singkat, tak akan menguras stamina mereka.

Yang jadi tantangan sekarang, justru kekuatan mental. Para atlet nantinya akan ditantang untuk bisa keluar dari tekanan reli poin di sistem 5x11. 

"Karena durasinya tak seperti 3x21, staminanya tak terkuras banyak. Pemulihannya juga bisa lebih cepat," kata Broto Happy.

3. Alasan Indonesia tolak sistem skor 5x11 pada 2018 lalu

Logo BWF (Website/bwfbadminton.com)

Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto, mengakui ketika pemungutan suara pada 2018 lalu, ada penolakan terhadap penerapan sistem skor 5x11. Sikap PBSI kala itu didasari atas berbagai alasan.

"Itu karena BWF mau mengubah format secepat mungkin. Hanya ada tiga atau empat uji coba di turnamen kecil, lalu langsung diterapkan," ujar Rudy, (sapaan akrabnya).

"Padahal, saat itu kualifikasi Olimpiade 2020 akan dimulai. Bila menggunakan format baru, para pemain tidak punya banyak waktu untuk beradaptasi," sambungnya.

Selain itu, menurut Rudy, pada 2018 lalu BWF mengajukan usulan tidak boleh ada pendampingan pelatih saat pertandingan dengan sistem 5x11. Deretan fakta inilah yang membuat PBSI menolaknya, karena banyak kekurangan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Margith Juita Damanik
EditorMargith Juita Damanik
Follow Us