4 Hal yang Hanya Bisa Dipahami oleh Fans Chelsea Sejati

Jika kamu kebetulan lagi kongkow bareng kawan-kawan yang berlainan klub favorit, mereka pasti akan menyebut Chelsea sebagai tim yang membosankan. Padahal, itu tidak betul kan?

Tengok saja pada musim 2014/2015 lalu ketika The Blues menyabet gelar juara Liga Premier Inggris di bawah tangan dingin Jose Mourinho. Dengan pasukan macam Fabregas, Hazard dan Costa, Chelsea mampu menggelontor 73 gol ke gawang lawan. Itu adalah rekor tertinggi ke-2 mencetak gol terbanyak setelah Manchester City, musim itu.

Kemudian pada musim 2016/2017 di bawah manajer Antonio Conte, Chelsea sukses mengalahkan Manchester United 4-0. Mereka lantas mengalahkan Everton 6-3. Belakangan, Chelsea ternyata mencetak total 85 gol di Liga Premier musim itu. Lima gol lebih banyak dari jumlah total jendral gol milik Manchester City.

Pasti kamu dongkol dibilang seperti itu. Soalnya, sebagai fans sebelah, mereka telah memutuskan seberapa banyak pengetahuanmu tentang sepak bola. Namun, kenyataan pahit itulah yang harus selalu dihadapi oleh para fans Chelsea secara terus menerus.

"Chelsea hanya mampu bersaing di Liga Premier Inggris karena uang Roman Abramovich." atau "Kamu pasti mulai nonton sepak bola pada tahun 2003." Kira-kira seperti itu yang selalu didengar oleh fans Chelsea.

Walau kenyataannya memang begitu adanya, tetapi paling tidak kalian sebagai fans Chelsea bisa memberi tahu fans Arsenal dan Tottenham tentang betapa suksesnya tim kesayanganmu dalam 10 tahun terakhir daripada mereka. Hal yang sama juga boleh kalian sampaikan kepada fans Manchester City dan fans Liverpool.

Sejak tahun 2004, Chelsea diketahui telah mengoleksi nama-nama besar dalam bidang manajerial. Dari yang teranyar, tengok saja ada nama Maurizio Sarri, Antonio Conte, Guus Hiddink, Rafa Benítez, Roberto Di Matteo, André Villas-Boas, Carlo Ancelotti, Ray Wilkins, Luiz Felipe Scolari, Avram Grant dan José Mourinho. Jadi, ada 11 manajer datang dan pergi dalam kurun waktu 14 tahun hingga tahun 2018 ini.

Meskipun Chelsea telah sangat sukses, terlepas dari semua perubahan itu, sebagian besar fans Chelsea tampak tabah melihat para manajer yang terus menerus dipecat. Sejatinya, fans sejati Chelsea hanya ingin melihat seorang manajer yang bisa tinggal di Stamford Bridge lebih dari 2 musim kompetisi. Betul kan?

Dengan rentetan keberhasilan yang dimiliki Chelsea, bisa dimaklumi jika para fans dengan mudah melupakan beberapa mantan bintang Chelsea. Memang hal ini tidak berlaku bagi sebagian besar fans sejati Chelsea. Contohnya, sementara para fans saat ini mencintai Eden Hazard, mereka lupa bahwa Chelsea pernah punya seorang Gianfranco Zola dan Ruud Gullit.

Pemain seperti John Terry, Ballack, Essien, Ashely Cole, Ramires, Ivanovic dan lain-lain adalah sebagian dari nama pemain yang setiap fans Chelsea bisa dengan mudah lupa.

Walau kalian para fans Chelsea terus menerus mengalami 'siksaan' dari fans sebelah, cukuplah kalian menganggap mereka sedang dengki. Katakan pada para fans sebelah kalau kamu adalah "Once a Blue, always a Blue," "Sekali Biru, tetaplah Biru."