7 Turnamen Bulu Tangkis yang Tidak Dapat Hadiah Uang, BWF Termasuk!

Piala Uber atau Uber Cup merupakan turnamen bulu tangkis yang tidak dapat hadiah uang tunai tingkat internasional untuk nomor beregu putri. Kejuaraan yang diadakan oleh BWF setiap dua tahun sekali ini tidak menyediakan hadiah uang bagi setiap tim yang memenangkannya.

Namun, turnamen Uber Cup akan memberikan piala serta kehormatan tinggi bagi setiap negara yang menang. Meskipun demikian, masih banyak negara yang berlomba-lomba mengirimkan tim mereka untuk menang hingga mendapatkan gelar kehormatan dari turnamen ini.

Nyatanya, saat ini baru ada lima negara yang menjuarai turnamen bulu tangkis Piala Uber, termasuk Indonesia, Jepang, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.

Sama seperti Uber Cup, Piala Thomas juga diadakan setiap dua tahun sekali dan menjadi turnamen bulu tangkis yang tidak dapat hadiah uang tunai. Termasuk ke dalam salah satu event Badminton World Federation (BWF), kebijakan di mana tidak menyediakan hadiah uang tunai bagi para pemenang ini sudah diberlakukan sejak Kejuaraan Dunia pertama pada 47 tahun yang lalu.

Meski begitu, turnamen ini tetap ramai peminatnya. Hal ini dibuktikan dari banyaknya negara yang menjadikan Piala Thomas sebagai target utama tim mereka untuk menunjukkan supremasi tingkat putra bulu tangkis di dunia. Piala Thomas dan Piala Uber berlangsung secara bersamaan dan hanya diadakan selama dua musim sekali pada tahun genap.

Suhandinata Cup atau Piala Suhardinata adalah turnamen bulu tangkis yang tidak dapat hadiah uang tunai berikutnya untuk nomor beregu campuran junior. Meskipun tidak menyediakan hadiah tunai bagi pemenang, tetapi event BWF ini menjadi bekal penting bagi pebulu tangkis junior dalam bersiap naik ke level senior nantinya.

Tak hanya kejuaraan beregu putra dan putri serta junior saja yang tidak menerima hadiah uang tunai, ternyata turnamen BWF beregu campuran juga termasuk ke dalam turnamen bulu tangkis yang tidak dapat hadiah uang tunai. Sudirman Cup merupakan kejuaraan bulu tangkis internasional yang mempertandingkan nomor tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri, serta ganda campuran. 

Sama seperti turnamen yang telah dijelaskan sebelumnya, Piala Sudirman juga tetap menjadi kejuaraan yang diincar berbagai negara. Bahkan, saat ini tercatat baru tiga negara yang pernah menjadi juara dalam turnamen ini, yaitu Indonesia, Tiongkok, dan Korea Selatan.

Piala Eye Level atau Eye Level Cup merupakan rangkaian kejuaraan bulu tangkis tingkat junior yang diadakan oleh BWF. Biasanya, turnamen ini digelar bersamaan dengan Suhandinata Cup di mana keduanya sama-sama tidak menyediakan hadiah uang tunai bagi pemenangnya. 

Namun, kejuaraan bergengsi ini juga tetap menjadi incaran setiap negara. Sebab, Piala Eye Level inilah akan menentukan pemain junior bulu tangkis di bawah usia 19 tahun terbaik di dunia.

Menjadi salah satu kejuaraan bulu tangkis paling bergengsi di dunia, BWF World Championship juga masuk ke dalam turnamen bulu tangkis yang tidak dapat hadiah uang tunai. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, turnamen ini hanya akan memberikan sejumlah medali dan gelar kehormatan bagi para pemenangnya. 

Turnamen ini juga menjadi target utama bagi banyak tim bulu tangkis di setiap negara. Bagaimana tidak? Setiap pemenang dari turnamen BWF World Championship akan menyandang gelar juara di dunia, sehingga namanya akan tercatat dalam sejarah dunia bulu tangkis.

Seperti yang diketahui, berbagai turnamen olahraga terbesar di dunia akan mengikutsertakan bulu tangkis sebagai salah satu olahraga yang diperlombakan. Menariknya, bagi tim dan pemain yang memenangkan medali pada ajang ini tidak mendapatkan hadiah uang tunai, lho. 

Meskipun begitu, umumnya negara akan tetap menyediakan bonus bagi perwakilan tim yang menjadi juara. Namun, kebijakan ini mungkin akan berbeda-beda pada setiap negara.

Itulah berbagai turnamen bulu tangkis yang tidak dapat hadiah uang tunai dalam tingkat internasional. Meski kejuaraan bulu tangkis yang tidak menyediakan hadiah uang tunai ini memang sempat menuai pro dan kontra di sejumlah negara, tetapi berbagai turnamen di atas tetap memiliki banyak peminat serta menjadi ajang bergengsi bagi para pemain bulu tangkis. 

Penulis: Muti'ah Nur Rahmah