10 Pemain Bola Muslim Ini Berlebaran Usai Musim Penuh Prestasi

Mohamed Salah baru saja menjalani musim penuh kesuksesan. Pesepak bola asal Mesir itu membawa Liverpool menjadi juara Liga Champions.

Sebuah penantian panjang terbayar lunas. Armada The Reds menjadi kampiun kompetisi terelit Benua Biru, setelah 14 tahun selalu mengalami kegagalan.

Secara Individu, Salah gemilang. Eks AS Roma itu berstatus top scorer Liga Primer Inggris. Ia berbagi gelar tersebut bersama rekan setimnya, Sadio Mane, juga bomber Arsenal Piere-Emerick Aubameyang. Mereka merobek gawang lawan dalam 22 kesempatan.

Pasca menjalani berbagai momen positif, Salah menutup musim dengan kemenangan lainnya. Sebagai seorang Muslim, ia merayakan Idul Fitri. 

Miralem Pjanic salah satu aktor utama Juventus menjadi jawara Serie A musim 2018/2019. Gelandang asal Bosnia Herzegovina tak tergantikan di lini tengah si Nyonya Tua.

Ini gelar Scudetto ketiga Pjanic, selama berkostum hitam-putih. Sejauh musim 2018/2019 berjalan pesepak bola 29 tahun itu tampil dalam 44 laga di berbagai ajang dan mencetak empat gol.

Setelah menjalani momen gemilang, Pjanic menutup musim dengan kemenangan lainnya. Ia dan keluarganya merayakan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah.

Xherdan Shaqiri salah satu senjata rahasia pelatih Liverpool, Juergen Klopp. Saat Mohamed Salah-Sadio Mane-Roberto Firmino mengalami kebuntuan, ada Shaqiri.

Pun ketika lini tengah The Reds kurang dinamis, Klopp memasukkan bintang tim nasional Swiss itu. Xhaqiri sangat menonjol di beberapa pertandingan penting Liverpool sejauh musim ini berjalan. Salah duanya ketika The Kop menghadapi Manchester United pada ajang Liga Primer Inggris. Juga sewaktu wakil Inggris itu meladeni ketangguhan Barcelona di ajang Liga Champions.

Sepanjang musim 2018/2019, eks Bayern Muenchen dan Inter Milan itu membela Liverpool dalam 30 laga dan mencetak enam gol. Shaqiri berjasa membawa the Reds berjaya di Eropa.

Usai menjalani musim positif,  pesepak bola 27 tahun langsung disambut momen spiritual penuh kemenangan. Shaqiri termasuk pesepak bola yang merayakan Hari Raya Idul Fitri.

Tak mudah bagi seorang pesepak bola beradaptasi pada tahun perdana di sebuah klub besar. Hal demikian dialami Emre Can. Baru bergabung dengan Juventus, eks Liverpool itu sempat menghuni bangku cadangan. Namun perlahan tapi pasti, Can mulai mendapat perhatian pelatih Massimiliano Allegri.

Pada akhirnya pesepak bola berkebangsaan Jerman menjadi salah satu andalan Allegri. Can berperan membawa Juve kembali merajai Serie A.

Ia bisa bermain di berbagai posisi. Terkadang di tengah, bisa juga di belakang, tergantung taktik yang diterapkan. Sepanjang musim 2018/2019, Can tampil dalam 37 laga di berbagai ajang dan mencetak empat gol.

Sebuah momen indah dialami Can usai musim perdananya di Juventus. Pasca mengoleksi medali Scudetto, ia langsung disambut Hari Raya Idul Fitri.

Selain Mohamed Salah, Sadio Mane termasuk senjata utama Liverpool. Daya jelajah penggawa tim nasional Senegal di lini depan the Reds tak perlu diragukan lagi. 

Sepanjang musim 2018/2019, Mane membela the Kop dalam 50 laga di berbagai ajang, dan mencetak 26 gol. Ia salah satu top scorer  Liga Primer Inggris dengan 22 gol.

