Jakarta, IDN Times - Tim bulu tangkis Indonesia resmi mundur dari ajang Kejuaraan Dunia 2021. Penyebaran COVID-19 varian omicron jadi alasan utama pengambilan keputusan ini.
"Penyebaran virus Omicron yang cepat sehingga perubahan protokol kesehatan yang tidak menentu membuat kami memutuskan untuk mundur dari Kejuaraan Dunia 2021," kata Rionny Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI dalam keterangan tertulis hari ini (8/12/2021).
Keselamatan dan kesehatan para atlet, pelatih, dan ofisial, tim bulu tangkis Indonesia menjadi perhatian utama PBSI. Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna, tampak mengikuti imbauan pemerintah untuk mengurangi kegiatan bepergian ke luar negeri di tengah pandemik yang belum reda.
Apalagi, mengunjungi Eropa yang tengah mengalami lonjakan kasus COVID-19 untuk kesekian kalinya dan mulai munculnya varian omicron di sana.
Mundurnya skuad Indonesia dari Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2021 memastikan turnamen BWF World Tour Final 2021 pekan lalu menjadi kiprah terakhir bagi wakil Indonesia di tahun ini. Dengan begitu, Pasukan Garuda baru kembali bertanding pada 2022 mendatang.
Berdasarkan agenda yang sudah dirilis, BWF Super 500 India Open 2022 akan jadi kejuaraan pembuka tahun depan. Ajang ini diagendakan berlangsung pada 11-16 Januari 2022 mendatang di New Delhi, India.
Semula, 13 wakil pelatnas PBSI direncanakan turun bertanding di ajang Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2021.
Mereka yang seharusnya bertanding adalah Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito, Gregoria Mariska Tunjung, Ruselli Hartawan, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.
Tapi, dengan begini mereka tak akan berlaga lagi di 2021. Mungkin, dengan absen di Kejuaraan Dunia, mereka bisa istirahat dengan nyaman hingga akhir tahun nanti.