4 Pemain yang Pernah Berseragam Bayern Munich dan Galatasaray

Bayern Munich baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka mendatangkan pemain anyar dari Galatasaray, Sacha Boey. Die Roten mendatangkan pemain asal Prancis ini dengan harga senilai 30 juta euro atau setara Rp512,2 miliar. Kedatangannya diharapkan mampu menambah kedalaman skuad di sisi bek sayap.
Boey bukanlah satu-satunya pemain yang pernah memperkuat Bayern Munich dan Galatasaray. Sebelumnya, ada tiga pemain lain yang juga telah mengenakan seragam kedua klub tersebut. Termasuk Sacha Boey, berikut adalah empat pemain yang pernah berseragam Bayern Munich dan Galatasaray.
1. Hamit Altintop meraih berbagai trofi bersama kedua klub

Hamit Altintop mengawali karier profesionalnya di Jerman bersama saudara kembarnya, Halil Altintop, di SG Wattenscheid 09. Keduanya baru berpisah pada 2003 ketika Hamit dibeli oleh FC Schalke 04. Setelah 4 musim bersama Schalke, dirinya kemudian dibeli Bayern Munich pada 2007.
Bersama Die Roten, Hamit sukses merengkuh berbagai gelar juara domestik. Selain prestasinya bersama tim, dirinya juga meraih penghargaan individu FIFA Puskas Award 2010 atas golnya kala membela Timnas Turki. Selama 4 musim merumput di Allianz Arena, pemain yang berposisi sebagai gelandang ini telah tampil di 109 pertandingan dan mencetak 13 gol 16 assist.
Hamit kemudian bermain untuk Real Madrid selama semusim sebelum bergabung ke Galatasaray pada 2012. Meski hanya turun sebanyak 89 kali selama 5 musim membela Singa Aslan, dirinya berhasil mengoleksi 10 trofi domestik. Dia lalu kembali ke Jerman untuk membela SV Darmstadt 98 hingga mengakhiri karier sepak bolanya sebagai pemain pada 2018.
2. Lukas Podolski punya karier sepak bola yang penuh warna

Lukas Podolski mulai menunjukkan potensinya saat masih memperkuat FC Koeln. Ia mampu membawa klubnya promosi ke Bundesliga Jerman pada 2004/2005 dengan mencetak 24 gol dan 9 assist dalam 30 pertandingan. Torehan apiknya tersebut membuatnya dipanggil ke Timnas Jerman dan melakoni debut di laga persahabatan menghadapi Hungaria pada 2004.
Performa tajamnya bersama FC Koeln membuat Bayern Munich tertarik meminangnya pada 2006. Sayangnya, dia tak mampu membuktikan dirinya sebagai striker haus gol dengan hanya mencetak 26 gol dari 106 penampilan. Dirinya kalah saing dengan Luca Toni dan Miroslav Klose yang lebih matang secara pengalaman.
Setelah bermain untuk Bayern Munich selama 3 tahun, Podolski memutuskan untuk kembali ke FC Koeln pada 2009. Ia kemudian bergabung dengan Arsenal pada 2012 dan sempat dipinjamkan kepada Inter Milan sebelum membela Galatasaray pada 2015. Selama 2 musim di sana, dirinya sukses mencetak 34 gol dan 18 assist dari 79 laga hingga merengkuh 3 gelar domestik. Podolski kini bermain untuk Gornik Zabrze di kasta tertinggi Liga Polandia.
3. Franck Ribery pernah bermain di Galatasaray sebelum berjaya bersama Bayern Munich

Berbeda dengan Hamit Altintop dan Lukas Podolski, Franck Ribery justru lebih dulu berseragam Galatasaray sebelum ke Bayern Munich. Pemain asal Prancis ini sempat bermain selama setengah musim untuk Galatasaray pada 2005. Meskipun kariernya di sana hanya berlangsung singkat, ia tetap berhasil merengkuh trofi juara. Dirinya mencetak salah satu gol kemenangan yang membawa The Yellow Reds mengalahkan Fenerbahce dengan skor telak 5-1 di final Piala Turki 2004/2005.
Ribery kemudian bermain untuk Olympique Marseille selama 2 musim hingga selanjutnya dibeli Bayern Munich pada 2007. Bersama Arjen Robben, dirinya menjelma sebagai salah satu duet winger terbaik di dunia hingga mendapat julukan Robbery. Puncak kariernya terjadi ketika berhasil mengantarkan The Bavarians meraih treble winner pada 2012/2023. Penampilan ciamiknya ini sekaligus membawanya meraih penghargaan pemain terbaik Eropa oleh UEFA.
Setelah menggapai kejayaan di Bayern Munich, Ribery mencoba peruntungan baru di Italia bersama Fiorentina pada 2019. Selama 3 musim berseragam La Viola, dirinya tampil di 51 pertandingan dan mencetak 5 gol. Dia selanjutnya berlabuh ke Salernitana hingga gantung sepatu pada Oktober 2022.
4. Sacha Boey jadi opsi baru bek sayap di Bayern Munich

Sacha Boey memulai karier sepak bolanya sebagai pemain akademi Stade Rennais sejak usia 14 tahun. Dia baru dipromosikan sebagai pemain senior pada 2019 dan sempat menjalani masa peminjaman ke Dijon FC, klub kasta ketiga Liga Prancis. Tak mendapat menit bermain yang mumpuni di tim senior Rennes, dirinya lalu pindah ke Galatasaray pada 2021.
Boey kemudian mulai menemukan permainannya di Galatasaray. Ia menjadi pemain andalan di posisi bek sayap, terutama di bek kanan, dengan turun di 83 pertandingan dan mencetak 4 gol dan 4 assist. Pemain berusia 23 tahun ini juga berhasil mengantarkan Singa Aslan menjuarai Liga Super Turki pada 2022/2023.
Pertandingan melawan Bayern Munich pada penyisihan Grup A Liga Champions Eropa 2023/2024 menjadi titik balik kariernya. Meskipun timnya kalah dalam dua pertemuan, penampilan Boey ternyata menarik minat Die Roten. CEO Bayern Munich, Jan-Christian Dressen, mengakui bahwa mereka kepincut dengannya kala bertemu pada fase grup.
Boey lalu dibeli Bayern Munich pada Januari 2024 seharga 30 juta euro (Rp512,2 miliar) dengan kontrak hingga 2028. Dia diplot untuk menjaga kedalaman skuad di sisi bek sayap yang mengalami krisis akibat beberapa pemain yang mengalami cedera serta membela negara mereka di Piala Afrika dan Piala Asia 2023. Boey akan mengenakan nomor punggung 23 yang sebelumnya dipakai Daley Blind.
Kehadiran Sacha Boey diharapkan bisa menjadi sokongan berarti bagi Bayern Munich yang dilanda badai cedera. Mampukah dia menunjukkan performa impresif seperti pendahulunya yang membantu tim meraih berbagai trofi? Patut kita nantikan kiprahnya bersama Die Roten pada paruh kedua musim 2023/2024.