Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bagnaia, Bastianini, dan Bezzecchi (motogp.com)

Sampai dengan seri MotoGP Australia, Ducati paling mendominasi jalannya kejuaraan dunia. Pabrikan asal Italia ini perkasa di segala lini, baik saat sesi kualifikasi maupun sesi balap.

Semua tercermin dalam raihan statistik mereka. Bahkan, kini Ducati memimpin di semua klasemen sementara dalam perebutan gelar. Paling jelas adalah perebutan gelar juara dunia pembalap ketika Francesco Bagnaia memuncaki klasemen dengan 233 poin.

Seperkasa apa Ducati dalam statistik MotoGP musim 2022? Berikut ini ulasannya seperti disarikan dari berbagai sumber.

1. Ducati paling banyak menang

Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini (motogp.com)

Pembalap Ducati menang 11 kali dari 18 seri balap yang telah digelar. Dengan Desmosedici GP22 atau GP21, Ducati menang di Qatar, Amerika Serikat, Spanyol, Prancis, Italia, Belanda, Inggris, Austria, San Marino, Aragon, dan Jepang.

Kemenangan tersebut diraih oleh tiga pembalapnya. Mereka adalah Francesco Bagnaia (6 kemenangan), Enea Bastianini (4 kemenangan), dan Jack Miller (1 kemenangan).

2. Ducati paling banyak merebut podium

Johann Zarco dan Francesco Bagnaia (motogp.com)

Dalam 18 seri yang sudah dilombakan, selalu ada pembalap Ducati yang finis di posisi podium. Hanya Luca Marini dan Fabio Di Giannantonio yang belum pernah merasakan finis di posisi tiga besar.

Enam pembalap Ducati lainnya pernah berdiri tegak di atas podium. Bahkan, rookie Marco Bezzecchi pernah merebut podium ke-3 di Belanda. Dari total 54 podium sepanjang musim 2022, 29 di antaranya adalah milik pembalap Ducati.

Sejauh ini, rider yang paling banyak merengkuh podium adalah Francesco Bagnaia. Ia merebut 9 podium yang 6 di antaranya adalah kemenangan.

3. Ducati mendulang poin terbanyak

potret Enea Bastianini, Jorge Martin, dan Jack Miller (motogp.com)

Ducati mendulang banyak poin sepanjang musim 2022. Dalam 18 seri balap terakhir, sebanyak 2.520 poin sudah diperebutkan. Dari jumlah tersebut, 1.125 poin di antaranya masuk ke kantong tim bermotor Ducati.

Jumlah poin itu termasuk dominan. Pasalnya, poin tersebut mewakili 44,6 persen dari poin yang dikumpulkan hingga seri MotoGP Australia.

4. Ducati paling banyak raih pole position

Fabio Di Giannantonio dan Marco Bezzecchi (motogp.com)

Hampir semua pembalap Ducati pernah merebut pole position pada musim 2022 ini. Hanya Luca Marini yang belum pernah menjadi polesitter karena hasil terbaiknya adalah start dari urutan ke-3.

Dari 18 balapan, 14 di antaranya berhasil dikuasai Ducati dalam hal start dari urutan terdepan. Bagnaia tercatat lima kali jadi polesitter di Spanyol, Prancis, Jerman, Belanda, dan Aragon.

Jorge Martin tiga kali jadi polesitter di Qatar, Amerika, dan Australia. Sedangkan, Johann Zarco di Portugal dan Jerman.

Enea Bastianini raih pole position di Austria dan Jack Miller di San Marino. Rookie Marco Bezzecchi jadi polesitter di Thailand dan rookie Fabio Di Giannantonio di Mugello.

5. Pembalap Ducati banyak memulai balapan dari barisan depan

ilustrasi balap MotoGP (motogp.com)

Sepanjang musim ini, pembalap Ducati selalu memulai balapan dari barisan depan. Jika tak pole position, maka mereka menempati urutan ke-2 atau ke-3.

Dalam 18 balapan, ada 54 posisi terdepan. Dari jumlah tersebut, 38 di antaranya ditempati oleh pembalap pabrikan Borgo Panigale. Jumlah yang persentasenya mencapai 70,4 persen.

6. Ducati paling banyak memimpin jalannya balapan

Jorge Martin di depan Jack Miller. (motogp.com)

Ducati perkasa dalam sesi balapan tiap hari Minggu. Terbukti dari jumlah kemenangan dan podium yang mereka koleksi.

Selain itu, keperkasaan Ducati terlihat pula dari jumlah putaran yang mereka kuasai. Dari 18 Grand Prix yang telah dikompetisikan, total ada 441 putaran. Dari jumlah itu, 68,5 persen atau 302 putaran di antaranya dipimpin oleh pembalap Ducati.

Ducati memang punya keunggulan, mereka menurunkan delapan motor di lintasan. Jumlah yang terbanyak dibandingkan pabrikan lain.

Kendati begitu, performa pembalap dan Desmosidici tetap berada di atas rata-rata. Tak heran mereka begitu perkasa musim ini. Pada dua seri balap terakhir di Malaysia dan Valencia, bisakah Ducati tetap mendominasi?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team