3 Pencetak Gol Tertua di UEFA Conference League

Milan Petrzela merupakan pemain tertua yang berhasil membaut gol di UEFA Conference League. Gol tersebut diciptakannya saat Slovacko menghadapi FC Koeln pada fase grup UECL 2022/2023. Ia membuat gol ini pada 15 September 2022, tepat ketika usianya 39 tahun dan 88 hari. 

Pada saat itu, gol Petrzela ini membuka asa bagi Slovacko. Sebab, gol yang diciptakannya mampu membuat laga menjadi imbang 2-2. Namun, Slovacko gagal mempertahankan skor imbang tersebut. FC Koeln menambah dua gol sehingga Slovacko takluk dengan skor 2-4.

Sayangnya, pada musim tersebut, Slovacko tak bisa berbuat banyak pada fase grup. Klub yang berbasis di Ceko ini hanya bisa meraih 1 kemenangan dan 2 kali imbang dengan perolehan 5 poin. Alhasil, mereka gagal lolos ke fase gugur setelah finis di dasar klasemen Grup D. 

Rekor pencetak gol tertua sempat dipegang ketika edisi pertama UEFA Conference League bergulir pada 2021/2022. Pemegang rekor tersebut adalah pemain Lincoln Red Imps FC, Roy Chipolina. Gol tersebut tercipta ketika melawan Slovan Bratislava pada pertandingan keempat fase grup. 

Chipolina mencetak gol pada laga yang digelar 4 November 2021. Saat itu, usianya menginjak 38 tahun dan 288 hari ketika membuat gol untuk Red Imps. Rekor ini kemudian bertahan selama hampir setahun sebelum dipecahkan oleh Milan Petrzela. 

Kendati membuat gol, Chipolina gagal membawa Red Imps meraih kemenangan. Klub asal Gibraltar ini menderita kekalahan 1-4 dari Slovan Bratislava. Pada akhir fase grup, Red Imps terpuruk di dasar klasemen tanpa poin setelah kalah di semua laga. 

Norman Theuerkauf menjadi pemain terbaru yang masuk daftar ini. Ia mencetak gol untuk Heidenheim ketika berlaga melawan St Gallen pada 20 Desember 2024. Usianya adalah 37 tahun dan 330 hari ketika membuat gol pada laga terakhir league phase UEFA Conference League 2024/2025.

Satu gol ini Theuerkauf ini membuat Heidenheim bermain seri 1-1 dengan St Gallen. Hasil ini membuat Heidemheim finis di urutan ke-16 di klasemen akhir liga. Klub asal Jerman ini mendapatkan 10 poin, hasil dari 3 kemenangan, 1 keimbangan, dan 2 kekalahan. Posisi ini membuat Heidenheim harus melakoni babak play-off 16 besar melawan FC Copenhagen. 

Mencetak gol ketika berusia gaek memang bukan hal yang mudah. Namun, para pemain di atas menunjukkan kualitasnya meski tak lagi muda. Kendati tak semuanya menghadirkan kemenangan, tetapi gol tersebut membuat nama mereka masuk buku rekor sebagai pencetak gol tertua di UECL. Akankah rekor tertua tersebut bakal terpecahkan? Menarik dinantikan.