Tiga Fakta Menarik di Final Indonesia Masters 2019
Babak final turnamen Daihatsu Indonesia Masters 2019 dimulai pada Minggu (27/01/2019) siang ini. Pada edisi ke-9 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, ini, Indonesia berhasil mengirimkan tiga wakilnya ke partai puncak. Ketiga wakil tersebut adalah pasangan ganda putra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, serta ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana. Terdapat setidaknya tiga fakta menarik dari final ini. Berikut daftarnya.
1. Tunggal putra dan putri munculkan juara baru
Di sektor tunggal, keempat pemain yang tampil di partai final belum pernah menjadi juara di Indonesia Masters sebelumnya. Tunggal putra mempertandingkan laga antara peringkat satu dunia, Kento Momota, melawan pebulu tangkis muda Denmark, Anders Antonsen.
Sementara di sektor tunggal putri, mempertemukan Juara Dunia dan Olimpiade asal Spanyol, Carolina Marin, melawan runner-up tahun lalu asal India, Saina Nehwal. Siapa pun yang menjadi juara di sektor tunggal, mereka akan menjadi juara baru di turnamen berhadiah total 350.000 USD ini.
2. Indonesia segel gelar ganda putra karena terjadi all-Indonesian finals
Dari sejak pertama kali digelar di tahun 2010, sektor ganda putra selalu berhasil menempatkan wakilnya di turnamen Indonesia Masters ini. Bahkan dari delapan edisi sebelumnya (tahun 2017 turnamen ini tidak digelar), tujuh gelar berhasil diraih oleh Indonesia. Satu-satunya edisi di mana ganda putra Indonesia gagal meraih gelar adalah di tahun 2012 saat pasangan Angga Pratama/Rian Agung Saputro dikalahkan oleh pasangan Korea, Kim Gi Jung/Kim Sa Rang.
Pada edisi tahun 2019 ini, Indonesia kembali memastikan untuk meraih gelar di sektor ini karena terjadi all-Indonesians. Partai final sektor ganda putra akan mempertemukan pasangan unggulan pertama, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dengan pasangan senior unggulan ke-8, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Minions (sapaan akrab Marcus/Kevin) merupakan juara bertahan. Sementara Ahsan merupakan juara dua kali pada tahun 2010 dan 2011 bersama Bona Septano. Jika berhasil menjadi juara, Minions akan menjadi pasangan pertama sejak Ahsan/Bona yang meraih dua gelar Indonesia Masters secara beruntun. Sementara jika Ahsan/Hendra yang menjadi juara, maka ini akan menjadi gelar Indonesia Masters pertama bagi Hendra Setiawan.
3. Partai final ganda campuran jadi pertandingan internasional terakhir Liliyana Natsir
Ganda campuran kebanggaan Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, kembali lolos ke final Indonesia Masters. Setelah tahun lalu menjadi runner-up, Owi/Butet (sapaan akrab Tontowi/Liliyana) sekali lagi berhasil lolos ke final di turnamen yang sama.
Pertandingan nanti akan menjadi spesial karena merupakan pertandingan internasional terakhir bagi Juara Dunia empat kali dan Juara Olimpiade Rio 2016, Liliyana Natsir atau Butet. Usai Indonesia Masters ini, Butet dipastikan akan menggantungkan raket dan memutuskan untuk fokus mengurus bisnis yang telah dijalaninya.
Pertandingan Owi/Butet nanti juga merupakan ulangan dari final ganda campuran tahun lalu. Lawan yang akan dihadapi bukanlah lawan yang mudah, yakni pasangan peringkat satu dunia, Zheng Siwei/Huang Yaqiong. Rekor pertandingan kedua pasangan adalah 3-1 untuk keunggulan pasangan Tiongkok.
Karena spesialnya final ini, panitia Daihatsu Indonesia Masters 2019 menyediakan waktu 45 menit dari pukul 12.00 WIB - 12.45 WIB untuk acara farewell Liliyana Natsir dan 15 menit sisanya untuk meet and greet. Pertandingan tersebut juga sengaja ditempatkan sebagai laga pamungkas supaya menjadi penutup dari rangkaian pertandingan di turnamen BWF World Super 500 ini.
