Jakarta, IDN Times - Kejutan terjadi dalam pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2022. Maroko, yang berstatus sebagai kuda hitam, berhasil melaju ke perempat final usai mengalahkan salah satu unggulan ajang ini Spanyol.
Usai bermain imbang tanpa gol hingga babak tambahan waktu, tim asuhan Walid Regragui itu sukses menundukkan Sergio Busquets dan kawan-kawan lewat babak adu penalti dengan skor 3-0, Selasa (6/12/2022).
Lantas, apa sih rahasia jitu dari kemenangan Maroko atas Spanyol?
Pertahanan Maroko menjadi yang paling solid di gelaran Piala Dunia 2022 kali ini. Bagaimana tidak, Maroko baru kemasukan satu gol dari empat pertandingan. Hal itu pun kembali terjadi saat menghadapi Spanyol.
Dipimpin Romain Saiss yang berperan sebagai kapten di posisi bek tengah bersama dengan Naif Aguerd, pertahanan Maroko sangat sulit untuk ditembus dari semua arah.
Ferran Torres, Marco Asensio, Dani Olmo, hingga Alvaro Morata dibuat tak berkutik. Apalagi, penampilan kiper mereka, Yassine Bounou, sangat luar biasa menahan semua peluang yang diciptakan Spanyol.
Lini pertahanan Maroko yang solid juga dibantu permainan yang berkelas dari gelandang mereka, Sofyan Amrabat. Amrabat berperan sebagai gelandang bertahan yang membantu meringankan kerja keras Saiss, Aguerd, Noussair Mazraoui, dan Achraf Hakimi.
Dilansir Fotmob, Amrabat sukses melakukan empat tekel, satu sapuan, satu intercept, dan tujuh kali memenangkan duel darat. Tak jarang serangan skuad La Furia Roja terhenti olehnya.
Penuh tenaga, lugas, dan berani, gelandang 26 tahun itu merupakan salah satu alasan pertahanan Maroko sulit ditembus.
Ya, Maroko tahu diri kalau mereka berstatus sebagai tim yang tidak diunggulkan menghadapi Spanyol. Mereka tahu jika juara dunia 2010 lalu itu memiliki komposisi tim yang lebih kuat dan berpengalaman di Piala Dunia.
Oleh karena itu, Maroko tak mau memaksakan diri untuk bermain keluar menyerang. Mereka kerap kali hanya menunggu di daerahnya sendiri membiarkan Spanyol menguasai bola.
Ketika ada peluang, Maroko langsung melakukan serangan balik cepat lewat Sofiane Boufal dan Hakim Ziyech.
Maroko pun hanya memiliki penguasaan bola sejumlah 23 persen, berbanding terbalik dengan Spanyol yang menguasai bola sebanyak 77 persen. Namun, permainan mereka lebih efektif hingga bisa melaju ke babak perempat final Piala Dunia 2022.