12 Klub Eropa Berkhianat Bentuk European Super League

Pembentukan European Super League didasari atas berbagai alasan. Liverpool, lewat situs resminya, menyatakan kompetisi dengan status breakaway ini diciptakan sebagai solusi adanya pandemik global COVID-19.

Lewat European Super League, 12 klub tersebut yakin akan terjadi akselerasi dan stabilitas baru dalam bisnis sepakbola Eropa.

"Terlebih, dalam beberapa tahun belakangan, Founding Clubs sudah memiliki sejumlah target untuk mengembangkan kualitas dan intensitas kompetisi Eropa di setiap musimnya dan mencoptakan format agar klub serta para pemainnya bisa berkompetisi dengan basis reguler," begitu pernyataan resmi Liverpool.

European Super League edisi pertama dipimpin oleh Madrid. Florentino Perez, Presiden Madrid, telah didapuk sebagai Chairman pertama European Super League. Perez menyatakan European Super League dibentuk sebagai solusi atas kesulitan yang dialami klub-klub sepak bola Eropa akibat pandemik COVID-19.

"Kami akan membantu sepak bola di berbagai level dan membawanya ke tempat terbaik di dunia. Sepak bola tak cuma olahraga global, tapi ada tanggung jawab di dalamnya untuk memenuhi gairah dari elemen yang terlibat," ujar Perez.

Sementara terkait format, European Super League akan melibatkan 20 klub partisipan dengan 15 Founding Clubs dan lima lainnya berdasarkan mekanisme kualifikasi yang didasarkan pencapaian tiap musim.

Laga digelar di tengah pekan, dengan klub peserta memprioritaskan kalender kompetisi domestik.

Sebanyak 20 klub peserta, akan dibagi ke dalam dua grup. Duel digelar sejak Agustus dan berformat kandang-tandang.

Nantinya, klub dengan tiga peringkat teratas otomatis lolos ke perempat final. Lalu, tim peringkat empat dan lima bakal berkompetisi dalam fase play-off demi memperebutkan tiket perempat final tersisa.

Format dua leg tetap dipakai di fase gugur dan final dilaksanakan pada akhir Mei setiap tahun dengan format single match dan digelar di venue netral.