4 Pelatih Non-Italia yang Menangani Klub Serie A pada 2024/2025

AC Milan menunjuk Paulo Fonseca sebagai suksesor Stefano Pioli pada musim panas 2024 lalu. Pelatih asal Portugal ini sudah berpengalaman di berbagai klub. Namun, ia baru sekali menangani klub dari Italia, yakni AS Roma pada 2019–2021 lalu. 

Bisa dibilang, tantangan yang diambil Fonseca ini menjadi pembuktiannya. Nama besar AC Milan tentunya akan memberi tekanan tersendiri. Juru taktik berusia 51 tahun ini juga tidak nihil prestasi. Ia sudah pernah meraih trofi bersama SC Braga, FC Porto, dan Shakhtar Donetsk.

Hal tersebut akan menjadi modal Fonseca untuk membawa AC Milan kompetitif. Namun, konsistensi belum terbentuk pada awal musim ini. Dari 6 laga, AC Milan meraih 2 kemenangan, 2 hasil imbang, dan 2 kekalahan. Hasil ini menjadi catatan penting untuk berbenah. Mengingat musim baru berjalan, ia masih banyak waktu menunjukkan kualitasnya kepada publik San Siro.

Cesc Fabregas memulai karier baru sebagai pelatih kepala bersama Como 1907 . Ia menggantikan Oslan Roberts sebab berpindah posisi menjadi Head of Development yang mengurusi pengembangan klub. Meski baru, Fabregas sudah punya pengalaman melatih.

Sebelumnya, Fabregas melatih Como U-19 dan sempat menjadi pelatih interim pada akhir 2023. Setelah itu, ia menjadi asisten pelatih Oslan Roberts selama musim 2023/2024. Ia turut membantu Como kompetitif di Serie B dan membawa klub promosi ke Serie A 2024/2025.

Jika melihat performa di awal musim, Como masih kesulitan bersaing. Dari 5 laga yang sudah dijalani, mereka menderita 3 kekalahan dan 2 kali imbang. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi Fabregas untuk membawa tim agar bisa kompetitif. Meski masih belum konsisten, ambisi pelatih asal Spanyol itu jelas, yakni membawa Como bertahan di Serie A. 

Udinese merekrut Kosta Runjaic sebagai pelatih dengan kontrak singkat selama semusim untuk 2024/2025. Juru taktik berusia 53 tahun ini sudah melatih beberapa klub Eropa di Jerman dan Polandia. Namun, Udinese merupakan klub Italia pertama yang ditanganinya. 

Perekrutannya sebagai pelatih ini diharapkan dapat membawa Udinese kompetitif. Sebelumnya, Runjaic melatih Legia Warszawa. Ia mampu membawa klub bersaing di papan atas Ekstraklasa Liga Polandia. Ia juga berprestasi dengan meraih Polish Cup dan Polish Super Cup.

Sejauh ini, Runjaic meraih hasil positif pada awal musim 2024/2025. Udiense telah memainkan lima laga. Secara perinci, mereka sudah menang 3 kali, imbang 1 kali, dan kalah 1 kali. Dengan pengalamannya tersebut, pelatih asal Jerman ini berpotensi membawa Udinese kompetitif.

AS Roma mengejutkan Serie A pada awal musim dengan memecat Daniele De Rossi. Pemecatan ini tidak terlepas dari hasil buruk yang dialami tim Serigala Ibu Kota. Dari 4 laga, AS Roma tak mampu menang dengan 3 kali imbang dan 1 kali kalah.

Manajemen kemudian merekrut Ivan Juric sebagai suksesor. Pelatih asal Kroasia ini punya pengalaman matang di sepak bola Italia. Sepanjang karier kepelatihannya, ia hanya menangani klub Italia, di antaranya Mantova, Crotone, Genoa, Hellas Verona, dan Torino.

Kini, Ivan Juric punya tantangan berat untuk membawa AS Roma bangkit. Dengan pengalamannya tersebut, ia diharapkan bisa mengangkat performa AS Roma. Sejauh ini, laga debutnya berjalan dengan mengesankan dengan menang 3-0 atas Udinese di Serie A. 

Nama-nama di atas mempunyai tantangan tersendiri di Serie A. Meski statusnya sebagai pelatih dari luar negeri, kualitas taktik mereka siap diadu. Terlebih lagi, beberapa di antaranya sudah berpengalaman. Menarik menantikan kiprah para pelatih tersebut dengan klubnya.