Bertemu Ketua KOI, Citra Febrianti: Saya Tak Tagih Medali

Citra sebelumnya diberitakan menagih medali ke KOI

Jakarta, IDN Times - Mantan lifter putri Indonesia, Citra Febrianti, memberikan klarifikasi soal berita dirinya menagih medali. Citra berujar, fakta sesungguhnya bukan seperti itu.

Klarifikasi itu diberikan usai bertemu dengan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari di kantor KOI, Rabu (6/7/2022). Ada beberapa bahasan dalam pertemuan tersebut.

1. Citra tidak menagih medali olimpiade

Bertemu Ketua KOI, Citra Febrianti: Saya Tak Tagih MedaliKetua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amalai dan lifter Indonesia Citra Febrianti saat acara penyerahan bonus apresiasi atas medali perak Olimpiade 2012 London. (dok. NOC Indonesia/Naif Al'As)

Lifter asal Lampung itu meraih medali pada nomor 53 kilogram putri. Medali itu didapat usai Citra dianggap naik peringkat, lantaran dua peraih medali sebelumnya dinyatakan positif doping.

Namun, medali tersebut tak kunjung diterima. Hanya bonus sebesar Rp400 juta dari pemerintah melalui Kemenpora yang sudah didapat dalam seremoni kenaikan peringkat tersebut, pada Desember 2020 lalu.

Citra berujar, ada wartawan yang menghubunginya untuk menanyakan soal medali yang belum didapat. Namun, dia diberitakan menagih kepada KOI, padahal tidak sama sekali.

"Untuk menjelaskan permasalahan di media yang masih marak, saya cuman ditelepon dari media, dia menanyakan soal Olimpiade yang medalinya belum saya terima. Tapi saya tidak berkata nagih kaya yang diberitakan," kata Citra kepada awak media di kantori KOI, Rabu (6/7/2022).

"Malah saya berterima kasih sama KOI karenanya saya bisa mendapat bantuan dan kejelasan. Tidak butuh waktu berapa bulan, dua minggu aja sudah jelas semuanya. Tidak kaya pengurus lain yang bilang sampai bertahun tahun," ujar Citra.

Baca Juga: Pecahkan Rekor, Lifter Rahmat Erwin Raih Emas SEA Games

2. Penyerahan medali ada mekanismenya

Bertemu Ketua KOI, Citra Febrianti: Saya Tak Tagih MedaliKetua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari (Dok. NOC Indonesia)

Okto, panggilan akrab Raja Sapta, memberikan penjelasan terkait masalah ini. Menurutnya, penyerahan medali itu ada alur dan mekanismenya. KOI harus bersurat kepada International Olympic Committe (IOC) terlebih dahulu, yang sudah diatur dalam Olympic Charter.

"Untuk memberikan medali itu ada mekanismenya. Bukan ujul-ujuk langsung kasih. NOC harus bersurat ke IOC terkait penyerahan medali, yang harus dihadiri oleh IOC member dari negara tersebut, dan bisa diberikan oleh IOC member atau oleh Ketua NOC," kata Okto.

3. Olympic Day 2022 jadi ajang realokasi medali Citra

Bertemu Ketua KOI, Citra Febrianti: Saya Tak Tagih Medaliwww.olympic.org

Dalam pertemuan itu, Okto juga mengatakan penyerahan medali akan dilakukan pada Olympic Day 2022, yang direncanakan di GBK, 10 September mendatang. Rangkaian acara akan dibuat dalam penyerahan tersebut.

Sebab, itu merupakan aturan dari IOC. Penyerahan medali harus dibuat berkesan, dan tak boleh hanya sekadarnya saja. Maka dari itu, sejumlah event akan terlaksana pada Olympic Day.

"Nanti di Olympic Day 2022, 10 September. Bukan hanya memberikan medali, tapi ada event lain. Karena maunya IOC, tidak boleh acara biasa, bukan sekadar penyerahan, tapi harus diacarakan, yang memang menjadi kebanggaan dari olimpian di seluruh dunia," ujar Okto.

Baca Juga: Ketua KOI: SEA Games 2021 Harus Jadi Alat Evaluasi Cabor

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya