Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sistem Penghitungan Poin MotoGP Ternyata Pernah Berubah, Sudah Tahu?

Fabio Quartararo (motogp.com)
Fabio Quartararo (motogp.com)

MotoGP sudah digelar sejak tahun 1949. Sejak saat itu, banyak perubahan yang terjadi, termasuk dalam hal sistem penghitungan poin.

Balapan era dahulu tentu tak seperti sekarang. Jumlah balapannya lebih sedikit, pembalap yang berpartisipasi pun tak lebih banyak. Tak heran sistem poin terus berevolusi. Disarikan dari Corsedimoto, setidaknya penghitungan poin MotoGP sudah berubah enam kali. Simak uraiannya sampai selesai, yuk!

1. Penghitungan poin pada 1949, tahun pertama digelarnya MotoGP

Enrico Lorenzetti dan Arciso Artesiani pada MotoGP musim 1949. (motogp.com)
Enrico Lorenzetti dan Arciso Artesiani pada MotoGP musim 1949. (motogp.com)

Pada era awal MotoGP, hanya 5 pembalap yang mendapatkan poin. Pemenang mendapatkan 10 poin lalu berkurang hingga 5 poin untuk posisi ke-5. Selain peringkat finis balapan, pembalap dengan putaran tercepat (fastest race lap) pun mendapatkan tambahan 1 poin.

Berikut ini sistem penghitungan poin pada tahun pertama MotoGP:

  • podium ke-1: 10 poin;
  • podium ke-2: 8 poin;
  • podium ke-3: 7 poin;
  • posisi ke-4: 6 poin; dan
  • posisi ke-5: 5 poin.

2. Penghitungan poin pada periode 1950—1968

Umberto Masetti finis ke-2 di belakang Les Graham di Sirkuit Montjuic pada 1952. (twitter.com/motogp)
Umberto Masetti finis ke-2 di belakang Les Graham di Sirkuit Montjuic pada 1952. (twitter.com/motogp)

Selang setahun, terjadi perubahan sistem poin pada kejuaraan dunia Grand Prix. Saat itu pemenang mendapatkan lebih sedikit poin. Perebut podium pertama hanya diganjar 8 poin. Bedanya, pada penghitungan poin periode ini, pembalap yang finis di posisi ke-6 pun dihadiahi poin tambahan.

Berikut ini jumlah poin yang didapatkan pembalap yang finis di posisi enam besar:

  • podium ke-1: 8 poin;
  • podium ke-2: 6 poin;
  • podium ke-3: 4 poin;
  • posisi ke-4: 3 poin;
  • posisi ke-5: 2 poin; dan
  • posisi ke-6: 1 poin.

3. Sistem poin pada era 1969—1987

ilustrasi balapan tahun 1970-an. (motogp.com)
ilustrasi balapan tahun 1970-an. (motogp.com)

Sistem penghitungan poin yang hampir berumur dua dekade direvisi pada musim 1969. Mulai saat itu, MotoGP menerapkan sistem baru. Sepuluh pembalap yang finis terdepan dihadiahi poin kejuaraan. Pemenang pun diberi poin yang lebih tinggi.

Di bawah ini daftar poin untuk pembalap yang finis di posisi sepuluh besar:

  • podium ke-1: 15 poin;
  • podium ke-2: 12 poin;
  • podium ke-3: 10 poin;
  • posisi ke-4: 8 poin;
  • posisi ke-5: 6 poin;
  • posisi ke-6: 5 poin;
  • posisi ke-7: 4 poin;
  • posisi ke-8: 3 poin;
  • posisi ke-9: 2 poin; dan
  • posisi ke-10: 1 poin.

4. Penghitungan poin kurun waktu 1988—1991

ilustrasi balapan era 1980-an (motogp.com)
ilustrasi balapan era 1980-an (motogp.com)

Mulai musim 1988 kembali ada perubahan sistem poin. Pemenang mendapatkan poin yang jumlahnya lebih tinggi. Selain itu, pembalap yang mendapatkan poin pun bertambah. Pada kurun waktu itu ada 15 pembalap yang berhak mengemas poin.

Di bawah ini daftar poin untuk pembalap yang finis di posisi 15 besar:

  • podium ke-1: 20 poin;
  • podium ke-2: 17 poin;
  • podium ke-3: 15 poin;
  • posisi ke-4: 13 poin;
  • posisi ke-5: 11 poin;
  • posisi ke-6: 10 poin;
  • posisi ke-7: 9 poin;
  • posisi ke-8: 8 poin;
  • posisi ke-9: 7 poin;
  • posisi ke-10: 6 poin;
  • posisi ke-11: 5 poin;
  • posisi ke-12: 4 poin;
  • posisi ke-13: 3 poin;
  • posisi ke-14: 2 poin; dan
  • posisi ke-15: 1 poin.

5. Sistem poin tahun 1992 tak bertahan lama

Wayne Rainey, Mick Doohan, dan Kevin Schwantz pada balapan musim 1992. (motogp.com)
Wayne Rainey, Mick Doohan, dan Kevin Schwantz pada balapan musim 1992. (motogp.com)

Hanya bertahan empat tahun, sistem poin kembali berubah. Pada 1992, jumlah pembalap yang mendapatkan poin kembali berkurang menjadi 10 rider. Meski begitu, poin yang diraih pemenang tetap 20 poin.

Berikut ini sistem penghitungan poin MotoGP yang berlaku pada 1992:

  • podium ke-1: 20 poin;
  • podium ke-2: 15 poin;
  • podium ke-3: 12 poin;
  • posisi ke-4: 10 poin;
  • posisi ke-5: 8 poin;
  • posisi ke-6: 6 poin;
  • posisi ke-7: 4 poin;
  • posisi ke-8: 3 poin;
  • posisi ke-9: 2 poin; dan
  • posisi ke-10: 1 poin.

6. Sistem penghitungan poin yang berlaku sekarang bertahan dari tahun 1993 hingga saat ini

Valentino Rossi dan Marc Marquez (motogp.com)
Valentino Rossi dan Marc Marquez (motogp.com)

Pada 1993, sistem pemberian poin kembali berkembang. Jumlah pembalap yang menerima poin dalam satu seri balap bertambah lagi menjadi 15 rider. Jumlah poin yang diterima pun meningkat. Kali ini pemenang akan dihadiahi 25 poin. Sistem penghitungan poin inilah yang digunakan hingga sekarang.

Berikut ini sistem penghitungan poin MotoGP yang berlaku dari musim 1993 sampai saat ini:

  • podium ke-1: 25 poin;
  • podium ke-2: 20 poin;
  • podium ke-3: 16 poin;
  • posisi ke-4: 13 poin;
  • posisi ke-5: 11 poin;
  • posisi ke-6: 10 poin;
  • posisi ke-7: 9 poin;
  • posisi ke-8: 8 poin;
  • posisi ke-9: 7 poin;
  • posisi ke-10: 6 poin;
  • posisi ke-11: 5 poin;
  • posisi ke-12: 4 poin;
  • posisi ke-13: 3 poin;
  • posisi ke-14: 2 poin; dan
  • posisi ke-15: 1 poin.

MotoGP punya sejarah yang panjang, termasuk dalam sistem penghitungan poinnya. Dengan sistem yang berlaku saat ini, pembalap punya kesempatan untuk merebut rekor rider dengan raihan poin tertinggi. Sampai sekarang, Marc Marquez adalah pembalap yang bisa merebut poin tertinggi dalam satu musim. The Baby Alien mengemas 420 poin pada musim 2019.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us