10 Pemain Brasil yang Merumput di Liga Primer Rusia

Bicara pemain Brasil di Rusia tentu tak lepas dari sosok Mario Fernandes, yang sampai saat ini bermain untuk klub CSKA Moskow. Ia mencolok karena namanya tercatut dalam tim nasional sejak 2017, setahun setelah ia mendapatkan kewarganegaraan Rusia.

Pada gelaran Piala Dunia 2018, Fernandes bahkan mencetak gol yang sempat memberikan harapan kepada publik Rusia untuk lolos ke babak semifinal. Meski Rusia gagal saat adu penalti, Fernandes tetap dianggap pemain penting di timnas. Ia menjadi andalan hingga akhirnya memutuskan pensiun pada Oktober 2021 lalu.

Nama lain yang juga sering muncul adalah Guillherme. Ia adalah kiper utama Lokomotiv Moskow berusia 30-an. Sejak dipanggil timnas Rusia pada 2015, ia jarang dapat posisi kiper utama karena harus bersaing dengan Igor Akinfeev dan Andrey Lunev.

Pada gelaran Piala Eropa 2020, Guillherme kalah saing dengan kiper muda, Matvey Safonov. Ia baru menemukan momennya pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 akhir 2021 lalu. Namun, karena cedera, posisinya kembali digantikan Safonov yang tampil menawan.

Malcom sebelumnya adalah pemain Brasil yang tergabung di Bordeaux. Ia kemudian dibeli Barcelona dengan harga yang cukup fantastis pada 2018. Namun, ia hanya bermain semusim. Sejak 2019, Malcolm pun berseragam Zenit St Petersburg. Beruntung di Zenit, ia menemukan momennya dan berhasil mengamankan posisi salah satu pemain kunci di klub kaya tersebut.

Malcom masuk dalam skuad timnas U-23 Brasil pada Olimpiade 2020 lalu. Ia belum pernah debut di timnas senior dan justru dapat tawaran untuk bergabung dengan timnas Rusia. Tawaran tersebut hingga kini belum ia amini dengan harapan masih bisa bermain untuk negara asalnya.

Nama berikutnya tentu Claudinho, yang dibeli Zenit dari RB Bragantino usai penampilan apiknya pada Olimpiade 2020. Dalam wawancara dengan klub barunya, Claudinho mengaku alasannya setuju untuk pindah ke klub yang bermarkas di St Petersburg tersebut sedikit banyak dipengaruhi oleh Malcolm.

Ia juga melihat peluang bermain di turnamen bergengsi Eropa ketika bergabung dengan Zenit. Sejak bergabung pada pertengahan 2021 lalu, Claudinho langsung jadi andalan di klub yang dimanajeri Sergei Semak tersebut.

Wendel bergabung dengan Zenit sejak 2020 dari klub lamanya Sporting CP asal Portugal. Ia sempat kesulitan beradaptasi dengan gaya permainan Eropa, tetapi berhasil mengasah kemampuannya.

Terbukti, saat pindah ke Zenit, Wendel tidak menemukan kesulitan berarti. Ia pun sering masuk starting line-up di klub tersebut. Wendel masih punya kontrak dengan Zenit hingga 2025 mendatang.

Polanya mirip dengan Claudinho. Pada 2016, Douglas Santos mendarat di Eropa, tepatnya Hamburg SV, setelah tampil apik bersama timnas Brasil. Sebelumnya, ia pernah mencicipi LaLiga dan Serie A sebagai pemain pinjaman.

Setelah 3 tahun di Bundesliga, Douglas Santos pindah ke Zenit. Kini, ia masuk sebagai pemain kunci dalam tim utama Zenit di bawah asuhan Semak. Douglas Santos memperbarui kontraknya dengan Zenit pada September 2021 lalu dan berlaku hingga 5 tahun ke depan.

Ayrton Lucas adalah pemain Brasil kelahiran 1997 yang diboyong Spartak dari Fluminense pada akhir 2018. Ia resmi berseragam merah putih sejak Januari 2019. Kontraknya dengan klub Moskow tersebut sebenarnya berakhir pada 2022, tetapi ia memilih memperpanjangnya hingga 2026 nanti seperti dilansir situs resmi Spartak. 

Ayrton adalah andalan pelatih Rui Vitoria sepanjang 2021 lalu. Ia selalu masuk dalam tim utama dalam gelaran liga domestik maupun turnamen Europa League. Di timnas, Lucas belum pernah dipanggil ke tim senior, tetapi pernah bermain untuk tim U-23.

Bruno Fuchs dibeli CSKA Moscow dari klub Internacional pada pertengahan 2020 lalu melalui mekanisme kontrak 5 tahun. Semenjak bergabung dengan klub raksasa Moskow tersebut, ia baru dimainkan beberapa kali karena cedera berkepanjangan.

Saat akhirnya dikeluarkan pada pertandingan melawan Khimki pada November 2021, Fuchs justru mendapat kartu merah. Ia tercatat dalam skuad Brasil U-23 pada Olimpiade 2020 lalu dan bertanding dalam dua pertandingan fase grup melawan Pantai Gading dan Arab Saudi.

Kaio memulai kariernya di Ferroviária, salah satu klub yang bermain di Paulista Serie A2, kasta kedua Liga Brasil. Ia kemudian dipinjamkan ke klub papan tengah Portugal, CD Santa Clara, yang akhirnya menaunginya setelah kontraknya dengan Ferroviaria habis dan ia berstatus pemain bebas.  

Pada 2019, klub asalnya dan Krashnodar sepakat untuk melakukan transfer. Ia pun resmi berseragam hijau hitam. Ia bermain cukup baik dan sering dimasukkan dalam starting eleven.

Joaozinho bukan nama baru di RPL. Ia sudah bermain di liga tersebut sejak 2011, setelah bermain beberapa musim di Liga Bulgaria. Klub Rusia pertamanya adalah Krashnodar. Semenjak bermarkas di sana, ia sering dimainkan dan membuatnya betah bertahan di klub tersebut. 

Joaozinho sempat pindah ke Dynamo selama 2 musim. Pada 2019/2020, bersama Dynamo, ia lebih sering duduk di bangku cadangan. Dynamo akhirnya sepakat untuk menjual pemain ini ke PFC Sochi pada 2020. Joaozinho kembali jadi pemain andalan.

Sebenarnya, tak hanya Rusia, pemain sepak bola asal Brasil memang dikenal punya kualitas yang baik, sehingga diasporanya bisa kita lihat di berbagai liga dunia. Mulai yang biasa sampai yang top. Menarik diulik, nih, bagaimana mereka bisa melakukan regenerasi yang baik sehingga tak pernah kehabisan stok pemain berkualitas.