Detroit Pistons pernah menjuarai NBA sebanyak 3 kali, yaitu pada 1989, 1990, dan 2004. Pada tahun 1989--1990, Pistons adalah salah satu tim terkuat di NBA. Mereka diperkuat oleh para pemain yang disebut "Bad Boys" yang di antaranya adalah Isiah Thomas dan Joe Dumars.
Akan tetapi, sejak saat itu Pistons belum berhasil mengulang kesuksesan mereka. Salah satu penyebabnya adalah keputusan buruk mereka dalam menukar pemain. Lantas, siapa sajakah para pemain tersebut?
Pada 28 Agustus 1975, Pistons menukar Dave Bing beserta 1 jatah pick ronde pertama NBA Draft 1977 ke Wizards untuk Kevin Porter. Porter memang dikenal sebagai point guard yang sangat piawai dalam memberi assist. Hal ini terbukti dari keberhasilannya 4 kali terpilih sebagai NBA Assists Leader.
Akan tetapi, ia tidak bisa berkontribusi maksimal di Pistons. Pada tahun pertamanya, Porter hanya bermain 19 kali karena cedera lutut. Sebaliknya, Bing berhasil tampil impresif bersama Wizards. Bing berhasil 7 kali terpilih NBA All-Star dan namanya masuk dalam NBA Hall of Fame pada 2006 lalu.
Arron Afflalo dan Walter Sharpe ditukar ke Denver Nuggets sebagai ganti jatah pick ronde kedua yang dimiliki Nuggets. Afflalo memang tidak terlalu menonjol semasa di Pistons. Akan tetapi, setelah ditukar ke Nuggets, performanya perlahan mengalami peningkatan.
Pemain berposisi shooting guard ini berhasil meningkatkan rata-rata poinnya hingga yang tertinggi adalah 18,2 poin per pertandingan. Afflalo juga cukup konsisten dalam mempertahankan rata-rata poin berdigit gandanya selama beberapa musim. Sebaliknya, Pistons gagal mendapat pemain yang sesuai ekspektasi sebagai ganti Afflalo.
Pada 3 November 2008, Pistons menukar Chauncey Billups, Antonio McDyess, dan Cheikh Samb untuk seorang Allen Iverson. Pistons saat itu memang berencana merombak tim dan Iverson diharapkan dapat menjadi pemain penting bagi mereka.
Iverson memang adalah salah satu pencetak angka terbaik di masa itu. Ia sempat beberapa kali menorehkan rata-rata lebih dari 30 poin per pertandingan. Iverson juga telah 11 kali terpilih NBA All-Star, 1 kali NBA MVP, dan banyak penghargaan lainnya.
Akan tetapi, setelah ditukar ke Pistons, performa Iverson sangat menurun. Usia yang sudah kepala tiga menjadi salah satu penyebabnya. Sebaliknya, Billups berhasil berkontribusi besar bagi Nuggets dan konsisten mencetak poin berdigit ganda.
Pada 31 Juli 2013, Pistons menukar Khris Middleton, Brandon Knight, dan Viacheslav Kravtsov ke Bucks untuk Brandon Jennings. Jennings memang berhasil tampil lumayan dalam 2 tahun pertamanya di Pistons dengan rata-rata di atas 15 poin per pertandingan.
Akan tetapi, performanya perlahan menurun. Sekarang, Jennings sudah tidak bermain di NBA. Sebaliknya, Khris Middleton berhasil 3 kali terpilih NBA All-Star dan berperan penting dalam keberhasilan Milwaukee Bucks menjuarai NBA pada 2021. Begitu juga dengan Brandon Knight yang berhasil tampil impresif setelah ditukar Pistons.
Pistons menukar Corliss Williamson ke 76ers pada 4 Agustus 2004 untuk Derrick Coleman dan Amal McCaskill. Coleman memang pernah 1 kali terpilih NBA All-Star, 2 kali All-NBA Third Team, dan beberapa penghargaan lain. Akan tetapi, ia sudah berusia tidak muda saat ditukar ke Pistons.
Hal ini terbukti merugikan Pistons karena Coleman yang kerap cedera hanya bermain dalam 5 pertandingan bersama Pistons. Sebaliknya, Williamson yang secara usia lebih muda dari Coleman berhasil memberi kontribusi yang cukup lumayan bersama 76ers.
Siapakah di antara para pemain di atas yang dapat mengubah nasib Pistons jika tidak ditukar ke tim lain? Mampukah Pistons yang sekarang berada di peringkat buncit menembus babak playoff mendatang? Akankah Pistons yang sekarang diperkuat bintang muda, Cade Cunningham, memiliki harapan untuk kembali ke masa kejayaan?