3 Starter Berusia 18 Tahun saat Tandang ke Kandang Real Madrid di UCL

- Beberapa pemain berusia 18 tahun tampil sebagai starter di Liga Champions Eropa (UCL) menghadapi Real Madrid di Santiago Bernabeu.
- Cesc Fabregas, Max Meyer, dan Myles Lewis-Skelly adalah contoh pemain muda yang mendapat kesempatan bermain di UCL sejak usia 18 tahun.
- Meski memiliki potensi menjanjikan, perjalanan karier ketiga pemain tersebut berbeda-beda, dari berkembang menjadi andalan hingga gagal memaksimalkan potensi.
Tidak mudah bagi pemain berusia 18 tahun tampil di Liga Champions Eropa (UCL). Pengalaman bermain dan kematangan mental mereka dinilai masih minim untuk bermain di pertandingan besar seperti Liga Champions. Namun, beberapa pelatih memberikan kepercayaan kepada pemain berusia 18 tahun tampil sebagai starter di UCL.
Tidak tanggung-tanggung, mereka mendapat kesempatan bermain sejak menit pertama menghadapi Real Madrid di Santiago Bernabeu. Sebagian dari mereka mampu menampilkan performa apik dan menepis keraguan terkait minim pengalaman bermain di Liga Champions. Tercatat, ada tiga pemain berusia 18 tahun yang tampil sebagai starter kala bertandang ke kandang Real Madrid, Santiago Bernabeu.
1. Cesc Fabregas bermain penuh selama 90 menit kontra Real Madrid pada Februari 2006
Cesc Fabregas direkrut Arsenal dari akademi Barcelona, La Masia, pada musim panas 2003. Ia ketika itu masih berusia 16 tahun. Fabregas dinilai sebagai gelandang muda berbakat dengan kemampuan visi permainan luar biasa. Ia melakoni debutnya di UCL kala Arsenal seri 2-2 menghadapi Panathinaikos pada 20 Oktober 2004. Fabregas tampil sebagai starter di laga tersebut. Perkembangan kualitas permainannya berkembang pesat dan sudah menjadi starter di beberapa UCL pada 2005/2006.
Salah satunya ketika manajer Arsenal kala itu, Arsene Wenger, memainkannya sejak menit pertama kala menghadapi Real Madrid di Santiago Bernabeu pada leg pertama 16 besar UCL 21 Maret 2006. Fabregas ketika itu masih berusia 18 tahun. Arsenal berhasil mengalahkan Real Madrid dengan skor 1-0. Fabregas bersama The Gunners melaju sampai final UCL pada 2005/2006. Akan tetapi, Arsenal gagal menjuarai UCL setelah kalah 1-2 dari Barcelona di laga final.
2. Max Meyer tampil sebagai starter kontra Real Madrid di Santiago Bernabeu pada Maret 2014
Max Meyer pernah disebut-sebut sebagai salah satu pemain muda dengan prospek menjanjikan ketika diorbitkan dari akademi ke tim utama Schalke 04 pada Februari 2013. Ia merupakan gelandang serang dengan kemampuan olah bola apik dan naluri mencetak gol tinggi. Meyer sudah menjadi andalan Schalke sejak usianya masih 18 tahun. Pelatih Schalke 04 kala itu, Jens Keller, tidak ragu menurunkan Meyer kala menghadapi Real Madrid pada 16 besar UCL 2013/2014.
Meyer tampil sebagai starter ketika Schalke 04 dibantai Real Madrid dengan skor 1-6 di leg pertama 16 besar Liga Champions pada 26 Februari 2014. Ia kembali diturunkan sejak menit pertama ketika Schalke bertandang ke kandang Real Madrid, Santiago Bernabeu, di leg kedua 16 besar UCL pada 18 Maret 2014. Sayangnya, Schalke 04 takluk 1-3 dari Real Madrid dalam pertandingan tersebut. Meyer kemudian sempat pindah ke Crystal Palace pada Agustus 2018, tetapi kariernya tidak berjalan dengan mulus. Ia kini tercatat membela APOEL Nicosia sejak Juli 2024.
3. Myles Lewis-Skelly tampil penuh kontra Real Madrid di Santiago Bernabeu pada April 2025
Myles Lewis-Skelly merupakan jebolan akademi Arsenal yang tengah naik daun pada 2024/2025. Ia menunjukkan kematangan dan ketenangan dalam permainannya sebagai bek kiri meski baru berusia 18 tahun. Lewis-Skelly menggeser posisi dua bek kiri senior Arsenal, Riccardo Calafiori dan Kieran Tierney. Ia melakoni debutnya kala Arsenal menang 5-1 atas Bolton Wanderers pada babak ketiga Piala Liga Inggris 25 September 2024.
Lewis-Skelly kemudian menjadi bek kiri andalan Arsenal setelah Calafiori beberapa kali absen akibat cedera dan penampilan kurang mengesankan Tierney. Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, kerap kali menurunkan Lewis-Skelly sebagai starter dan tampil penuh selama 90 menit. Seperti ketika menghadapi Real Madrid di perempat final UCL pada 2024/2025. Lewis-Skelly bermain penuh 90 menit kala Arsenal menang 3-0 atas Real Madrid di leg pertama yang berlangsung di Emirates Stadium dan 2-1 di leg kedua yang digelar di Santiago Bernabeu. Ia berpeluang menciptakan sejarah bersama Arsenal jika mampu melaju ke final dan menjuarai UCL.
Ketiga pemain di atas pernah mendapat status sebagai wonderkid dengan potensi menjanjikan dengan menjadi andalan di tim utama saat masih berusia 18 tahun. Namun, mereka memiliki perjalanan karier yang berbeda. Fabregas berkembang menjadi salah satu gelandang terbaik dalam sejarah English Premier League (EPL) ketika bersinar bersama Arsenal dan Chelsea. Sementara itu, Meyer gagal memaksimalkan potensinya ketika pindah ke Crystal Palace pada Agustus 2018. Mampukah Lewis-Skelly meningkatkan level permainannya secara konsisten dalam beberapa tahun ke depan?