5 Alasan Lionel Messi Lebih Cocok Bermain di Posisi Gelandang

Sejak kepergian dua gelandang terbaiknya, Xavi dan Iniesta, kreativitas di lini tengah Barcelona mulai menurun. Klub murni hanya mengandalkan tiga penyerang depan yang dipimpin oleh La Pulga untuk dapat menciptakan peluang dan mencetak gol. Beberapa pemain sudah dicoba oleh Barcelona untuk mengisi lini tengah yang mulai menurun kreativitasnya itu. Nama-nama seperti Frankie de Jong, Philippe Coutinho, hingga Miralem Pjanic pun sudah dimainkan. Namun, mereka terlihat kesulitan dalam menjalankan roda permainan.

Dengan pakem 4-2-3-1, Messi memang andal untuk mengisi posisi sayap kanan. Namun, sebagai salah satu pemain terlama dan sudah hafal akan permainan Barcelona, ia juga dapat diandalkan untuk berada di lini tengah.

Barcelona musim ini harus kehilangan salah satu penyerang terbaiknya, Luis Suarez. Mantan pemain Liverpool ini memilih berlabuh ke rival Barcelona, Atletico Madrid. Dengan perginya Suarez dari tim, itu artinya Barcelona harus lebih kreatif lagi dalam menciptakan peluang, mengingat belum ada sosok yang mampu menggantikan Suarez di lini depan saat ini.

Di sisi lain, Messi di musim lalu mampu menciptakan assist terbanyak di LaLiga dengan 21 kali. Secara tidak langsung, tentu Barcelona berharap banyak akan sosok Messi di musim ini untuk menciptakan peluang. Jika Ronald Koeman memberikannya kebebasan beroperasi di lini tengah, tentu megabintang asal Argentina ini dapat memberikan banyak gol dan assist bagi Barcelona.

Lionel Messi sudah cukup lama menjadi sumber gol untuk Barcelona, baik menciptakan peluang atau menghasilkan gol sendiri. Musim lalu, ia memiliki partner yang baik di lini depan yang berada dalam sosok Suarez. Namun, La Pulga tidak memiliki rekan yang sama di lini tengah.

Kembalinya Coutinho dari masa peminjaman di Bayern Munchen musim ini bisa saja membuat Messi sedikit bernapas lega karena pemain asal Brasil itu memiliki banyak kualitas, terutama sebagai pemain yang memerankan nomor 10. Jika Koeman memainkan formasi 4-2-3-1, Coutinho dan Messi bisa saling bergantian untuk bertukar posisi. Hal itu tentu membuat tim lawan merasa kesulitan untuk membaca peran keduanya. Terlebih lagi para klub lain sudah mengetahui permainan Barcelona bertumpu pada sosok La Pulga.

Messi merupakan salah satu pemain yang konsisten mempertahankan tingkat kebugarannya dan tidak banyak mengalami cedera panjang. Bermain di posisi penyerang kanan bisa saja menuntutnya untuk lebih banyak berlari. Messi saat ini sudah berusia 33 tahun, tentu bukan tipe pemain yang harus selalu berlari mengejar bola. Ia perlu dimainkan dalam posisi yang membuatnya lebih nyaman dalam mengolah bola dan tentunya lebih sedikit berlari daripada penyerang sayap.

Jika melihat karakter permainannya, Messi saat ini lebih nyaman dalam posisi yang sedikit ke dalam. Bahkan, dalam suatu wawancara, ia sempat menyampaikan lebih suka untuk dimainkan di lini tengah. Bermain sebagai pemain nomor 10 tentu akan membuat Messi lebih nyaman dan banyak mengerahkan kemampuannya di situ.

Barcelona hanya memiliki penyerang murni dalam sosok Martin Braithwaite musim ini. Namun, Koeman juga bisa memainkan Antoine Griezmann di posisi tersebut. Dengan ditempatkannya Messi dan Coutinho di belakang Griezmann, otomatis posisi penyerang sayap kiri belum terisi. Nama Ansu Fati berpeluang besar untuk mengisi posisi tersebut. Selain itu, Barca masih punya Ousmane Dembele yang memiliki kemampuan mumpuni.

Jika Messi digeser sedikit ke posisi gelandang tengah, kedua pemain tersebut, Fati dan Dembele, mempunyai kans untuk bermain bersama. Messi pasti akan memanjakan kedua pemain muda tersebut dengan umpan-umpan manisnya di sepertiga akhir. Karena sudah waktunya bagi Barcelona untuk memberikan kesempatan bagi para pemain mudanya agar mampu menunjukkan potensi terbaik mereka.

Setelah membaca 5 poin tersebut, Messi lebih cocok bermain di posisi sayap kanan atau sebagai pemain nomor 10 musim ini?