3 Pemain Asia yang Bermain untuk Crystal Palace sebelum Daichi Kamada

Jendela transfer musim panas 2024 menjadi ajang perburuan bakat bagi berbagai klub Eropa, termasuk Crystal Palace. Pada Juli lalu, The Eagles berhasil mengamankan tanda tangan gelandang berbakat asal Jepang, Daichi Kamada, dari Lazio dengan status bebas transfer. Ini jadi reuni bagi Kamada dan sang Pelatih, Oliver Glasner, yang sebelumnya menuai kesuksesan bersama Eintracht Frankfurt saat menjuarai Liga Europa pada musim 2021/2022.
Kamada menjadi pemain asal Jepang pertama yang berseragam Crystal Palace. Namun, ia bukan pemain Asia pertama di klub London Selatan ini. Setidaknya, sudah ada tiga pemain Asia lainnya yang lebih dulu merumput di Selhurst Park. Siapakah mereka dan bagaimana perjalanan karier mereka di Crystal Palace?
1. Crystal Palace jadi klub Eropa pertama bagi Sun Jihai

Bagi penggemar sepak bola Asia, nama Sun Jihai tentu tidak asing lagi. Ia pertama kali menginjakkan kakinya di Eropa saat direkrut Crystal Palace pada 1998 dengan status pinjaman selama semusim dari Dalian Shide. Meski hanya semusim, ia memiliki menit bermain yang cukup dengan turun di 24 laga di semua kompetisi.
Jihai kemudian mencoba kembali ke Eropa pada 2002 ketika direkrut Manchester City. Namanya kemudian melejit hingga menjadi pesepak bola Asia Timur pertama yang mencetak gol di English Premier League (EPL) pada 2003/2004 saat melawan Charlton Athletic. Dirinya cukup lama berkiprah bersama The Cityzens sebelum terdepak tepat setelah kedatangan Syeikh Mansour yang membawa era emas bagi klub.
2. Fan Zhiyi dinobatkan sebagai pemain terbaik klub pada 2001

Selain Sun Jihai, Fan Zhiyi juga mengharumkan nama sepak bola China di Inggris. Tidak seperti Sun Jihai yang didatangkan dengan status pinjaman, mantan kapten Shanghai Shenhua ini diboyong Crystal Palace melalui proses pembelian. Keduanya mulai menarik perhatian klub-klub Eropa setelah tampil memukau dalam pertandingan persahabatan antara China dan Inggris pada 1996.
Zhiyi sendiri bertahan cukup lama bersama Crystal Palace selama 3 musim dengan mencatatkan 102 penampilan dan mencetak 5 gol. Popularitasnya di kalangan penggemar The Eagles saat itu cukup tinggi. Hingga di laga terakhirnya, ia dipercaya untuk mengenakan ban kapten. Prestasi gemilangnya pun diakui dengan dinobatkan sebagai pemain terbaik klub pada musim terakhirnya sebelum melanjutkan karier ke Dundee FC di Skotlandia.
3. Lee Chung Yong jarang mendapat menit bermain karena ketatnya persaingan di lini depan

Setelah satu dekade lebih tanpa pemain Asia, Crystal Palace akhirnya kembali diperkuat oleh talenta dari Benua Kuning pada 2015. Lee Chung Yong, yang saat itu telah malang melintang di Premier League bersama Bolton Wanderers, resmi bergabung dengan The Eagles. Dengan pengalamannya bermain di level tertinggi sepak bola Inggris, pemain asal Korea Selatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi tim.
Namun, persaingan ketat di lini depan Crystal Palace, yang kala itu diisi oleh pemain-pemain seperti Yaya Sanogo, Wilfried Zaha, dan Fraizer Campbell, membuat kesempatan bermainnya terbatas. Selama 2,5 musim bersama Crystal Palace, Chung Yong hanya mampu mencatatkan 38 penampilan dengan torehan 1 gol dan 1 assist. Setelah mengalami masa sulit di London Selatan, Chung Yong akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan VfL Bochum di Bundesliga 2 pada 2018.
Dengan kedatangan Daichi Kamada, Crystal Palace kembali membuka pintu bagi pemain Asia untuk berkontribusi di klub. Apakah ia mampu meneruskan tradisi pemain Asia di Premier League? Kita nantikan kiprah Kamada bersama The Eagles pada 2023/2024 nanti.