Secara tim, Mane berperan membawa Liverpool menjadi juara Liga Champions. Di saat Salah dan Roberto Firmino cedera, ia memimpin lini penyerangan Merseyde Merah.

Usai berjaya di Eropa, sebuah momen Spiritual langsung menyambut Mane. Ia termasuk pesepak bola yang merayakan Hari Raya Idul Fitri.

Riyad Mahrez baru saja menjalani tantangan berkelas. Musim perdananya di Manchester City berakhir positif.

Sejauh musim 2018/2019 berjalan, pesepak bola asal Aljazair itu tampil dalam 44 laga di berbagai ajang, dan mencetak 12 gol. Mahrez turut berjasa membawa Manchester Biru meraih semua gelar domestik di Inggris.

Usai menjalani start gemilang, Mahrez langsung disambut momen spiritual. Ia dan keluarganya merayakan Hari Raya Idul Fitri. 

Kedatangan Maurizio Sarri tak mengubah pesona N'Golo Kante di lini tengah Chelsea FC. Gelandang asal Perancis tetap menjadi salah satu andalan the Blues.

Kante termasuk gelandang serba bisa. Kualitas demikian dibutuhkan di era sepak bola modern. Ia mampu menjadi penyeimbang, juga piawai ketika bertahan. Sejauh musim 2018/2019 berjalan, Kante tampil dalam 53 laga di berbagai ajang, dan mencetak lima gol.

Kegemilangan Kante berujung positif. Chelsea berhasil menjadi juara Liga Europa.

Usai melewati momen prestisius, pesepak bola 28 tahun itu langsung disambut spirit baru. Kante dan keluarga merayakan Hari Raya Idul Fitri.

Ousmane Dembele salah satu andalan Barcelona. Pesona Dembele sanggup menenggelamkan pemain sekelas Philippe Coutinho. Sayang, emosi pesepak bola asal Prancis itu belum stabil. Dembele terkadang terkena masalah indisipliner.

Maklum, yang bersangkutan masih berusia 22 tahun. Persoalan cedera juga sering melanda Dembele.

Meski demikian, eks Borussia Dortmund terus digadang-gadang bakal menjadi salah satu pemain terbaik dunia. Sejauh musim 2018/2019 berjalan, Dembele tampil dalam 42 laga di berbagai ajang, dan mencetak 14 gol.

Ia berperan penting membuat El Barca mempertahankan trofi La Liga. Usai menjalani musim positif, Dembele langsung berlebaran bersama keluarga.

Naby Keita salah satu aktor yang mampu memerankan taktik gegenpressing dengan baik. Penggawa tim nasional Guinea itu termasuk senjata rahasia Juergen Klopp di lini tengah Liverpool.

Sejauh musim 2018/2019 berjalan, Keita tampil dalam 32 laga di berbagai ajang dan mencetak tiga gol. Cukup banyak untuk seorang debutan.

Andai tidak terganggu masalah cedera, jumlah penampilan Keita bisa lebih banyak lagi. Apapun itu, tak ada penyesalan mendalam, dari yang bersangkutan.

Timnya berhasil menjadi juara Liga Champions. Usai menjalani musim positif, Keita langsung merayakan Hari Raya Idul Fitri.

Hakim Ziyech menjalani musim penuh kemenangan. Ia berhasil membawa Ajax Amsterdam menjuarai semua kompetisi domestik.

Wakil Belanda bahkan lolos ke semi final Liga Champions. Dari segi individu, Ziyech bergelimang statistik positif.

Bersama Dusan Tadic, ia bertatus top assist Eredivisie musim 2018/2019. Ziyech juga masuk skuat pilhan Liga Champions musim ini. 

Selepas meraih berbagai prestasi, pesepak bola asal Marokko langsung disambut momen spiritual. Ziyech dan keluaraga turut merayakan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah.