Membuka peluang hadirkan China dan Jepang
Sebenarnya menargetkan 10 negara tahun ini
Tak menutup kemungkinan 15 negara ikut
Jakarta, IDN Times - Polytron Superliga Junior 2025 tuntas terlaksana pada 15 sampai 21 September 2025. Puja-puji pun mengalir untuk ajang yang tahun ini digelar di GOR Djarum, Jati, Kudus itu.
Namun, tentu ruang untuk pengembangan itu masih ada. Djarum dan Polytron selaku penyelenggara membuka kesempatan untuk ekspansi ajang ini, tentu dengan mengundang negara-negara lebih besar dan tangguh.
Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin, menargetkan tahun depan, negara-negara kuat seperti China dan Jepang untuk ikut serta. Sementara, China punya relasi yang bisa didekati agar mau ikut Polytron Superliga Junior.
"China, kami barusan koordinasi sama Alvent (Yulianto). Dia tahun depan rencana mau ikut, di U-17 dan U-19. Kami tawari juga untuk U-15. Kami punya teman-teman yang di Jepang, semua diundang, termasuk India, tapi belum ada respons," ujar Yoppy kepada para jurnalis.
Yoppy menyebut, penyelenggara sebenarnya menargetkan 10 negara di Polytron Superliga Junior 2025. Namun, Vietnam dan Selandia Baru batal hadir karena khawatir akan situasi di Indonesia yang sempat memanas akhir Agustus.
"Sekarang kita caranya merespon adalah ngirim foto-foto yang ada di semua media ke mereka. 'Noh, kita jalan terus lho ya,'. Ini menjadi salah satu atau mungkin satu-satunya turnamen di dunia yang beregu, versi Thomas-Uber. Nggak ada di manapun," ujar Yoppy.
Sementara, Presiden Direktur Djarum Foundation, Victor Hartono, menyebut tak menutup kemungkinan peserta Polytron Superliga Junior akan bertambah jadi 15 ke depannya. Dia berharap, negara-negara kuat datang.
"Jadi, di masa depan ya mungkin 12 sampai 15 negara gitu, itu bagus ya. Kami kan bisa mengundang untuk yang U-15. Semoga dari Singapura akan datang lagi. Semoga dari Jepang sama Korea bisa datang juga ke Polytron Superliga Junior ini," ujar Victor.