4 Klub yang Dilatih Oliver Glasner sebelum Crystal Palace

Crystal Palace telah resmi berpisah dengan Roy Hodgson. Manajer veteran berusia 76 tahun ini mundur dari kursi kepelatihan setelah kondisi kesehatannya yang menurun beberapa waktu lalu. Mundurnya manajer asal Inggris ini juga akibat performa inkonsisten pada 2023/2024.
Tak berselang lama, Crystal Palace menunjuk manajer pengganti, Oliver Glasner. Juru taktik asal Austria ini akan menangani The Eagles hingga Juni 2026. Sebelumnya, sosok 49 tahun ini tanpa klub setelah berpisah dengan Eintracht Frankfurt pada musim panas 2023 lalu.
Crystal Palace merupakan klub kelima yang ditangani Oliver Glasner. Lalu, seperti apa rekam jejaknya di klub-klub sebelumnya? Berikut klub yang dilatih Oliver Glasner sebelum Crystal Palace!
1. SV Ried menjadi klub pertama Oliver Glasner sebagai pelatih

SV Ried merupakan klub pertama yang ditangani Oliver Glasner. Klub asal Austria ini adalah tempatnya berkarier sebagai pemain pada 1992–2003 dan 2004–2011. Ia menghabiskan waktunya di sini dan pensiun pada 2011.
Berselang setahun usai pensiun, Glasner memulai kariernya dengan menjadi asisten pelatih Roger Schmidt di RB Salzburg. Keduanya bekerja sama selama 2 tahun pada 2012–2014. Setelah tidak lagi bersama, ia mendapatkan kesempatan melatih SV Ried pada 2014.
Bersama mantan klubnya tersebut, Glasner hanya setahun berada di kursi kepelatihan. Ia memimpin SV Ried dalam 37 pertandingan di berbagai kompetisi. Catatannya terbilang biasa saja dengan 13 kemenangan, 7 seri, dan 17 kekalahan.
2. Oliver Glasner menjalankan peran ganda sebagai pelatih sekaligus direktur sepak bola LASK

Setelah dari SV Ried, Oliver Glasner menerima tawaran melatih LASK pada 2015. Ia juga sekaligus menjalani tugas sebagai direktur sepak bola. Selain melatih, ia mempunyai tanggung jawab soal urusan klub, termasuk transfer, manajemen, hingga pemain.
Glasner menjadi pelatih LASK pada 2015–2019. Selama 4 tahun, ia memimpin laga sebanyak 161 kali. Ia berhasil membawa tim menang 96 kali, imbang 29 kali, dan kalah 36 kali. Prestasinya adalah menjuarai divisi dua Liga Austria pada 2016/2017 sekaligus membawa tim promosi ke Bundesliga Austria 2017/2018. Berselang setahun, ia mampu meloloskan Die Laskler ke kompetisi Eropa pertama sejak 2000.
3. Oliver Glasner membawa VfL Wolfsburg kompetitif pada 2019–2021

Oliver Glasner menerima tawaran melatih VfL Wolfsburg setelah sukses bersama LASK. Bersama klub Jerman ini, ia memimpin selama 2 tahun pada 2019–2021. Kiprahnya cukup konsisten bersama Die Woelfe, terutama di Bundesliga Jerman.
Dalam masa 2 tahunnya melatih, Wolfsburg berhasil finis di empat besar Bundesliga pada 2020/2021. Hal itu sekaligus mengantarkan Die Woelfe mentas kembali di Liga Champions Eropa setelah absen selama 5 musim. Secara keseluruhan, ia menukangi tim dalam 87 pertandingan. Ia mencatatkan 44 kemenangan, 22 seri, dan 24 kekalahan.
4. Menuai kesuksesan bersama Eintracht Frankfurt dengan menjuarai Liga Europa 2021/2022

Performa impresifnya bersama VfL Wolfsburg membuat Eintracht Franfkurt memboyongnya pada musim panas 2021. Oliver Glasner menukangi Die Adler selama 2 tahun. Ia berada Deutsche Bank Park hingga 2023.
Prestasi mewahnya membawa Frankfurt menjuarai Liga Europa 2021/2022. Glasner memimpin tim mengalahkan Glasgow Rangers di partai final. Die Adler membekuk tim asal Skotlandia itu melalui adu penalti dengan kemenangan 5-4. Trofi juara ini merupakan kemenangan perdana Eropa setelah empat dekade. Mereka kali terakhir menjuarai UEFA Cup 1979/1980.
Secara statistik, Glasner memiliki catatan yang cukup apik. ia menangani Frankfurt dalam 97 laga di semua ajang. Jumlah laga tersebut dengan perincian 39 kali menang, 29 kali seri, dan 29 kali kalah. Ia sejatinya memiliki kontrak hingga musim panas 2024. Namun, masa kerjanya diakhiri lebih cepat pada 2023 setelah performa tak memuaskan pada 2022/2023.
Rekam jejak Glasner bersama klub terdahulunya membawa optimisme ke dalam tubuh Crystal Palace. Saat ini, tugasnya adalah membawa The Eagles untuk mengakhiri Premier League 2023/2024 di posisi sebaik mungkin. Musim 2024/2025 akan menjadi tantangannya sebagai pelatih potensial bersama klub asal London ini. Mampukah ia membuktikannya?