Target Wushu Indonesia Tercapai di Asian Games 2022, Tradisi Terjaga
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PB Wushu Indonesia, Airlangga Hartarto, puas dengan performa tim di Asian Games 2022, Hangzhou. Airlangga merasa lega pada akhirnya Tim wushu bisa memenuhi ekspektasi publik di Asian Games 2022.
Wushu menjadi salah satu cabang olahraga yang menyumbang medali emas buat Indonesia. Itu lahir dari Harris Horatius, saat menguasai nomor nanquan/nangun, Selasa (26/9/2023).
"Alhamdulillah, Harris Horatius sukses menyumbangkan medali emas bagi Kontingen Indonesia setelah sebelumnya Edgar menyumbangkan perak," ujar Airlangga dalam keterangan resminya.
1. Target emas wushu terpenuhi di Asian Games 2022
Emas Harris pada dasarnya telah memenuhi target yang dicanangkan oleh PBWI. Dalam Asian Games 2022, PBWI memang hanya menargetkan satu emas dan sudah diraih lewat aksi Harris.
"Selamat buat Harris dan Edgar atas prestasinya, membawa harum nama bangsa dan negara Indonesia di Asian Games 2022. Semoga prestasi yang telah dihasilkan Edgar dan Harris dapat menjadi pemicu atlet wushu lainnya," kata Airlangga.
2. Penampilan Harris Horatius luar biasa
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Taolu PB WI, Herman Wijaya, menyatakan Harris memang layak meraih emas. Gerakan pria kelahiran Medan itu terbilang sempurna dan bersih, ketimbang kontestan lain.
"Harris memang pantas mendapatkan medali emas karena penampilannya keren. Gerakannya sangat bersih dan enak dilihat. Ini prestasi yang luar biasa bagi Indonesia," ujar Herman.
3. Buah dari komitmen wushu dalam pembinaan
Herman menyatakan keberhasilan Harris dan Edgar meraih medali emas serta perak merupakan bentuk konsistensi dari PBWI dalam pembinaan. PBWI bisa menjaga tradisi Indonesia yang selalu menyumbang medali dari berbagai multievent. Pada Asian Games edisi 2018 saja, wushu berhasil menyumbang satu emas, sekeping perak, dan tiga perunggu.
"Sukses ini tidak terlepas dari komitmen pak Airlangga dalam mendukung program pembinaan serta dukungan Kemenpora yang memasukkan wushu dalam daftar cabor Desain Besar Olahraga Nasional (DBON)," kata Herman.
