Jakarta, IDN Times - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengungkapkan, pihaknya sudah memberikan daftar prioritas atlet penerima vaksin kepada Kemenkes. Namun, kewenangan untuk vaksinasi tetap berada di tangan Kemenkes.
"Daftar usulan dari cabor sudah, tetapi sampai hari ini belum ada. Kewenangan untuk vaksin adalah dari Kemenkes, dan kita hanya dalam porsi menunggu saja," ujar Zainudin dalam keterangan resminya, Senin (1/2/2021).
Zainudin menyadari, jumlah vaksin yang ada di Indonesia untuk COVID-19 terbatas jumlahnya. Akan tetapi, politisi Partai Golkar ini juga berharap agar atlet tetap masuk prioritas vaksin, terutama atlet yang akan mentas di ajang-ajang internasional.
"Saya harap walaupun terbatasnya vaksin itu kita tetap bisa diprioritaskan. Hanya untuk beberapa saja yakni yang dipersiapkan untuk ke Olimpiade ataupun ke kejuaraan-kejuaraan single event lainnya," kata Zainudin.
Menpora pun selanjutnya meminta kepada semua atlet disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Bukan tanpa sebab kekhawatiran Zainudin ini muncul. Baru-baru ini, muncul kabar atlet pelatnas angkat besi terpapar COVID-19 saat pulang ke kampung halaman.
Oleh karena itu, pria berusia 58 tahun itu meminta atlet menahan diri terhadap rasa kangen akan keluarga di kampung.
"Saya meminta kepada atlet yang sekarang sedang berada di pelatnas, untuk bisa menahan diri, rasa kangen pasti ada, tetapi tolong ditahan dulu. Karena, harapan kita ada di mereka untuk berprestasi. Jadi jangan minta pulang dulu," ujar Zainudin.
Selain mengimbau atlet untuk menahan diri, Zainudin juga menegaskan kepada para pimpinan cabang olahraga (cabor) agar konsisten menerapkan protokol kesehatan. Ia ingin protokol kesehatan dijalankan dengan ketat seperti di awal-awal pandemik.
"Kepada para pengelola pelatnas, pimpinan cabor, pelatih, tolong lebih diperketat lagi seperti di awal-awal. Jadi, sekali lagi kepada para atlet yang sedang pelatnas untuk bisa menahan diri, karena sangat berpengaruh. Jika terkena pasti tidak mungkin latihan, pasti isolasi dan untuk mengejar membutuhkan waktu cukup lama," ujar Menpora Zainudi Amali.